Mengapa Prabowo Tawarkan Koalisi Permanen?
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan sambutan dalam HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025). (Gerindra TV)
06:38
16 Februari 2025

Mengapa Prabowo Tawarkan Koalisi Permanen?

- Presiden Prabowo Subianto menawarkan kepada partai-partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk menjadikan koalisi tersebut sebagai koalisi permanen.

Tawaran ini disampaikan oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, atau yang akrab disapa Cak Imin, setelah mengikuti silaturahmi antara pimpinan partai politik di kediaman Prabowo di Hambalang, Bogor, pada Jumat (14/2/2025).

KIM Plus merupakan gabungan partai politik yang mendukung Prabowo dalam pemilihan presiden 2024 lalu, serta partai-partai lain yang bergabung setelah kontestasi politik selesai.

"Intinya memperkuat koalisi. Kita, Pak Prabowo menawarkan koalisi permanen. Pak Prabowo meminta persatuan menjadi kunci utama pemerintahan," kata Cak Imin.

Menanggapi tawaran tersebut, Cak Imin menyatakan bahwa pihaknya menyambut baik inisiatif Prabowo.

Ia percaya, koalisi permanen ini dapat memperkuat upaya percepatan pembangunan.

“Dan tentu PKB menyambut baik koalisi permanen,” tutur dia.

Alasan koalisi permanen

Sehari setelah pengumuman Cak Imin, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sugiono, mengungkapkan alasan di balik tawaran koalisi permanen tersebut.

Menurut Sugiono, Prabowo mengusulkan koalisi permanen demi terciptanya kesejukan dan kerukunan dalam kehidupan politik.

"Tadi saya sampaikan ya, saya bilang bahwa persatuan itu penting, kesejukan itu penting, kerukunan itu penting," ungkap Sugiono, saat merayakan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, pada Sabtu (15/2/2025).

Sugiono juga membantah bahwa tawaran koalisi permanen diajukan karena Mahkamah Konstitusi (MK) telah menghapus ambang batas pencalonan presiden dan calon wakil presiden.

Setelah ketentuan itu dihapus, semua partai politik bisa mengajukan calon presiden dan wakil presiden mereka masing-masing.

"Tidak disebut sama sekali ada urusan threshold-threshold, enggak ada," ujar dia.

Ia menegaskan bahwa semangat koalisi tersebut adalah persatuan, dan jika suatu negara tidak rukun, cita-cita pendiri bangsa tidak akan bisa diwujudkan.

"Intinya semangatnya adalah persatuan," tutur mantan prajurit Kopassus itu.

Respons elite partai

Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, menanggapi tawaran Prabowo dengan menyatakan bahwa partainya akan mengkaji tawaran tersebut.

Meskipun tawaran itu sangat memungkinkan, Surya menegaskan bahwa internal Partai Nasdem perlu membicarakannya terlebih dahulu.

"Tetapi pada dasarnya itu hal yang baik. Kalau bisa permanen baik, tapi permanen sampai berapa waktu kan? Pasti ada batas waktunya," kata Surya, di Hambalang, Sabtu.

Sementara itu, tanggapan juga datang dari PDI-P yang tidak bergabung KIM Plus.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P, Said Abdullah, menyatakan bahwa partainya memilih untuk berkoalisi dengan rakyat.

"PDI-P punya sikap, kami akan berkoalisi dengan rakyat," kata Said, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, pada hari yang sama.

Ia menambahkan bahwa baik PDI-P maupun Partai Gerindra memiliki tujuan yang bersifat kerakyatan dan menghormati keputusan KIM Plus terkait tawaran Prabowo.

"Ya kita hormati, kan kita tidak bisa mengomentari apa yang menjadi kedaulatan dan otonomi partai lain," ujar dia.

Upaya menguji loyalitas

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam, menilai wacana koalisi permanen ini sebagai upaya Prabowo untuk menguji loyalitas partai-partai koalisinya.

Umam menyebut, keputusan MK yang menghapus presidential threshold membuka peluang bagi setiap partai untuk mengusung kandidat presiden mereka sendiri.

"Itulah mengapa tawaran koalisi permanen ini diajukan untuk menjaga loyalitas anggota KIM," ujarnya.

Umam menyarankan agar Prabowo lebih fokus pada kualitas kinerja pemerintahannya saat ini.

Menurutnya, jika kinerja pemerintahannya baik, anggota KIM akan tetap loyal.

"Otomatis partai-partai politik KIM akan berpikir ulang untuk meninggalkan koalisi," tutur dia.

Editor: Syakirun Ni'am

Tag:  #mengapa #prabowo #tawarkan #koalisi #permanen

KOMENTAR