Atasan Abuse of Power, Produktivitas Karyawan Terpengaruh
Perlakuan atasan sangat memengaruhi produktivitas karyawan.
Hal ini juga berlaku jika atasan melakukan penyalahgunaan wewenang atau abuse of power.
Adapun belum lama ini, kasus demo besar-besaran terjadi di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti).
Demonstrasi tersebut dilakukan untuk menyoroti penyalahgunaan wewenang oleh atasan terhadap para pegawainya.
“Penyalahgunaan wewenang seperti pembebanan tugas yang tidak adil, pengkritikan yang merendahkan, dan kurangnya pengawasan dapat membuat pegawai merasa tertekan,” jelas psikolog sekaligus dosen di Universitas Gunadarma, Meity Arianty saat dihubungi oleh Kompas.com pada Selasa (21/5/2025).
Abuse of power terbagi ke dalam beberapa bentuk.
Beberapa di antaranya adalah ketidakadilan dalam pembagian tugas, memberikan kritik yang tidak membangun, dan menurunkan moral bawahan.
“Bentuk penyalahgunaan kekuasaan atau abuse of power yang sering terjadi dalam perusahaan adalah pembebanan kewajiban kerja atau melempar kesalahan kepada bawahan atau orang lain,” jelas Business Director di TOSEC WORLD, Antoneitta Dewi, kepada Kompas.com.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa abuse of power menciptakan ketidakadilan yang membuat pegawai merasa tidak aman.
Mereka juga merasa kehilangan rasa percaya diri dan semangat kerja. Tak jarang, mereka merasa stres dan berpengaruh kepada kesehatan mental.
Semangat kerja yang menurun dapat mengurangi motivasi dan moral mereka dalam menjalankan tugas-tugasnya.
“Pemimpin yang tidak menghargai karyawan dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai, sehingga menurunkan motivasi dan moral kerja dan pada akhirnya juga tidak menghargai atasannya sebab cenderung takut,” jelas Meity.
Berdampak buruk bagi perusahaan
Meity menambahkan, abuse of power sama sekali tidak membawa keuntungan bagi perusahaan.
Sebaliknya, justru berdampak buruk pada lingkungan kerja dan merusak produktivitas tim secara keseluruhan.
“Menurut penelitian, toxic leadership dapat mengurangi kepuasan kerja dan motivasi karyawan shingga menurunkan semangat kerja,” imbuhnya.
Oleh karena itu, perusahaan semestinya menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman bagi para pekerja.
Perusahaan juga perlu menerapkan sistem check and balance yang ketat untuk memastikan jika keadaan perusahaan berjalan dengan lancar.
“Penting adanya budaya dan penerapan nilai-nilai yang tepat pada perusahaan, pengawasan, dan ketegasan. Sehingga menimbulkan rasa enggan untuk melakukan abuse of power,” jelas Neitta.
Tag: #atasan #abuse #power #produktivitas #karyawan #terpengaruh