Kasus Anak ASN Kemhan yang Tabrak Orang di Jakbar Berakhir Damai, Simak Penjelasan Polisi
MSK diketahui menggunakan mobil pelat dinas Kemenhan.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Joko Siswanto membenarkan hal tersebut.
Namun, dirinya mengaku tak ikut campur mengenai kompensasi apa yang diberikan oleh pelaku terhadap para korban.
"Itu tentunya pihak keluarga (yang hadir) dari yang buat testimoni itu pengendara mobil (pelaku)," kata Joko saat dihubungi Warta Kota, Kamis (30/1/2025).
"Intinya kami berani menyelesaikan masalah karena sudah ada kesepakatan di antara semua pihak yang berperkara," pungkasnya.
Diketahui, MSK menabrak sejumlah pengendara hingga alami luka serius.
Bahkan, salah seorang pejalan kaki bernama Teguh Ramadhan atau TR (25) meninggal dunia akibat pelaku melajukan mobilnya secara ugal-ugalan.
Dalam video yang beredar, nampak pelaku mengenakan kaos biru garis-garis, menyampaikan permohonan maafnya kepada korban dan keluarga korban.
Ia juga tampil dengan satu mata yang tertutup perban lantaran sebelumnya babak belur dihajar massa.
"Kepada korban dan keluarga korban, saya memohon maaf yang sebesar-besarnya. Semoga bersedia memaafkan saya," kata Slamet di hadapan para korban, Kamis.
Ia kemudian menyalami sejumlah korban yang mengalami luka serius akibat perbuatannya.
Korban pertama yang ia salami bahkan kini mengenakan tongkat sebagai alat bantu jalan.
Sementara korban lainnya nampak sudah sehat.
Slamet menyalami masing-masing dari korban dan menerima sejumlah nasihat agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Udah ya terakhir, jangan diulangi lagi, kasihan yang enggak bisa jalan," kata salah satu korban yang kakinya masih dibalut perban.
Jadi Tersangka
Polisi sebelumnya telah menetapkan MSK (24) sebagai tersangka. Walau demikian, tersangka belum sempat ditahan polisi.
Kanit Laka Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto mengatakan, penahanan terhadap MSK belum dilakukan lantaran yang bersangkutan masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Sementara belum karena masih dalam perawatan,” kata Joko saat dikonfirmasi, Senin (27/1/2025).
Terkait penetapan tersangka tersebut, Joko hanya memberikan keterangan singkat.
“Intinya sudah naik tersangka,” kata ujar Joko.
Pelat dinas dicabut
Kemenhan mencabut pelat dinas dari ASN setelah anaknya menjadi tersangka.
MSK diduga mengemudikan mobil berpelat dinas Kemenhan milik orangtuanya yang menabrak empat orang di Palmerah.
“Untuk PNS Kemenhan sudah dicabut pelat dinasnya,” kata Kepala Biro Informasi Pertahanan (Karo Infohan) Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, dalam keterangannya pada Senin (27/1/2025).
Selain mencabut pelat dinas, Kemenhan juga memberikan sanksi administratif lain kepada orangtua MSK.
“Tidak akan diberikan perpanjangan maupun kesempatan untuk menggunakan pelat dinas Kemenhan lagi,” tegas Frega.
Sebelumnya, sebuah mobil merek Toyota Innova yang dikemudikan MSK menabrak sejumlah orang dan pengendara di Jalan Palmerah Barat II, Jakarta Barat, pada Senin (20/1/2025) dini hari.
Setelah menabrak, MSK terus melaju ke Jalan Palmerah Barat Raya dan kembali menabrak sepeda motor.
"Mobil itu tetap melaju. Sesampainya di dekat apotek Rawa Belong, (mobil) oleng ke kanan, masuk ke jalur berlawanan dan menabrak kendaraan yang melaju dari arah sebaliknya," jelas Kanit Laka Satlantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko Siswanto.
Setelah kecelakaan, MSK sempat dikeroyok massa saat mencoba melarikan diri. Akibat kejadian ini, empat orang mengalami luka-luka, yaitu TR (26), TN (23), S (29), dan ME (26), yang langsung dilarikan ke rumah sakit.
Korban meninggal di rumah sakit
TR (26), korban kecelakaan tersebut meninggal pada Selasa (21/1/2025) saat dirawat di Rumah Sakit Pelni.
"Betul (meninggal) sore kemarin sekitar jam 14.30 WIB. Lanjut dibawa ke kampung di Indramayu," ujar Kanit Laka Lantas Polres Metro Jakarta Barat AKP Joko saat dihubungi, Rabu (22/1/2025).
TR mengalami luka serius akibat kecelakaan tersebut. Perutnya mengalami luka robek setelah ditabrak oleh kendaraan yang dikemudikan anak dari seorang aparatur sipil negara (ASN) Kementerian Pertahanan (Kemenhan) itu.
"Saudara TR mengalami luka di bagian perut robek, selanjutnya dirawat di RS Pelni, Petamburan," tambah Joko.
Namun, Joko tidak mengetahui dengan pasti penyebab kematian TR. Pihak kepolisian saat ini sedang memeriksa saksi-saksi yang ada di lokasi kejadian. Kendati demikian, Joko enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai proses pemeriksaan tersebut.
"Meninggal kan medis yang tahu, kalau saya kan peristiwa laka, penyidik urusannya," jelasnya.
(Warta Kota/Kompas.com/Tribunnews)
Tag: #kasus #anak #kemhan #yang #tabrak #orang #jakbar #berakhir #damai #simak #penjelasan #polisi