7 Kebiasaan Orang yang Sering Overthinking dalam Hubungan yang Membuat Pasangan Menjauh Tanpa Mereka Sadari
Ilustrasi orang yang sering overthinking dalam hubungan. (Freepik)
20:50
22 Januari 2025

7 Kebiasaan Orang yang Sering Overthinking dalam Hubungan yang Membuat Pasangan Menjauh Tanpa Mereka Sadari

- Overthinking terkadang dianggap sebagai kemampuan luar biasa dalam menganalisis segala sesuatu, memprediksi hasil, dan berusaha menghindari kesalahan.

Namun, dalam hubungan, kebiasaan ini seringkali lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Apa yang tampak seperti perhatian atau kehati-hatian justru bisa menciptakan ketegangan, membuat pasangan merasa diperiksa, ragu, atau bahkan kelelahan emosional.

Yang lebih sulit lagi, orang yang overthinking biasanya tidak menyadari apa yang mereka lakukan. Kebiasaan ini muncul dari rasa peduli, ketakutan, atau pengalaman masa lalu, tetapi bukannya mempererat hubungan, kebiasaan ini tanpa sadar menjauhkan pasangan.

Jika overthinking sudah menjadi kebiasaan, mungkin sudah saatnya untuk berhenti sejenak dan melihat bagaimana itu mempengaruhi dinamika hubungan.

Dilansir dari Geediting pada Rabu (22/1), berikut ini tujuh kebiasaan yang sering dilakukan orang yang overthinking dalam hubungan yang tanpa mereka sadari dapat menjauhkan pasangan.

1. Terlalu Menganalisis Segala Sesuatu

Sebuah pesan singkat. Nada bicara yang sedikit berbeda. Perubahan bahasa tubuh. Bagi seorang overthinker, hal-hal ini bukan sekadar kejadian biasa—melainkan petunjuk bahwa ada yang salah.

Alih-alih mengabaikan hal kecil, mereka menganalisis setiap detail dengan keyakinan bahwa pasti ada makna yang lebih dalam. Padahal, seringkali tidak ada apa-apa. Balasan terlambat bukan berarti pasangan mulai kehilangan minat, dan percakapan yang lebih singkat bukan tanda pasangan sedang marah.

Ketika setiap tindakan diperbesar, hal itu justru menciptakan stres dan ketegangan yang tidak perlu. Tak ada yang ingin merasa terus-menerus diperiksa. Sebuah hubungan seharusnya menjadi tempat yang aman, bukan seperti teka-teki yang harus dipecahkan terus-menerus.

2. Mencari Jaminan Secara Berlebihan

Overthinking dalam hubungan sering kali terwujud dalam kebutuhan konstan akan jaminan. Orang yang sering overthinking, yang dikuasai oleh ketakutan akan kesalahan, kerap kali membanjiri pasangan dengan pertanyaan dan keraguan, seperti "Apakah kamu benar-benar mencintaiku?", "Kamu nggak marah kan?", atau "Apakah aku sudah melakukan ini dengan benar?"

Meskipun mencari jaminan dalam hubungan itu wajar, orang yang overthinking melakukannya secara berlebihan. Kebutuhan yang konstan akan validasi ini bisa membuat pasangan merasa lelah dan terbebani. Tanpa disadari, hal ini justru bisa menjauhkan pasangan.

Penting untuk menemukan keseimbangan. Terkadang, mencari jaminan itu perlu, tetapi jangan biarkan itu menjadi kebiasaan yang berlebihan.

3. Mengantisipasi yang Terburuk

Saat seorang overthinker merasakan perubahan sekecil apapun dalam hubungan, pikiran mereka langsung melompat ke asumsi yang terburuk. Pasangan yang lebih pendiam dari biasanya pasti mulai kehilangan minat. Panggilan yang terlewat berarti mereka sedang menghindari. Satu hari yang buruk bisa berarti hubungan mulai berantakan.

Harapan akan yang terburuk ini bisa merusak hubungan yang seharusnya baik-baik saja. Daripada membiarkan segalanya berjalan dengan alami, overthinker justru menciptakan masalah yang sebenarnya tidak ada. Pasangan mereka pun merasa selalu diragukan.

Tidak semua perubahan berarti masalah besar. Terkadang orang hanya membutuhkan ruang atau sedang sibuk. Mengasumsikan yang terburuk hanya akan membuat segalanya menjadi lebih sulit.

