Jika Anda Mengalami 7 Hal Ini Saat Masih Anak-anak, Kemungkinan Besar Anda Memiliki Rasa Tidak Aman yang Mendalam Saat Dewasa Menurut Psikologi
Ilustrasi seseorang yang merasa tidak aman (Freepik)
15:20
26 Januari 2025

Jika Anda Mengalami 7 Hal Ini Saat Masih Anak-anak, Kemungkinan Besar Anda Memiliki Rasa Tidak Aman yang Mendalam Saat Dewasa Menurut Psikologi

- Masa kanak-kanak adalah periode penting dalam pembentukan karakter dan kesehatan mental seseorang.

Pengalaman yang dialami pada masa ini sering kali membentuk cara seseorang memandang diri sendiri, orang lain, dan dunia.

Dilansir dari Geediting pada Minggu (26/1), jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari tujuh hal berikut saat kecil, menurut psikologi, ada kemungkinan Anda mengembangkan rasa tidak aman yang mendalam di masa dewasa.

1. Kritik Berlebihan dari Orang Tua atau Pengasuh

Jika Anda tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan kritik tanpa adanya pujian atau dukungan,

Anda mungkin merasa tidak pernah cukup baik.

Kritik yang berlebihan sering kali membuat anak meragukan kemampuan dan nilainya.

Hal ini dapat berujung pada rasa rendah diri dan ketidakamanan saat dewasa.

Anak yang terus-menerus dikritik juga cenderung menginternalisasi pesan negatif tersebut, sehingga sulit merasa percaya diri bahkan dalam situasi yang sederhana.

2. Kurangnya Dukungan Emosional

Anak-anak membutuhkan cinta, perhatian, dan dukungan dari orang tua atau pengasuh mereka.

Jika kebutuhan ini diabaikan, anak mungkin merasa bahwa dirinya tidak layak dicintai atau dihargai.

Kurangnya dukungan emosional sering kali memengaruhi hubungan interpersonal seseorang di masa dewasa, membuatnya sulit untuk mempercayai orang lain atau merasa nyaman dalam hubungan.

3. Perbandingan yang Tidak Adil

Dibanding-bandingkan dengan saudara, teman, atau orang lain dapat meninggalkan luka mendalam pada harga diri anak.

Perbandingan yang tidak adil membuat anak merasa bahwa dirinya tidak cukup baik atau bahwa ia harus terus berusaha memenuhi standar yang tidak realistis.

Akibatnya, di masa dewasa, individu tersebut mungkin selalu merasa tidak kompeten atau takut gagal.

4. Pengalaman Penolakan atau Pengabaian

Penolakan dari orang tua, teman sebaya, atau lingkungan sosial saat kecil dapat meninggalkan rasa sakit emosional yang bertahan lama.

Anak-anak yang sering merasa diabaikan atau ditolak cenderung mengembangkan rasa tidak aman yang mendalam.

Mereka mungkin tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka tidak layak mendapatkan cinta atau perhatian.

5. Trauma atau Kekerasan

Pengalaman trauma, seperti kekerasan fisik, emosional, atau seksual, memiliki dampak yang sangat signifikan pada perkembangan psikologis seseorang.

Anak-anak yang mengalami trauma sering kali membawa luka emosional ini hingga dewasa.

Hal ini dapat menyebabkan rasa takut yang berlebihan, sulit percaya pada orang lain, atau perasaan rendah diri yang kronis.

6. Ekspektasi yang Terlalu Tinggi

Jika orang tua atau pengasuh menetapkan ekspektasi yang terlalu tinggi tanpa memperhatikan kemampuan anak, ini bisa menjadi sumber tekanan yang besar.

Anak-anak yang terus-menerus merasa gagal memenuhi harapan cenderung tumbuh dengan rasa tidak aman.

Mereka mungkin merasa bahwa cinta dan penerimaan hanya diberikan jika mereka berhasil mencapai standar tertentu.

7. Kurangnya Pengakuan atas Prestasi

Anak-anak yang tidak pernah mendapatkan pengakuan atas apa yang mereka capai sering kali merasa tidak dihargai.

Ini bisa membuat mereka tumbuh dengan keyakinan bahwa usaha mereka tidak pernah cukup.

Ketika dewasa, individu ini mungkin merasa sulit untuk merayakan keberhasilan mereka sendiri atau percaya bahwa mereka pantas mendapatkan penghargaan.

Bagaimana Rasa Tidak Aman Terwujud di Masa Dewasa?

Rasa tidak aman yang terbentuk di masa kecil dapat memengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang.

Beberapa manifestasi umum meliputi:

Kecenderungan untuk menghindari risiko karena takut gagal.

Kesulitan dalam hubungan interpersonal akibat rasa takut ditolak atau tidak dihargai.

Perfeksionisme, sebagai upaya untuk memenuhi standar yang dianggap dapat memberikan penerimaan.

Ketergantungan pada validasi eksternal untuk merasa bernilai.

Langkah untuk Mengatasi Rasa Tidak Aman

Jika Anda mengenali tanda-tanda ini dalam diri Anda, penting untuk menyadari bahwa Anda tidak sendirian dan bahwa perubahan mungkin dilakukan.

Berikut beberapa langkah yang bisa membantu:

Mencari dukungan profesional, seperti terapi psikologi.

Membangun kesadaran diri melalui meditasi atau refleksi.

Menciptakan lingkungan yang mendukung, baik secara emosional maupun fisik.

Mengembangkan pola pikir positif dengan menghargai pencapaian kecil.

Ingat, meskipun pengalaman masa kecil dapat membentuk Anda, Anda selalu memiliki kemampuan untuk tumbuh dan menyembuhkan diri.

Perjalanan menuju rasa aman mungkin tidak mudah, tetapi sangat mungkin dilakukan dengan tekad dan dukungan yang tepat.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jika #anda #mengalami #saat #masih #anak #anak #kemungkinan #besar #anda #memiliki #rasa #tidak #aman #yang #mendalam #saat #dewasa #menurut #psikologi

KOMENTAR