Liburan Imlek 2025: Jelajahi 10 Kelenteng Bersejarah di Indonesia
Vihara Avalokitesvara - Kelenteng Bersejarah di Indonesia (buddhayana.or.id)
09:59
25 Januari 2025

Liburan Imlek 2025: Jelajahi 10 Kelenteng Bersejarah di Indonesia

Mengunjungi kelenteng bersejarah bisa menjadi salah satu aktivitas menyenangkan menjelang peringatan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Rabu, 29 Januari 2025. Kamu dapat menelusuri jejak-jejak peninggalan sejarah yang ada di kelenteng sambil mengabadikan momen dengan mengambil foto atau video. Bagi kamu yang tertarik, berikut 10 kelenteng bersejarah di Indonesia yang dapat dikunjungi untuk mengisi waktu libur.

Sebagaimana diketahui, masyarakat akan memasuki libur panjang dan cuti bersama. Libur panjang terjadi karena bertepatan dengan libur akhir pekan yang dilanjut libur tanggal merah peringatan Isra Miraj, lalu cuti bersama Imlek serta perayaan Imlek 2025. Berikut adalah rincian hari libur akhir Januari 2025 yang ditetapkan dalam SKB 3 Menteri untuk bulan Januari 2024:

  • Sabtu, 25 Januari 2025, libur akhir pekan
  • Minggu, 26 Januari 2025, libur akhir pekan
  • Senin, 27 Januari 2025, libur nasional peringatan Isra Miraj Nabi
  • Selasa 28 Januari 2025, cuti Bersama Imlek 2025
  • Rabu, 28 Januari 2025, libur nasional perayaan Tahun Baru Imlek 2025.

Nah, untuk mengisi waktu luang ini kamu bisa melakukan wisata sejarah dengan cara mengunjungi kelenteng-kelenteng legendaris yang ada di Indonesia. Dengan begitu pengunjung tak hanya akan mendapat pengalaman namun juga pelajaran berharga dari sejarah masa lalu.

Kelenteng sendiri merupakan tempat ibadah untuk penganut agama Konghucu. Akan tetapi, di Indonesia, banyak kelenteng yang dijadikan sebagai rumah ibadah bagi umat Tridharma, yakni Tao, Buddha, dan Konghucu itu sendiri. Kelenteng-kelenteng yang berdiri di Indonesia umumnya memiliki ciri khas bangunan tradisional Tiongkok yang didominasi dengan warna merah, hijau, atau kuning.

10 Kelenteng Bersejarah di Indonesia

Berikut ini 10 kelenteng bersejarah di Indonesia yang dapat kamu kunjungi ketika momen liburan:

1. Kelenteng Tay Kak Sie, Semarang

Kelenteng Tay Kak Si terletak di Gang Lombok No. 62 Kelurahan Purwadinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Kelenteng ini menjadi salah satu Kelenteng terbesar terlengkap yang ada di kota Semarang.

Kelenteng Tay Kak Sie yang awalnya memiliku nama Kelenteng Kwam Im Ting ini didirikan oleh seorang pedagang yang bernama Kho Ping dan Bon Wie  serta dibantu oleh rekan-rekannya. Tercatat, Kelenteng ini didirikan pada tahun 1746 untuk memuja Yang Mulia Dewi Welas Asih, Kwan Sie Im Po. Akan tetapi, kelenteng ini mengalami perkembangan dan digunakan untuk memuja berbagai Dewa-Dewi Tao. Nama Tay Kak Sie sendiri memiliki arti “Kuil Kesadaran Agung”.

2. Kelenteng Chandra Nadi, Palembang

Kelenteng Chandra Nadi sendiri sering juga disebut sebagai kelenteng Dewi Pengasih atau Soei Goeat Kiong. Terletak di Jalan Perikanan, Kelurahan 10 Ilir, Kecamatan Seberang Ulu 1, Kota Palembang, konon kelenteng diyakini berdiri pada tahun 1839. Meski demikian, bangunan yang berdiri saat ini merupakan pengganti kelenteng lama yang telah terbakar puluhan tahun lalu.

