Kemenlu Soroti 2 Hal soal Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Singgung Kerja Sama Lintas Agama
Presiden Joko Widodo bersama pemimpin Gereja Katolik sekaligus Kepala Negara Vatikan Paus Fransiskus saat pertemuan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (4/9/2024). Kemenlu menyoroti dua hal terkait kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, termasuk kerja sama lintas agama, Rabu (4/9/2024). 
14:43
4 September 2024

Kemenlu Soroti 2 Hal soal Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, Singgung Kerja Sama Lintas Agama

Pemerintah Indonesia memaknai lawatan pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, pada awal September 2024 ini, sebagai wujud hubungan bilateral yang kuat.

Direktur Jenderal Amerika dan Eropa (Dirjen Amerop) Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Umar Hadi, mengungkapkan Takhta Suci Vatikan merupakan salah satu negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia.

Sehingga hubungan Indonesia-Vatikan yang sudah terbina 76 tahun terakhir adalah wujud nyata kerja sama yang kuat antara dua negara.

“Indonesia senantiasa menjalin hubungan bilateral yang erat dengan Tahta Suci Vatikan. Vatikan sendiri merupakan salah satu negara di Eropa yang mengakui kemerdekaan Indonesia di awal,” kata Umar Hadi, dikutip dari kanal Youtube Kompas TV.

Ia juga mengatakan, kunjungan Paus ke Indonesia tahun ini sebagai kepala negara dan pemimpin umat Katolik merupakan ketiga kalinya.

Kunjungan pertama Paus ke Indonesia adalah tahun 1970 silam, dan Paus Yohanes Paulus ke-2 berkunjung pada 1989.

Sementara itu, kepala negara Indonesia telah sering mengunjungi Vatikan.

“Kepala negara Indonesia sendiri banyak yang berkunjung ke Vatikan, melakukan kunjungan resmi ke Vatikan. Bung Karno sebagai presiden itu tiga kali ke Vatikan, Pak Harto pernah, Gus Dur pernah, Bu Mega pernah,” ungkap Umar.

Oleh sebab itu, kata dia, hubungan Indonesia-Vatikan sangat erat dan sangat terbuka.

Terlebih lagi, Indonesia dan Vatikan memiliki kesamaan dalam menyerukan perdamaian dunia.

“Terutama ada dua sisi, pertama kita memiliki kesamaan dalam menyerukan perdamaian dunia. Yang kedua adalah dalam hal dialog dan kerja sama lintas agama,” tuturnya.

Diketahui, Paus Fransiskus mengunjungi Indonesia pada tanggal 3-6 September 2024.

Dari keterangan resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik.

Setelah Indonesia, Paus Fransiskus akan berkunjung ke Papua Nugini, Timor Leste dan Singapura.

Adapun undangan Presiden RI kepada Paus Fransiskus telah disampaikan melalui Duta Besar Takhta Suci Vatikan di Jakarta pada tanggal 25 Maret 2024.

"Pemerintah Indonesia menyambut baik rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia," tulis keterangan resmi tersebut, Jumat (12/4/2024).

Bagi Indonesia, kunjungan ini sangat penting.

Tidak hanya bagi umat Katolik, namun juga bagi seluruh umat beragama.

Harapannya, kunjungan tersebut akan memperkuat pesan toleransi, persatuan dan perdamaian dunia.

Diketahui, Paus Fransiskus sudah berada di Indonesia sejak Selasa (3/9/2024) kemarin.

Pesawat yang ditumpangi Paus Fransiskus dan rombongan mendarat di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, pukul 11.26 WIB.

Paus Fransiskus dan rombongan tiba menggunakan pesawat ITA Airways berwarna biru.

Hari ini, Rabu (3/9/2024), Paus Fransiskus melakukan sejumlah kegiatan, yakni bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah pejabat di Istana Kepresidenan Jakarta.

Selanjutnya, Paus Fransiskus bakal ke Gereja Katedral Jakarta pukul 16.00 WIB sampai selesai.

(mg/Aliifa Khoiru Rajwa)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret.

Editor: Suci BangunDS

Tag:  #kemenlu #soroti #soal #kunjungan #paus #fransiskus #indonesia #singgung #kerja #sama #lintas #agama

KOMENTAR