Ingin Bisa Mengendalikan Diri Atas Makanan? Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi
Perilaku mengendalikan diri atas makanan menurut psikologi (foto : Freepik/ lookstudio)
11:14
26 Januari 2025

Ingin Bisa Mengendalikan Diri Atas Makanan? Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Perilaku Ini Menurut Psikologi

Psikologi mengungkap bahwa kemampuan mengendalikan diri atas makanan sangat dipengaruhi oleh perilaku tertentu yang sering kali menjadi penghambatnya.

Ada beberapa perilau yang sebaiknya ditinggalkan jika ingin memiliki kontrol lebih baik. Mengubah kebiasaan ini ini bisa menjadi langkah awal menuju hubungan yang lebih sehat dengan makanan.

Dilansir dari geediting.com pada Minggu (26/1), diterangkan bahwa terdapat tujuh perilaku yang harus ditinggalkan jika ingin bisa mengendalikan diri terhadap konsumsi makanan menurut Psikologi.

1. Makan tanpa kesadaran

Kebiasaan makan tanpa memperhatikan apa yang sedang dimakan menjadi salah satu penyebab utama pola makan yang tidak sehat. Sering kali kita terjebak dalam kebiasaan ngemil sambil menonton TV atau makan sambil berjalan yang membuat kita kehilangan koneksi dengan sinyal kenyang dari tubuh.

Kondisi ini bisa memicu perilaku makan berlebihan karena kita tidak benar-benar menyadari berapa banyak makanan yang telah dikonsumsi. Praktik makan dengan penuh kesadaran bisa membantu kamu lebih memahami kapan tubuh benar-benar lapar dan kapan sudah kenyang.

2. Melewatkan waktu makan

Banyak yang berpikir bahwa melewatkan waktu makan adalah strategi efektif untuk menurunkan berat badan, padahal ini adalah kesalahan besar. Ketika kamu melewatkan waktu makan, tubuh justru akan memberikan sinyal lapar yang lebih kuat yang membuatmu sulit mengendalikan porsi saat makan berikutnya.

Saat dalam kondisi sangat lapar, kemampuan untuk membuat pilihan makanan sehat juga akan berkurang drastis. Menjaga pola makan teratur dengan porsi seimbang sepanjang hari adalah kunci untuk mengendalikan rasa lapar dan mengontrol asupan makanan.

3. Ngemil larut malam

Keheningan malam sering memancing kita untuk mengunjungi dapur dan mencari camilan, namun kebiasaan ini bisa mengganggu ritme alami tubuh. Tubuh kita secara biologis diprogram untuk makan di siang hari dan beristirahat di malam hari, bukan sebaliknya.

Mengonsumsi makanan larut malam dapat membingungkan metabolisme tubuh dan meningkatkan risiko penambahan berat badan. Menetapkan batas waktu makan di malam hari bisa menjadi solusi efektif untuk mengendalikan kebiasaan ngemil malam.

4. Menggunakan piring dan mangkuk besar

Ukuran peralatan makan ternyata memiliki pengaruh besar terhadap jumlah makanan yang kita konsumsi. Menggunakan piring atau mangkuk berukuran besar secara tidak sadar bisa mendorong kita untuk mengambil porsi lebih banyak karena makanan dalam jumlah normal akan terlihat sedikit ketika disajikan di wadah besar.

Otak kita cenderung tertipu dengan persepsi visual ini, yang akhirnya membuat kita mengambil porsi lebih banyak untuk mengisi piring. Beralih ke peralatan makan berukuran lebih kecil bisa menjadi strategi sederhana namun efektif untuk mengontrol porsi makan.

5. Makan karena emosi

Stres, kesedihan, atau bahkan kebosanan sering kali mendorong kita untuk mencari penghiburan melalui makanan. Makan menjadi mekanisme pelarian ketika menghadapi masalah emosional, bukan karena kebutuhan nutrisi tubuh yang sebenarnya.

Penting untuk mengenali bahwa makanan bukanlah solusi untuk masalah emosional yang kita hadapi. Mengembangkan strategi koping yang lebih sehat, seperti olahraga atau meditasi, bisa menjadi alternatif yang lebih baik untuk mengelola emosi.

6. Kurang minum air

Tubuh kita terkadang memberikan sinyal yang membingungkan antara rasa haus dan lapar, sehingga kita sering salah mengartikannya sebagai kebutuhan untuk makan. Kekurangan cairan bisa memicu sinyal yang mirip dengan rasa lapar, padahal yang sebenarnya dibutuhkan adalah air.

Membiasakan diri untuk minum cukup air sepanjang hari bisa membantu mencegah sinyal lapar palsu ini. Menjaga hidrasi yang baik juga mendukung kesehatan secara keseluruhan dan membantu mengontrol nafsu makan.

7. Tidak merencanakan menu makanan

Perencanaan menu makanan di awal bisa menjadi kunci sukses dalam mengontrol asupan makanan harian. Tanpa perencanaan yang matang, kita lebih mudah tergoda untuk membuat keputusan makan yang impulsif dan tidak sehat.

Menyiapkan menu seimbang dan bergizi di awal minggu dapat memastikan kamu selalu punya pilihan makanan sehat saat lapar. Dengan perencanaan yang baik, kamu bisa menghindari godaan untuk makan sembarangan dan tetap konsisten dengan pola makan sehat.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #ingin #bisa #mengendalikan #diri #atas #makanan #ucapkan #selamat #tinggal #pada #perilaku #menurut #psikologi

KOMENTAR