Psikologi: 8 Perilaku Ini Orang Mudah Lupa dan Linglung Seiring Bertambahnya Usia, Kamu Termasuk?
– Seiring bertambahnya usia, perubahan dalam fungsi otak menjadi salah satu hal yang wajar terjadi. Namun, beberapa perilaku tertentu justru dapat mempercepat munculnya gejala mudah lupa dan linglung.
Dalam perspektif psikologi, pola-pola perilaku ini sering kali luput dari perhatian, meskipun dampaknya bisa cukup signifikan.
Dilansir dari geediting.com pada Minggu (26/1), diterangkan bahwa terdapat delapan perilaku yang kerap dianut oleh orang yang mudah lupa dan linglung seiring bertambahnya usia menurut Psikologi.
1. Membuat daftar sebagai alat bantu
Saat seseorang memasuki usia senja, membuat daftar menjadi kebiasaan yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan menulis daftar belanjaan, jadwal kegiatan, atau langkah-langkah menyelesaikan tugas tertentu membantu mengorganisir pikiran dan meminimalisir kelupaan.
Menariknya, proses menulis secara manual memiliki dampak positif pada ingatan, karena otak akan lebih mudah mengingat informasi yang ditulis tangan dibandingkan yang diketik. Bahkan ketika daftar tersebut hilang atau tertinggal, seringkali kita masih bisa mengingat isinya karena telah terpatri dalam memori saat menuliskannya.
2. Memanfaatkan teknologi digital
Di era digital ini, perangkat teknologi menjadi asisten pribadi yang sangat berharga bagi mereka yang mulai pelupa. Penggunaan kalender digital, aplikasi pengingat, dan perangkat lunak pencatat dapat membantu mengorganisir berbagai informasi penting seperti jadwal dokter, ulang tahun kerabat, hingga daftar kegiatan harian.
Internet juga menjadi perpustakaan raksasa yang siap memberikan jawaban atas pertanyaan yang mungkin terlupa. Meski teknologi identik dengan kaum muda, semakin banyak lansia yang mulai nyaman menggunakan smartphone dan tablet untuk menunjang aktivitas mereka.
3. Membangun rutinitas harian
Menciptakan pola kegiatan yang teratur menjadi kunci penting dalam mengatasi masalah pelupa. Kebiasaan meletakkan kunci di tempat yang sama, minum obat setelah sikat gigi, atau melakukan aktivitas tertentu di waktu yang sama setiap hari membantu otak bekerja lebih efisien.
Otak manusia dirancang untuk mengenali dan mengikuti pola, sehingga ketika sesuatu dilakukan secara berulang, tindakan tersebut akan menjadi otomatis dan tidak memerlukan pemikiran sadar. Rutinitas yang konsisten ini membantu mengurangi beban kognitif dan membuat hidup lebih terorganisir.
4. Meminta bantuan pengingat
Tidak ada salahnya meminta bantuan orang terdekat untuk mengingatkan berbagai hal penting dalam keseharian. Keluarga dan teman-teman biasanya dengan senang hati membantu mengingatkan jadwal pertemuan, acara penting, atau bahkan lokasi terakhir kali meletakkan kacamata.
Menjadi pelupa adalah bagian alami dari proses penuaan, dan orang-orang terdekat umumnya memahami hal ini dengan baik. Dukungan dari lingkungan sosial menjadi salah satu cara efektif mengatasi masalah pelupa.
5. Menggunakan alat bantu memori
Catatan tempel berwarna-warni di kulkas atau alarm pengingat di telepon genggam menjadi penyelamat ketika ingatan mulai menurun. Penggunaan alat bantu memori seperti ini sangat umum dan efektif untuk mengatasi berbagai situasi, mulai dari mengingat jadwal menyiram tanaman hingga membeli kebutuhan rumah tangga.
Alat bantu memori bukan tanda kelemahan, melainkan strategi cerdas yang digunakan berbagai kalangan usia untuk mengelola berbagai tanggung jawab dalam hidup yang semakin kompleks.
6. Melakukan aktivitas fisik
Berolahraga secara teratur tidak hanya menyehatkan tubuh tetapi juga membantu menjaga fungsi kognitif dan daya ingat. Aktivitas fisik meningkatkan aliran darah ke otak, yang secara langsung berdampak pada kemampuan mengingat dan berpikir.
Kegiatan seperti berjalan kaki, yoga, atau mengikuti kelas dansa dapat menjadi pilihan yang menyenangkan untuk menjaga kesehatan otak. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang aktif secara fisik cenderung memiliki kemampuan mengingat yang lebih baik dibanding yang jarang berolahraga.
7. Mengurangi multitasking
Mengerjakan beberapa hal sekaligus sebenarnya tidak efektif, terutama bagi mereka yang mulai mengalami penurunan daya ingat. Mencoba fokus pada satu tugas dalam satu waktu justru membantu otak bekerja lebih optimal dan meningkatkan kemampuan mengingat detail penting.
Multitasking, seperti memasak sambil menjawab email dan menonton berita, justru membuat perhatian terpecah dan informasi tidak terserap dengan baik. Konsentrasi pada satu kegiatan kerap menghasilkan hasil yang lebih baik dibandingkan mengerjakan banyak hal sekaligus.
8. Mempraktikkan kesadaran penuh
Menghadirkan kesadaran penuh dalam setiap aktivitas dapat meningkatkan kemampuan mengingat secara signifikan. Ketika kamu menikmati makanan, berbincang dengan teman, atau sekedar berjalan-jalan, cobalah untuk benar-benar menghayati setiap momen dengan memperhatikan detail seperti suara, aroma, dan sensasi yang dirasakan.
Praktik kesadaran penuh ini tidak hanya membantu memperkuat ingatan tetapi juga membuat hidup terasa lebih bermakna. Melambatkan tempo aktivitas dan memberikan perhatian penuh pada setiap kegiatan dapat membantu informasi tersimpan lebih baik dalam memori.
Tag: #psikologi #perilaku #orang #mudah #lupa #linglung #seiring #bertambahnya #usia #kamu #termasuk