Menurut Pakar, Orang yang Mampu Membaca Pikiran Orang Lain Kerap Memiliki 6 Keahlian Ini Saat Berinteraksi Sosial
- Meskipun manusia itu bukan cenayang atau ahli dalam mengetahui pikiran orang lain, tapi ada diantara mereka yang mampu membaca pikiran baik gestur tubuh, tatapan mata, hingga cara berbicara.
Dilansir dari laman Your Tango pada (26/01) menurut pakar, orang yang mampu membaca pikiran orang lain kerap memiliki 6 keahlian ini saat berinteraksi sosial :
1. Mereka memperhatikan mata seseorang
Satu petunjuk yang harus diperhatikan adalah jika seseorang yang kamu ajak bicara menghindari kontak mata. Itu memberi tahu bahwa mereka mungkin berbohong atau setidaknya menyembunyikan sesuatu darimu.
2. Mereka memperhatikan petunjuk non-verbal
Niat dan sentimen seseorang dapat disimpulkan banyak dari bahasa tubuh mereka. Seperti halnya enyilangkan tangan (yang dapat ditafsirkan sebagai sikap defensif), menghindari kontak mata (gugup atau tidak jujur), kontak mata langsung (agresi atau kepercayaan diri), dan postur (postur terbuka dapat menunjukkan keterbukaan dan kenyamanan, sementara postur tertutup dapat menunjukkan sebaliknya).
Untuk membaca bahasa tubuh dan memahami niat seseorang, perhatikan baik-baik ekspresi wajah, postur, kontak mata, gerak tubuh, dan orientasi tubuh secara keseluruhan.
Sebuah studi tahun 2019 yang diterbitkan di Frontiers in Psychology menyimpulkan bahwa isyarat nonverbal ini dapat mengungkapkan perasaan dan tingkat keterlibatan mereka yang sebenarnya, apakah mereka itu tertarik, nyaman, cemas, atau tidak terlibat dalam percakapan dan situasi.
3. Mampu menafsirkan nada bicara
Pola bicara seseorang sering mengungkapkan lebih banyak tentang mereka daripada kata-kata yang sebenarnya. Suara yang stabil dan tenang dapat menunjukkan kepercayaan diri, sedangkan berbicara dengan cepat disertai nada lebih keras dapat menunjukkan kecemasan atau antusiasme.
4. Mereka melihat gerakan gelisah atau tidak nyaman
Seseorang yang memegang tubuh mereka dengan kaku (lengan terlipat, lutut saling bertautan) akan merasa tidak nyaman, mungkin takut, untuk membuka diri kepadamu. Lutut, kaki, atau tangan mampu menafsirkan kegelisahan, serta ketidakmampuan untuk duduk diam menimbulkan kecemasan.
Terus-menerus memperbaiki rambut atau menyesuaikan pakaian membuat kesadaran diri dan rasa tidak aman. Ketidakmampuan untuk menatap mata mungkin berarti rasa malu, kesadaran diri, atau takut akan apa yang mungkin dilihat di mata mereka.
Sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychology menyimpulkan bahwa dengan tetap hadir dan bersikap hormat, kamu akan berada di jalan yang baik untuk memahami cara menggunakan bahasa tubuh secara efektif.
5. Mereka dapat membaca jeda diam
Orang yang percaya diri tidak perlu berisik, dan mereka tidak perlu menjadi pusat perhatian. Mereka biasanya tidak menggertak atau membicarakan orang lain.
Keyakinan akan percaya diri itu akan tenang, sedangkan rasa tidak aman tidak pernah diam dan selalu gelisah dalam kondisi tertentu. Hal tersebut mungkin sangat bisa dikatakan mencolok.
6. Mereka mengamati bagian putih mata seseorang
Sebuah studi Proceedings of the National Academy of Science telah menemukan bahwa putih mata kita mengkomunikasikan isyarat sosial penting yang merupakan kunci untuk ikatan dan kelangsungan hidup pada tingkat kesadaran.
Perkembangan sosial dan kognitif yang sehat bergantung pada kemampuan otak untuk secara sadar dan tidak sadar menafsirkan isyarat sosial yang dipegang di bagian putih mata orang lain.
Ketika kita ingin mengintip motif atau niat di balik tindakan seseorang, kita dapat mencari tanda-tanda halus dalam perilaku atau tindakan mereka. Tentu saja, tidak satu pun dari trik ini yang mutlak dan dijamin.
Kita perlu mengingat bahwa indikasi ini dapat disebabkan oleh perbedaan norma budaya, keragaman saraf, trauma masa lalu, atau pengaruh lain pada perilaku sosial.
Dikutip dari laman Universitas Medan Area pada (26/01) ternyata ilmu ini dipelajari dalam bidang psikologi, dengan bertujuan supaya bisa memperkirakan hal yang sedang orang lain pikirkan
Dengan begitu, kita bisa menilai orang tersebut tanpa dirinya harus mengatakan banyak kata. Caranya melalui non-verbal decoding skills, pertimbangan konteks, serta strategi deteksi penipuan.
Tag: #menurut #pakar #orang #yang #mampu #membaca #pikiran #orang #lain #kerap #memiliki #keahlian #saat #berinteraksi #sosial