Kelenteng ini digunakn sebagai tempat penghormatan atau pemujaan terhadap Dewi Kwan Im (Dewi utama). Tampak kelenteng Chandra Nadi sangat mempertahankan bentuk arsitektur Cina yang kuat, hal ini terlihat dari bentuk atap, pintu, dindingnya, serta warna-warna merah yang dominan dalam kebudayaan cina dan ornamen-ornamen khas dalam mitologi cina.

3. Kelenteng Kim Tek Le, Jakarta 

Dibangun pada tahun 1650, Kelenteng Kim Tek Le berada di Jl. Kemenangan III No. 13 (Petak 9) Glodok, Jakarta Barat. Klenteng ini jug menjadi salah satu bangunan kelenteng tertua di Jakarta.

Adapun Kelenteng Kin Tek Le didirikan oleh seorang Letnan Tionghoa bernama Kwee Hoen. Pada masa kolonial Belanda, kelenteng ini dikabarkan sempat dirusak pada tragedy pembantaian Angke. Tepat pada tahun 1755, Kapten Oie Tjhie memperbaharui lagi kelenteng itu dan dinamai dengan Kim Tek le yang memiliki arti kelenteng kebajikan emas.

4. Kelenteng Boen Tek Bio, Tangerang

Kelenteng Boen Tek Bio menjadi kelenteng bersejarah berikutnya yang bisa kamu kunjungi. Nama kelenteng ini berasal dari kata Boen (benteng), Tek (Kebajikan), dan Bio (rumah ibadah) yang berarti tempat atau wadah bagi sastrawan yang mempunyai sifat bijaksana.

Termuat dalam situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bangunan kelentejg yang terletak di jalan Bhakti No, 14, Kelurahan Sukasari, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Banten, tersebut diperkirakan berdiri sekitar tahun 1684. Kelenteng ini didirikan oleh penduduk Kampung Petak Sembilan, sebab sebagian besar warga di kampung tersebut adalah orang Tionghoa. Dan diperkirakan mereka menempati kawasan muara Sungai Cisadane (Teluk Naga) sejak tahun 1407.

Adapun vangunan awal kelenteng ini sangatlah sederhana dengan desain semipermanen. Saat jalur perdagangan di wilayah Sungai Cisadane mulai ramai tepatnya pada abad ke-17, klenteng ini pun mulai dibangun dan beberapa kali mengalami renovasi hingga bentuk akhirnya seperti saat ini.

5. Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban

Kelenteng Kwan Sing Bio, Tuban menjadi satu-satunya kelenteng di Asia Tenggara yang menghadap ke laut. Kelenteng satu ini diperkirakan didirikan pada tahun 1773 silam. Nama Kwan Sing Bio sendiri memiliki arti tempat pemujaan dan penghormatan kepada Dewa Kwan Kong. Tak heran bila tempat ini akan ramai pengunjut ketika ulang tahun Dewa Kwan Kong yang dirayakan setiap tanggal 24 bulan 6 dalam sistem penanggalan Tionghoa.

Adapun salah satu keunikan dari bangunan kelenteng ini adalah gerbang masuk yang dilengkapi dengan Gapura kepiting raksasa. Sebab dahulu kawasan ini dijadikan ssbagai tambak kepiting.

6. Kelenteng Liong Hok Bio, Magelang

Kelenteng Liong Hok Bio didirikan oleh Kapitien Be Koen Wie (Tjok Lok), seorang saudagar kaya raya yanh berasal dari Kota Solo. Setelah pindah tugas ke Magelang atas perintah Belanda, ia pun memutuskan untuk mendirikan kelenteng ini di atas tanah yang dihibahkan. 