4. Menahan Masalah Kecil Terlalu Lama

Komentar sepele yang sudah terjadi beberapa waktu lalu. Perselisihan kecil yang sudah diselesaikan. Bagi seorang overthinker, hal-hal ini bisa berputar-putar di kepala mereka, seolah-olah semakin penting setiap kali dipikirkan.

Masalahnya bukan hanya bahwa mereka kesulitan melepaskan, tetapi mereka mulai mengaitkan hal-hal yang tidak ada hubungannya, menciptakan masalah yang tidak pernah ada. Sebuah salah paham kecil bisa berkembang menjadi kekhawatiran besar tentang masa depan hubungan.

Melepaskan bukan berarti mengabaikan masalah, melainkan mengidentifikasi mana yang benar-benar perlu dibicarakan. Tidak semua hal harus dipertanyakan atau dijadikan analisis emosional yang mendalam.

5. Menghindari Konflik Tetapi Menyimpan Dendam

Meskipun kesulitan melepaskan masalah, orang yang overthinking cenderung menghindari konfrontasi. Membicarakan masalah terasa sulit, sehingga mereka lebih memilih untuk menyimpannya.

Namun, hanya karena mereka tidak membicarakan masalah tersebut, bukan berarti masalah itu hilang. Sebaliknya, masalah tersebut tetap ada dalam pikiran mereka dan berkembang menjadi rasa kesal yang mendalam. Pasangan mereka sering kali tidak tahu apa yang terjadi, hingga tiba-tiba masalah itu muncul.

Ketika masalah baru dibicarakan, biasanya sudah terakumulasi rasa kesal yang membuat situasi menjadi lebih intens dari yang seharusnya. Berbicara sejak awal lebih baik daripada menunggu sampai masalah semakin besar.

6. Membuat Asumsi Tanpa Komunikasi yang Jelas

Komunikasi adalah kunci dalam hubungan apapun. Namun, overthinker sering membuat asumsi tentang perasaan pasangan tanpa ada komunikasi yang jelas. Misalnya, mereka bisa mengira pasangan sedang tidak bahagia hanya karena tidak tersenyum pada lelucon atau tidak membalas pesan dengan antusias seperti biasanya.

Otaku kita cenderung mengisi celah informasi yang tidak lengkap, yang dikenal dengan bias pengisian celah. Orang yang sering overthinking terjebak dalam pola ini, mengambil kesimpulan berdasarkan asumsi tentang perasaan atau niat pasangan yang tidak jelas.

Alih-alih mengasumsikan, lebih baik langsung berbicara untuk mendapatkan pemahaman yang jelas. Mengandalkan asumsi hanya akan menciptakan kesalahpahaman dalam hubungan.

7. Takut Menjadi Rentan

Halangan terbesar bagi overthinker dalam hubungan adalah ketakutan mereka untuk menjadi rentan. Membuka diri, mengungkapkan perasaan, dan menunjukkan siapa diri mereka yang sebenarnya bisa terasa sangat menakutkan. Mereka sering overthinking setiap kata yang diucapkan, takut mengungkapkan terlalu banyak atau berkata salah.

Ketakutan ini dapat menghambat hubungan untuk berkembang. Tanpa kerentanan, hubungan emosional antara pasangan akan tetap dangkal. Sebuah hubungan yang kuat membutuhkan keterbukaan, yang membuktikan bahwa ada kepercayaan dan keberanian untuk menunjukkan perasaan sejati.

Ingat, menjadi rentan di depan orang yang kita cintai bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru menunjukkan kekuatan dan kepercayaan dalam hubungan.

Overthinking dalam hubungan memang muncul dari rasa peduli, tetapi sering kali justru lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Ketika setiap tindakan, kata, dan momen diperbesar, hubungan berhenti menjadi alami dan berubah menjadi ladang ranjau emosional.

Berita baiknya, overthinking adalah kebiasaan yang bisa diubah. Mengenali pola-pola ini adalah langkah pertama. Belajar untuk lebih percaya, berkomunikasi secara terbuka, dan melepaskan kekhawatiran yang tidak perlu akan sangat membantu, tidak hanya untuk hubungan, tetapi juga untuk ketenangan pikiran kita.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #kebiasaan #orang #yang #sering #overthinking #dalam #hubungan #yang #membuat #pasangan #menjauh #tanpa #mereka #sadari

KOMENTAR