Orang yang Tidak Memiliki Hubungan Dekat dengan Orang Tuanya Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Ini, Menurut Psikologi
- Hubungan antara anak dan orang tua membentuk banyak aspek dalam kehidupan seseorang, termasuk bagaimana mereka berinteraksi dengan dunia. Namun, tidak semua orang memiliki ikatan yang kuat dengan orang tuanya.
Orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua sering menunjukkan perilaku tertentu yang bisa terlihat jelas.
Ini bukan sesuatu yang mereka pilih secara sadar, melainkan hasil dari pengalaman masa kecil yang membentuk cara mereka berpikir dan bertindak.
Dilansir dari Geediting pada Jumat (24/1), berikut adalah tujuh perilaku yang biasanya ditunjukkan oleh orang-orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua mereka, menurut psikologi.
1. Sulit Membangun Hubungan Dekat
Mereka yang tidak memiliki ikatan kuat dengan orang tua cenderung mengalami kesulitan dalam membangun hubungan dekat dengan orang lain. Ini bukan karena mereka tidak ingin terhubung, tetapi karena pengalaman masa lalu membuat mereka berhati-hati dalam menjalin kedekatan.
Rasa takut akan penolakan atau ditinggalkan sering kali menjadi alasan di balik sikap mereka yang terlihat tertutup atau menjaga jarak. Akibatnya, mereka bisa merasa kesepian atau dianggap dingin oleh orang-orang di sekitarnya.
Namun, di balik sikap itu, sebenarnya mereka mendambakan koneksi emosional yang mendalam. Hanya saja, mereka cenderung lebih waspada dalam membangun hubungan karena pernah mengalami ketidakpastian dalam hubungan dengan orang tua.
2. Terlalu Mandiri dan Enggan Meminta Bantuan
Ironisnya, banyak orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua justru mengembangkan kemandirian yang berlebihan. Alih-alih mencari kehangatan dari hubungan baru, mereka lebih memilih untuk mengandalkan diri sendiri.
Mereka takut bergantung pada orang lain karena khawatir akan merasa kecewa atau ditinggalkan lagi. Akibatnya, mereka sering menolak bantuan, bahkan dalam situasi yang sebenarnya membutuhkan dukungan.
Meskipun kemandirian adalah hal positif, terlalu menutup diri dari bantuan bisa membuat hidup lebih sulit. Mereka mungkin kesulitan menghadapi tantangan karena enggan mengandalkan orang lain.
3. Cenderung Keras pada Diri Sendiri
Orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua juga sering kali sangat kritis terhadap diri sendiri. Kurangnya validasi dari orang tua di masa kecil membuat mereka merasa tidak cukup baik, sehingga mereka terus-menerus meragukan diri sendiri.
Dalam psikologi, konsep ini dikenal sebagai “cognitive triad,” di mana seseorang memiliki pandangan negatif terhadap diri sendiri, dunia, dan masa depan. Hal ini dapat berkontribusi pada masalah kesehatan mental seperti kecemasan atau depresi.
Mereka sering kali sulit menerima pujian dan selalu merasa perlu membuktikan diri. Jika tidak segera disadari, pola pikir ini bisa berdampak negatif pada kesejahteraan emosional mereka.
4. Selalu Mencari Validasi dari Orang Lain
Kurangnya hubungan emosional dengan orang tua sering membuat seseorang terus-menerus mencari validasi dari orang lain. Mereka ingin merasa diterima dan dihargai, sesuatu yang mungkin tidak mereka dapatkan saat kecil.
Mereka bisa saja rela melakukan apa pun untuk menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan mereka sendiri. Akibatnya, mereka lebih rentan dimanfaatkan atau merasa tidak dihargai dalam hubungan.
Mengenali pola ini bisa menjadi langkah pertama untuk membangun rasa percaya diri yang lebih sehat. Mereka perlu belajar untuk memvalidasi diri sendiri tanpa selalu mengandalkan pengakuan dari orang lain.
5. Kesulitan Mengekspresikan Emosi
Pernahkah kamu bertemu seseorang yang tampaknya sulit mengungkapkan perasaannya? Ini sering kali menjadi ciri dari orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua.
Sejak kecil, mereka mungkin terbiasa menekan emosinya karena tidak mendapatkan respons yang mereka harapkan dari orang tua. Hal ini membuat mereka kesulitan mengartikulasikan perasaan, bahkan ketika mereka ingin terbuka.
Kondisi ini dapat menyebabkan kesalahpahaman dalam hubungan, karena orang-orang di sekitar mereka kesulitan memahami apa yang mereka rasakan. Padahal, mereka sebenarnya ingin dipahami, tetapi tidak terbiasa menunjukkan perasaan secara terbuka.
6. Berusaha Berlebihan dalam Mengasuh Anak
Menariknya, orang yang tidak memiliki hubungan dekat dengan orang tua sering kali menjadi orang tua yang sangat protektif dan penuh perhatian terhadap anak-anak mereka. Mereka ingin memberikan pengalaman yang berbeda dari yang mereka alami di masa kecil.
Mereka bisa sangat terlibat dalam kehidupan anak, mulai dari aktif dalam kegiatan sekolah hingga terus-menerus menunjukkan kasih sayang. Semua itu dilakukan agar anak mereka tidak mengalami perasaan yang sama seperti yang mereka rasakan dulu.
Namun, dalam beberapa kasus, hal ini bisa menjadi berlebihan dan menciptakan dinamika keluarga yang tidak seimbang. Mereka perlu menemukan keseimbangan antara menjadi orang tua yang hadir dan tidak terlalu protektif.
7. Enggan Mencari Bantuan Profesional
Salah satu pola yang paling umum adalah keengganan untuk mencari bantuan profesional. Orang yang tumbuh dengan kemandirian berlebihan cenderung percaya bahwa mereka harus menyelesaikan semua masalah sendiri.
Mereka mungkin melihat terapi atau konseling sebagai tanda kelemahan, padahal sebenarnya itu adalah langkah positif untuk memahami diri sendiri lebih baik.
Mencari bantuan profesional bukan berarti mereka gagal, justru itu menunjukkan keberanian untuk menghadapi masa lalu dan membangun kehidupan yang lebih sehat. Terapi bisa menjadi cara efektif untuk memutus pola lama dan menciptakan hubungan yang lebih sehat di masa depan.
Perilaku-perilaku di atas bukanlah sesuatu yang mutlak atau tidak bisa diubah. Setiap orang memiliki perjalanan hidup yang unik, dan dengan kesadaran serta usaha, mereka bisa membangun hubungan yang lebih sehat.
Mendukung seseorang yang memiliki pengalaman seperti ini membutuhkan kesabaran dan empati. Menghargai perasaan mereka dan memberi ruang untuk berkembang bisa sangat membantu dalam membangun koneksi yang lebih kuat.
Pada akhirnya, kita semua lebih dari sekadar pengalaman masa lalu. Dengan memahami pola perilaku ini, kita bisa lebih baik dalam membangun hubungan yang penuh pengertian dan kehangatan.
Tag: #orang #yang #tidak #memiliki #hubungan #dekat #dengan #orang #tuanya #biasanya #menunjukkan #perilaku #menurut #psikologi