JK Singgung Subsidi Epliji yang Begitu-begitu Saja...
Presiden RI Prabowo Subianto menerima kunjungan Wakil Presiden RI Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).(Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)
05:26
5 Februari 2025

JK Singgung Subsidi Epliji yang Begitu-begitu Saja...

- Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

Pertemuan keduanya digelar secara tertutup dengan diawali makan siang, sekaligus membahas berbagai isu strategis.

Dalam acara makan siang ini, JK didampingi oleh anaknya yang juga CEO Kalla Grup, Solihin Kalla.

Sementara itu, Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, serta Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

“Habis makan baru kita bicara serius,” kata Prabowo mengawali pertemuan itu, dikutip dari keterangan tertulis.

Dilihat dari video yang dibagikan Tim Media Prabowo, tampak Prabowo menyambut kedatangan JK dengan hangat.

Prabowo juga turut mengenalkan para pembantunya yang hadir kepada JK.

Prabowo lalu duduk berhadapan dengan JK, sedangkan para pendamping duduk berderet di samping kedua tokoh tersebut.

Pertemuan itu terlihat hangat, Prabowo, JK, serta tokoh-tokoh lainnya tampak mengumbar senyum dan beberapa kali melontarkan tawa.

Prabowo dan anak buahnya juga terlihat mengantar JK dan Solihin meninggalkan Istana selepas pertemuan.

Bahas elpiji

Selepas pertemuan, Bahlil mengungkapkan pembicaraan kedua tokoh Selasa kemarin membahas sejumlah hal, termasuk soal kebijakan gas elpiji.

Menurut Bahlil, JK menyinggung soal subsidi elpiji yang tak berubah dari tahun ke tahun.

"Ya, Pak JK ngomong tentang elpiji, bahwa elpiji ini terjadi di saat kebijakan beliau menjadi Wakil Presiden di tahun periode pertama dan sampai dengan sekarang subsidinya belum ada perubahan," ujar Bahlil kepada awak media, Selasa.

Ketua Umum Partai Golkar ini menegaskan bahwa nilai subsidi elpiji selama 20 tahun terakhir masih belum berubah.

"Bayangkan, sudah 20 tahun subsidi elpiji ini belum ada perubahan, di saat itu kurs dollar kata Pak JK masih Rp 8.000, sekarang sudah Rp 16.000," ucapnya.

Penataan penjualan elpiji penting

Dalam pertemuan itu, menurut Bahlil, JK menilai penataan penjualan elpiji sebagai hal penting.

Hal ini diungkapkannya usai ditanya awak media yang menanyakan soal respons JK terkait polemik penjualan gas elpiji.

"Ya, Pak JK menyampaikan bahwa penataan itu penting. Penataan itu penting," ungkap Bahlil singkat.

Sebagai informasi, penjualan elpiji tiga kilogram (kg) sedang menjadi sorotan lantaran Kementerian ESDM sempat tidak mengizinkan pengecer untuk menjual elpiji per 1 Februari 2025.

Teranyar, Presiden Prabowo Subianto meralat aturan itu dan kembali mengizinkan pengecer menjual gas elpiji tiga kilogram.

Bahlil menjelaskan kebijakan awal yang tidak mengizinkan pengecer menjual elpiji tiga kilogram dilakukan agar distribusi "gas melon" tepat sasaran ke masyarakat yang membutuhkan.

Dia lantas menjelaskan alur distribusi elpiji.

Biasanya, elpiji 3 kg dijual dari Pertamina ke agen berkisar Rp 12.000-Rp 13.000.

Kemudian, harga elpiji dari agen ke pangkalan naik menjadi kisaran Rp 17.000.

Menurutnya, distribusi dan kenaikan harga itu dapat dikendalikan oleh Pertamina.

"Dari agen ke pangkalan harganya itu kurang lebih sekitar Rp 16.000 atau Rp 17.000. Nah, sekarang itu masih bisa dikendalikan oleh Pertamina, masih bisa dipantau," katanya.

Sementara harga elpiji dari pangkalan ke pengecer itu, kata Bahlil, sulit dikendalikan Pertamina.

Oleh karenanya, ada pengecer yang menjual elpiji hingga Rp 30.000 hingga mengoplosnya untuk disalurkan ke industri.

"Dari pangkalan ke pengecer, itu di situ yang susah Pertamina kendalikan, enggak ada instrumennya dan itulah harganya terjadi sampai dengan di atas Rp 20.000. Bahkan ada yang Rp 30.000, kadang-kadang bahkan ada yang dioplos," katanya.

Atas pertimbangan distribusi ini, Bahlil awalnya ingin tidak mengizinkan pengecer menjual elpiji 3 kilogram.

Namun, dikarenakan ada atensi dari Presiden RI Prabowo Subianto, pengecer tetap diizinkan menjual elpiji dengan dijadikan subpangkalan.

Diharapkan harga elpiji tetap terkontrol karena dapat diawasi Pertamina.

Nantinya, subpangkalan juga akan difasilitasi dengan teknologi untuk melakukan pengawasan distribusi.

"Nah, dengan mereka menjadi subpangkalan, maka kita akan menaruh fasilitas yang sama dengan di pangkalan supaya harganya bisa kita kontrol pakai IT," ucapnya.

"Kan ada IT Pertamina mengontrol pangkalan, itu kan ada IT-nya, ada teknologinya. Nah, IT-nya ini yang akan ditempatkan langsung oleh Pertamina. Nah, tidak ada biaya yang dikeluarkan sedikit pun oleh subpangkalan," sambung Bahlil.

JK beri saran

Selain membahas soal elpiji, Prabowo dan JK juga membahas isu lain.

JK disebut memberikan saran dalam hal kedaulatan pangan dan energi.

Sayangnya, Bahlil tak mengungkap rincian saran yang diberikan JK.

"Menyampaikan tentang sumbang saran dalam kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan juga bagaimana tentang perekonomian kita, dan alhamdulillah hasilnya bagus," tutur Bahlil.

Pertemuan tersebut juga membahas strategi pemerintah dalam mengamankan produksi beras nasional yang meningkat tajam.

Pemerintah juga akan memastikan stabilitas harga beras menjelang bulan Ramadhan.

Senada, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkap ada saran dari JK terkait pengelolaan ketahanan pangan nasional.

Secara spesifik, saran dimaksud mencakup soal kebijakan serap gabah hingga revolusi hijau.

Amran menilai masukan dari JK sangat baik untuk pemerintah.

"Bagaimana serap gabah, bagaimana dulu revolusi hijau, bagaimana Bimas memberi masukan dan itu adalah masukan yang baik untuk kami," ungkap Amran.

Editor: Rahel Narda Chaterine

Tag:  #singgung #subsidi #epliji #yang #begitu #begitu #saja

KOMENTAR