8 Tekanan Sosial yang Buat Penuaan Terasa Lebih Berat Bagi Perempuan Menurut Psikologi, Begini Cara Mengatasinya!
Tekanan sosial perempuan penuaan menurut psikologi./Freepik.
23:28
23 Januari 2025

8 Tekanan Sosial yang Buat Penuaan Terasa Lebih Berat Bagi Perempuan Menurut Psikologi, Begini Cara Mengatasinya!

 Penuaan adalah proses alami yang dialami oleh semua orang, tetapi bagi perempuan, perjalanan ini sering kali dipenuhi dengan berbagai tekanan sosial yang kompleks.

Tekanan ini tidak hanya memengaruhi fisik, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental perempuan, membuat proses penuaan terasa jauh lebih berat.

Dari pengaruh media hingga komentar sosial yang tak diinginkan, berbagai tantangan ini dapat dikelola dengan pendekatan psikologis yang bijaksana dan pemberdayaan diri.

Apa saja tekanan sosial yang umum dialami perempuan saat penuaan, dan bagaimana cara efektif untuk mengatasinya?

Dilansir dari geediting.com pada Kamis (23/1), diterangkan bahwa terdapat delapan tekanan sosial yang membuatan penuaan nampaknya lebih sulit bagi perempuan menurut Psikologi. Berikut penjelasan lengkap dengan cara mengatasinya.

  1. Standar kecantikan yang tidak masuk akal

Dunia kini dipenuhi dengan standar kecantikan yang nyaris mustahil untuk dicapai, terutama bagi perempuan yang semakin bertambah usia.

Media sosial dan industri kecantikan terus-menerus memperlihatkan gambaran sempurna yang sebenarnya tidak realistis, membuat banyak perempuan merasa tidak percaya diri ketika melihat kerutan atau perubahan bentuk tubuh mereka.

Penting untuk dipahami bahwa perubahan fisik adalah bagian alami dari proses penuaan yang justru menunjukkan betapa kuatnya perjalanan hidup seseorang.

Setiap garis di wajah menceritakan kisah tersendiri, dan itu adalah hal yang patut dirayakan, bukan dihindari atau disembunyikan.

  1. Tekanan untuk “memiliki segalanya”

Beban untuk menjadi sempurna di segala aspek kehidupan masih terus membayangi kaum perempuan, bahkan saat usia mereka bertambah.

Seorang perempuan diharapkan bisa sukses dalam karier, menjadi ibu yang baik, mengurus rumah tangga dengan sempurna, sekaligus tetap terlihat muda dan energik.

Tuntutan ini semakin memberatkan karena harus berjuang melawan proses penuaan alami sambil tetap mempertahankan performa maksimal di berbagai peran.

Maka dari itu, penting untuk mendefinisikan ulang arti “memiliki segalanya” sesuai dengan prioritas dan kebahagiaan pribadi.

  1. Diskriminasi usia di tempat kerja

Meski perempuan di atas 50 tahun menjadi kelompok wirausaha yang paling cepat berkembang, mereka masih menghadapi diskriminasi dalam dunia kerja.

Pengalaman dan keahlian yang mereka miliki seringkali diabaikan hanya karena faktor usia, yang berujung pada ketidakamanan finansial dan menurunnya kepuasan kerja.

Menariknya, justru di usia ini perempuan memiliki pengalaman yang sangat berharga dan pemahaman yang mendalam tentang bidang mereka.

Hal ini seharusnya menjadi nilai tambah, bukan justru menjadi penghalang dalam pengembangan karier.

  1. Sindrom sarang kosong

Ketika anak-anak mulai meninggalkan rumah untuk menjalani kehidupan mereka sendiri, banyak ibu mengalami gejolak emosi yang dikenal dengan sindrom sarang kosong.

Fase ini bisa memicu kesedihan mendalam dan perasaan kehilangan tujuan hidup, terutama bagi mereka yang telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk mengasuh anak.

Namun, periode ini sebenarnya bisa menjadi awal dari babak baru yang menyenangkan untuk mengeksplorasi hobi dan passion yang selama ini terpendam.

Masa ini adalah kesempatan untuk menemukan kembali jati diri di luar peran sebagai seorang ibu.

  1. Ketakutan akan kesepian

Bertambahnya usia seringkali membawa ketakutan akan kesepian ketika teman-teman mulai berpindah atau bahkan meninggal dunia. Ruang kosong yang ditinggalkan orang-orang tercinta bisa terasa sangat menyesakkan dan menakutkan.

Masyarakat sering mengaitkan penuaan dengan kesepian, padahal ini tidak harus terjadi. Membangun koneksi baru dan menjaga hubungan yang ada bisa dilakukan di usia berapapun, baik melalui kegiatan komunitas maupun platform digital.

  1. Tekanan untuk tetap muda

Industri kecantikan terus mempromosikan berbagai produk dan perawatan anti-penuaan yang mahal, menciptakan obsesi untuk mempertahankan penampilan muda.

Hal ini membuat banyak perempuan terjebak dalam siklus tak berujung mengejar keremajaan yang sebenarnya mustahil dipertahankan selamanya.

Penuaan adalah hak istimewa yang tidak semua orang bisa alami, dan seharusnya dilihat sebagai berkah bukan kutukan. Kecantikan sejati datang dari penerimaan diri dan rasa syukur atas setiap tahap kehidupan.

  1. Stigma menopause

Menopause adalah fase alami dalam kehidupan perempuan yang masih sering distigmatisasi dan disalahpahami oleh masyarakat.

Hot flashes, perubahan mood, dan berbagai gejala lainnya bisa menjadi tantangan tersendiri, apalagi ketika masyarakat cenderung menganggapnya sebagai topik tabu.

Kurangnya diskusi terbuka tentang menopause hanya menambah kebingungan dan tekanan bagi perempuan yang mengalaminya.

Diperlukan lebih banyak kesadaran dan pemahaman tentang fase alami ini agar perempuan bisa menjalaninya dengan lebih nyaman.

  1. Menurunnya nilai perempuan yang lebih tua

Masyarakat masih sering mengaitkan nilai seseorang dengan usia muda, terutama untuk perempuan, padahal ini adalah pandangan yang keliru.

Perempuan yang lebih tua memiliki kebijaksanaan dan ketangguhan yang didapatkan dari pengalaman hidup mereka yang panjang.

Mereka telah melalui berbagai tantangan, belajar dari kesalahan, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih kuat.

Justru nilai seorang perempuan seharusnya meningkat seiring bertambahnya usia karena pemahaman dan kebijaksanaan yang mereka miliki.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #tekanan #sosial #yang #buat #penuaan #terasa #lebih #berat #bagi #perempuan #menurut #psikologi #begini #cara #mengatasinya

KOMENTAR