3 Faktor yang Menghambat Anak dalam Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
- Kemampuan berpikir kritis, merupakan keterampilan penting yang perlu diasah sejak dini.
Namun, ada beberapa faktor yang dapat menghambat anak dalam mengembangkannya.
Menurut Psikolog, Prof. Dr. Rose Mini Agoes Salim, MPsi, ada beberapa faktor utama yang dapat menghalangi anak dalam mengasah kemampuan berpikir kritis. Berikut ulasannya.
1. Respons Negatif dari Lingkungan
Dia menjelaskan, salah satu hambatan terbesar dalam pengembangan kemampuan berpikir kritis anak adalah respons negatif dari lingkungan.
Ketika anak berusaha mengungkapkan pikiran atau perasaannya, respons yang kurang mendukung dapat membuat anak enggan berbicara secara terbuka.
“Misal ketika dia mengatakan 'aku tadi dapat nilai ulangan yang jelek,’ jika respons dari lingkungan berupa kemarahan atau hal negatif lainnya, anak tidak akan merasa nyaman untuk terbuka lagi di kemudian hari,” ujarnya kepada Kompas.com, pada Minggu (19/01/2025).
Padahal, kemampuan berpikir kritis memerlukan kebebasan untuk menyampaikan pendapat tanpa rasa takut akan reaksi buruk.
Jika anak selalu merasa dihakimi, mereka cenderung menahan diri dan kehilangan kesempatan untuk mengasah keterampilan ini.
2. Kurangnya Pengalaman dan Informasi
Kemampuan berpikir kritis membutuhkan bekal informasi yang cukup untuk menganalisis suatu masalah.
“Orang yang bisa berpikir kritis adalah mereka yang memiliki banyak informasi dalam otaknya, yang diperoleh dari pengalaman hidup, apa yang dibaca, dan apa yang dilihat,” jelasnya.
Namun, jika anak tidak mendapatkan cukup stimulasi dari lingkungan, seperti pengalaman baru, bacaan yang beragam, atau kesempatan untuk berdiskusi, kemampuan berpikir kritis mereka bisa terhambat.
“Jika seorang anak selalu diharuskan untuk menuruti apa yang dikatakan orang tua atau guru, kemampuan berpikir kritisnya bisa melemah,” tambahnya.
3. Tidak Dibiasakan untuk Menelaah Secara Mendalam
Anak yang terbiasa diberi jawaban instan, tanpa diajak berpikir atau menganalisis suatu situasi akan kesulitan mengembangkan kemampuan berpikir kritis.
“Berpikir kritis tidak selalu berarti mengkritik. Orang yang berpikir kritis akan menunda pengambilan keputusan atau penilaian, karena dia ingin mempertimbangkan lebih dalam situasi yang dihadapi,” jelasnya.
Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan lingkungan untuk mendorong anak berpikir mendalam.
Misalnya, ketika anak mengatakan sesuatu yang tidak disukai, jangan langsung menghakimi, tetapi tanyakan alasannya.
“Penting untuk tidak bereaksi berlebihan terhadap pernyataan anak, tetapi lebih menanyakan detail, seperti apa yang membuat sesuatu terasa tidak enak baginya,” ujarnya.
Tag: #faktor #yang #menghambat #anak #dalam #mengasah #kemampuan #berpikir #kritis