Ancaman Rob dan Abrasi Semakin Mengkhawatirkan, Pembangunan Giant Sea Wall Dianggap Solusi Tepat
Warga beraktivitas dekat Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) di Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com).
15:16
12 Februari 2025

Ancaman Rob dan Abrasi Semakin Mengkhawatirkan, Pembangunan Giant Sea Wall Dianggap Solusi Tepat

- Banjir rob terus membayangi masyarakat yang tinggal di pesisir. Tidak hanya di wilayah Jakarta dan Banten, ancaman rob juga sudah melanda wilayah Jawa. Bahkan beberapa lokasi sudah mengalami abrasi yang cukup parah.

Melihat ancaman tersebut, Pengamat ekonomi politik Mohammad Zulfikar Dachlan menilai, pembangunan Giant Sea Wall (GSW) mendesak untuk direalisasikan. Karena menyangkut hajat hidup rakyat pesisir.

"Saat ini kita dengar banjir rob tak hanya di pesisir Banten dan Jakarta. Pesisir Jawa Tengah mulai sering terdengar. Khususnya Semarang, atau Indramayu juga. Nah, sudah benar program Pak Prabowo yang mencanangkan proyek GSW itu," kata Zulfikar, Rabu (12/2).

Dia meyakini GSW adalah salah satu solusi untuk mengatasi rob dan abrasi. Kepala daerah yang memiliki wilayah pesisir pun dipercaya setuju dengan program tersebut.

"Ingat, Jakarta menghadapi dua masalah besar. Penurunan ketinggian tanah dan banjir rob. Kalau dibiarkan, lama-lama Jakarta bisa tenggelam," ungkapnya.

Lebih lanjut, Zulfikar menyampaikan, besarnya biaya pembangunan GSW bisa dipecahkan dengan banyak cara. Seperti mengundang investor atau mencari pinjaman berbunga rendah.

"Kalau pinjaman digunakan untuk kepentingan rakyat, saya kira enggak masalah. Yang penting proses pembangunannya transparan, dan minim kebocoran," ungkapnya.

Jika proyek GSW berjalan, justru membawa berkah bagi perekonomian nasional. Karena, proyek raksasa ini akan menyerap pekerja dalam jumlah besar. 

Sementara Wakil Ketua DPRD Jakarta asal Partai NasDem, Wibi Andrino menyatakan, mendukung gagasan pembangunan GSW dari Presiden Prabowo, maupun Gubernur Jakarta terpilih Pramono Anung yakni Giant Mangrove Wall.

Menurutnya, Giant Mangrove Wall yang digagas Pramono bertujuan baik, yakni melindungi wilayah pesisir dari abrasi serta meningkatkan ekosistem mangrove. Begitu pula dengan GSW melindungi warga pesisir dari abrasi dan banjir rob, serta meningkatkan infrastruktur pesisir.

"Untuk sesuatu yang baik, tentu kita dukung. Dari perspektif kami di DPRD Jakarta, rencana ini umumnya dinilai berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan, efektivitas biaya, dan manfaat jangka panjang bagi masyarakat," kata Wibi.

Saat aksi tanam mangrove di kawasan Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, Rabu (5/2), Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung mengungkap janji akan membangun Giant Mangrove Wall di pesisir Jakarta.

Konsepnya tak beda dengan Giant Sea Wall hanya beda wahana saja. Jika GSW menggunakan bangunan kokok, sedangkan Giant Mangrove Wall berupa penanaman mangrove sebagai penghalang banjir rob serta abrasi.

“Saya serius untuk mengembangkan Giant Sea Wall, tetapi di atasnya ada mangrove. Maka saya menyebutnya menjadi Giant Mangrove Wall,” ujar Pram, sapaan akrab Pramono di Jakarta Utara.

Pramono menjelaskan, pemerintah pusat bersama Pemprov Jakarta bakal berkolaborasi dalam membangun GSW seluas 11,2 kilometer. Nantinya, tanggul laut raksasa itu akan dikembangkan menjadi Giant Mangrove Wall.

Dalam 30 tahun terakhir, kata Pramono, lebih dari 50 persen hutan mangrove menghilang, termasuk di Jakarta. Upaya penanaman mangrove ini menjadi penting terus dilakukan secara rutin, agar memberi dampak positif bagi Jakarta. “Mau tidak mau, suka tidak suka, kita yang membutuhkan mangrove,” kata Pramono.

 

Editor: Sabik Aji Taufan

Tag:  #ancaman #abrasi #semakin #mengkhawatirkan #pembangunan #giant #wall #dianggap #solusi #tepat

KOMENTAR