5 Dampak Sikap Semena-mena Atasan terhadap Kesehatan Mental Pekerja
Belum lama ini, para pegawai di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti) menggelar aksi demo, menuntut keadilan atas perlakuan tidak adil dari atasan mereka.
Kondisi seperti ini tentu tidak hanya terjadi di instansi pemerintah, penyalahgunaan wewenang atau sikap semena-mena atasan di tempat kerja masih menjadi isu yang kerap terjadi di berbagai institusi.
Menurut Meity Arianty, psikolog sekaligus dosen di Universitas Gunadarma, perlakuan tidak adil dari atasan dapat menurunkan produktivitas dan memengaruhi kesehatan mental pekerja.
“Pemimpin yang tidak menghargai karyawan dapat membuat karyawan merasa tidak dihargai,” ujar Meity saat dihubungi oleh Kompas.com pada Selasa (21/5/2025).
Berikut adalah lima dampak sikap atasan yang semena-mena, terhadap kesehatan mental pekerja.
1. Menurunkan Motivasi Kerja
Pemimpin yang tidak menghargai karyawannya, baik melalui kritik yang tidak membangun maupun sikap semena-mena, menyebabkan pekerja kehilangan semangat untuk bekerja.
“(Pemimpin yang tidak menghargai karyawan) Menurunkan motivasi dan moral kerja dan pada akhirnya juga tidak menghargai atasannya sebab cenderung takut,” jelas Meity.
Motivasi kerja yang menurun dapat memengaruhi kinerja karyawan secara keseluruhan. Lebih parahnya lagi, pekerja akan mengalami kelelahan mental.
2. Menurunkan Kesejahteraan Pekerja
Selain itu, situasi ini dapat menciptakan rasa tidak aman di tempat kerja. Pekerja yang merasa tidak dihargai, cenderung ragu untuk mengambil inisiatif.
Selain itu, kesejahteraan mereka ikut menurun, karena tekanan yang terus-menerus dari atasan yang semena-mena
“Atasan otoriter dan tidak terbuka terhadap masukan dari karyawan dapat menciptakan lingkungan kerja yang penuh tekanan dan ketakutan, Ini dapat menghambat kreativitas dan inisiatif karyawan,” jelas Meity.
Meity juga menambahkan, lingkungan kerja semestinya memberikan kenyamanan bagi pekerja, sehingga mereka dapat bekerja dengan maksimal tanpa merasa tertekan.
“Lingkungan kerja seharusnya menjadi rumah kedua bagi karyawan untuk melakukan kegiatan pekerjaan, sehingga suasana aman dan nyaman sangat dibutuhkan,” tambahnya.
3. Menyebabkan Depresi
Perlakuan atasan yang tidak berkenan kepada bawahannya dapat berdampak buruk pada kesehatan mental pekerja.
Perlakuan yang tidak adil dan minimnya apresiasi membuat mereka merasa stres dan depresi.
“Beberapa dampak perlakukan kasar atasan kepada bawahannya juga dapat berdampak pada kesehatan mental karyawannya, antara lain karyawan merasa malu dan jadi tidak percaya diri, stres, cemas, takut, depresi,” papar Meity.
Menurut Meity, pekerja yang diperlakukan tidak adil oleh atasan yang bersikap semena-mena, juga dapat mengalami trauma jangka panjang yang memengaruhi kemampuan mereka untuk bekerja.
“Bahkan, ada yang trauma, akibatnya karyawan tidak dapat bekerja secara maksimal dan jadi tidak produktif,” tambah Meity.
4. Menutup Diri
Rupanya, selain menyebabkan stres dan depresi, pekerja yang berada di lingkungan kerja yang tidak aman dapat menarik diri dari pergaulan.
Meity menjelaskan, hal tersebut disebabkan oleh rasa tidak percaya diri yang timbul akibat perlakuan atasan yang merendahkan atau tidak memberikan apresiasi yang layak.
“Biasanya jadi mudah tersinggung, menarik diri dari pergaulan, kehilangan kepercayaan diri,” ujarnya.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menciptakan budaya kerja yang suportif.
Selain itu, rekan kerja juga sebaiknya memberikan dukungan emosional, agar korban tidak merasa sendirian.
5. Gangguan Psikosomatis
Penyalahgunaan wewenang atau sikap semena-mena atasan juga dapat menyebabkan pekerja mengalami gangguan psikosomatis.
Gangguan ini dapat memengaruhi kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, atau nyeri otot.
“Sakit kepala, ketegangan otot, hingga tekanan darah tinggi,” imbuh Meity.
Perusahan sebaiknya mengenali tanda-tanda tersebut dan memberikan perhatian lebih kepada kesejahteraan karyawan.
Selain memengaruhi kesehatan mental pekerja, atasan yang bersikap semena-mena juga mengganggu kinerja tim dan produktivitas perusahaan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu mengatasi masalah ini, demi menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan mendukung.
Tag: #dampak #sikap #semena #mena #atasan #terhadap #kesehatan #mental #pekerja