Terletak di Jalan Alun-alun Selatan No 2, Kota Magelang, kelenteng Liong Hok Bio merupakan kelenteng bersejarah yang ada di Indonesia. Adapun salah satu ciri khasnya yakni wadah hio atau hiolo raksasa dengan tinggi 158 sentimeter, diameter 188 sentimeter serta berat mencapaib3,8 ton. 

7. Kelenteng Caow Eng Bio

Beralih ke Pulau Dewata, kelenteng tertua dan bersejarah di Indonesia berikutnya yaitu Klenteng Caow Eng Bio yang terletak di Kabupaten Badung, Bali. Klenteng ini diperkirakan sudah berdiri sejak tahun 1548 atau ketika masa Kerajaan Badung. Klenteng satu ini mempunyai bangunan yang tidak terlalu besar dengan ciri khas hiasan khas Tiongkok dan dua patung naga di bagian pintu masuk.

Terletak di Jl. Segara Ening No.14, Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, kelenteng ini memiliki sekitar 10 altar dan sebuah kuil kecil yang ada di dalamnya. Berbeda dengan kelenteng oada umumnya yang jadi persembahan bagi Dewi Kwan Im, kelenteng ini didirikan untuk menyembah Dewi Shui Wei yang disembah oleh orang-orang Hainan.

8. Kelenteng Hong Tiek Hian

Klenteng Hong Tiek Hian diyakini sudah berdiri sejak tahun 1293 atau ketika masa Kerajaan Majapahit menguasai berbagai wilayah di nusantara. Klenteng yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur ini mempunyai bangunan berarsitektur kuno yang begitu khas.

Apabila masuk ke area kelenteng, mak pengunjung bisa melihat dua bangunan kelenteng yang dihubungkan oleh jembatan dengan ornamen naga di bagian tengahnya. Di dalam kelenteng, ada altar yang terdiri dari dua lantai sesuai dewa yang disembah.

Terletak di Jl. Dukuh No.23 002, Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantikan, Surabaya, Jawa Timur, kelenteng ini sangat ramai dikunjungi saat hari-hari besar seperti Imlek dan pertunjukan wayang Po Te Hi.

9. Kelenteng Hok Tek Ceng Sin

Kelenteng Hok Tek Ceng Sin atau Hok Tek Bio menjadi salah satu klenteng bersejarah di Indonesia yang dibangun pada tahun 1466. Adapun kelenteng Hok Tek Ceng Sin mempunyai bangunan utama yang dilengkapi dengan atap pelana bergaya Tionghoa dengan patung sepasang naga hijau yang sedang memperebutkan mustika.

Di halaman depan, ada sepasang patung singa Kilin yang bentuk tubuhnya seperti 18 jenis hewan. Sepertu tubuh singa yang mirip kuda, mata seperti kepiting, ekor seperti penyu, sampai kaki seperti kerbau, rusa, hingga macan. Tak hanya itu, kelenteng ini juga mempunyai pilar-pilar yang dihiasi dengan binatang dari 12 shio, mulai dari tikus, naga, monyet, ular hingga babi.

10. Vihara Avalokitesvara

Vihara Avalokitesvara menjadi salah satu kelenteng bersejarah di Indonesia yang berdiri pada tahun 1542. Vihara atau kelenteng ini berada di Kota Serang, Banten dengan mempertahankan bangunan tradisional khas Tionghoa yang didominasi warna merah.

Di area altar, kamu bisa melihat patung Dewi Kwan Im dan 16 patung dewa lainnya. Kemudian di bagian pilar, ada ukiran naga yang cantik dan dibentuk secara rapi. Tak hanya itu, pengunjung juga bisa melihat relief kuno yang menceritakan tentang masa kejayaan Banten sebagai kota pelabuhan di masa lampau.

Itulah tadi 10 kelenteng bersejarah di Indonesia yang dapat dikunjungi untuk mengisi waktu libur. Selamat berlibur ya!

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

Editor: M. Reza Sulaiman

Tag:  #liburan #imlek #2025 #jelajahi #kelenteng #bersejarah #indonesia

KOMENTAR