Terlalu Banyak Berbagi Info Pribadi? Lakukan 4 Cara Menghentikan Kebiasaan Oversharing Agar Privasi Tetap Terjaga
- Oversharing merupakan kebiasaan mengungkapkan detail pribadi yang tidak tepat kepada orang yang salah atau pada waktu yang salah. Kondisi ini sering dilakukan guna mencari perhatian atau validasi, namun dapat merusak hubungan, membuka diri terhadap kritik, dan bahkan dimanfaatkan oleh orang lain.
Selain itu, oversharing juga bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, seperti meningkatkan kecemasan dan perasaan terisolasi. Dilansir dari newutherapy.com, berikut berbagai tindakan yang bisa dilakukan guna menghentikan kebiasaan oversharing agar privasi tetap terjaga.
1. Sadari kebiasaan oversharing
Pertama, perhatikan pola-pola yang muncul ketika kamu merasa terdorong untuk melakukan oversharing. Cobalah lebih menyadari jenis informasi pribadi yang kamu ungkapkan kepada orang lain dan dalam situasi apa hal tersebut terjadi.
Apabila kamu cenderung berbagi masalah saat merasa lelah atau stres di tempat kerja di pagi hari, atau memposting detail kehidupan di media sosial ketika sedang marah atau frustrasi, maka luangkan waktu sejenak untuk merenung. Gunakan pemahaman ini sebagai langkah awal demi menetapkan batasan yang lebih sehat bagi dirimu.
2. Perhatikan orang yang berbicara denganmu
Pertanyakan pada dirimu sendiri apakah orang yang sedang kamu ajak bicara benar-benar membutuhkan informasi yang ingin kamu bagikan. Pertimbangkan dengan seksama, apakah ada alasan yang jelas dan bermanfaat bagi mereka guna mengetahui hal tersebut.
Apa tujuan atau manfaat yang kamu harapkan dari mengungkapkan informasi ini? Sebelum berbagi, pastikan bahwa apa yang kamu katakan mempunyaj tujuan yang jelas dan relevansi yang sesuai dengan konteks pembicaraan tersebut.
3. Pertimbangkan alasanmu terlalu oversharing
Jika kamu menyadari bahwa dirimu cenderung berbagi terlalu banyak, luangkan waktu sejenak untuk merenung dan memahami alasan di balik tindakan tersebut. Pertanyakan pada dirimu, apakah berbagi informasi ini benar-benar membantumu mengatasi perasaan atau emosi yang sedang dialami?
Apakah kamu berbicara dengan tujuan yang jujur, seperti meminta nasihat atau mencari solusi, ataukah dirimu hanya merasa terdorong melampiaskan perasaan tanpa mempertimbangkan konsekuensi atau tujuan yang lebih konstruktif? Memahami alasan di balik keinginan berbagi bisa membantumu lebih bijaksana dalam menentukan kapan dan dengan siapamu harus membuka diri.
4. Temukan cara mengelola emosimu
Cobalah mengembangkan cara-cara yang lebih sehat dalam mengatasi perasaan ketika kamu merasa terdorong berbagi terlalu banyak. Aktivitas seperti berolahraga, keluar rumah, atau menyalurkan perasaan melalui ekspresi kreatif, seperti menulis atau menggambar, bisa jadi lebih menenangkan daripada berbicara dengan seseorang yang mungkin tidak siap atau tidak mampu memberikan dukungan yang dibutuhkan.
Namun, ada juga orang yang terlatih menangani situasi seperti ini, seperti terapis atau konselor yang tidak hanya mendengarkan dengan penuh perhatian, tetapi juga menjaga privasimu saat kamu perlu berbicara. Seorang profesional bisa membantumu memutus pola berbagi berlebihan dan menggantinya dengan mekanisme penanganan yang lebih sehat dan efektif.
Intinya, pengungkapan informasi pribadi seharusnya merupakan pilihan yang bijaksana, bukan sesuatu yang dilakukan secara otomatis. Dengan bantuan seorang terapis, maka kamu dapat belajar bagaimana memakai kata-kata dengan lebih membangun dan penuh pertimbangan.
Tag: #terlalu #banyak #berbagi #info #pribadi #lakukan #cara #menghentikan #kebiasaan #oversharing #agar #privasi #tetap #terjaga