5 Cara Menjaga Keharmonisan Keluarga Saat Orangtua Berpoligami, Fokus pada Anak
Keharmonisan keluarga merupakan salah satu aspek yang perlu dijaga ketika orangtua bersepakat untuk berpoligami.
Adapun isu poligami hangat dibicarakan publik setelah keluarnya kebijakan Pemerintah Jakarta yang memperbolehkan Apartur Sipil Negaranya (ASN) melakukan poligami.
Izin poligami diperbolehkan dengan sejumlah syarat ketat, sesuai dalam Peraturan Gubernur Nomor 2 Tahun 2025 tentang Tata Cara Pemberian Izin Perkawinan dan Perceraian.
Cara menjaga keharmonisan keluarga saat orangtua poligami
1. Pastikan syarat terpenuhi
Menurut Psikolog klinis dari Analisa Personality Development Center (APDC), Jeanita Deli Widjaja, M.Psi, untuk menjaga keutuhan keluarga berpoligami maka harus memastikan terlebih dahulu apakah semua syarat poligami sudah terpenuhi.
Syarat tersebut juga tidak hanya berlaku adil pada istri namun juga kepada anak-anak mereka.
Adapun pada konteks aturan ASN Jakarta, beberapa syaratnya termasuk memastikan berlaku adil terhadap para istri dan anak-anaknya, serta situasi tersebut tidak mengganggu tugas kedinasannya.
"Orangtua yang sepakat poligami tentu memastikan kesiapan syarat dan kecukupan dari istri, berlaku adil dengan istri dan anak-anak," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (22/1/2025).
2. Kerjasama suami dan istri
Ia mengatakan, pada tahap awal poligami, mungkin ada resiko terjadinya penolakan. Misalnya, dari istri pertama atau anak.
Namun, jika poligami sudah terjadi maka yang perlu dilakukan suami adalah memastikan dirinya, serta istri kedua dengan pertama bekerja sama menjaga keutuhan keluarga.
"Kalau orang alami perubahan pasti akan melalui tahap denial, marah, situasi sedih berkepanjangan hingga ada penerimaan."
"Karena ada banyak kehilangan akibat keputusan tersebut maka keluarga baru bisa berfungsi sebagai team work dengan istri pertama dan anaknya," ujarnya.
3. Memastikan komunikasi yang terbuka
Sementara itu, Psikolog Klinis di bidang keluarga, parenting, pasangan, dan orang dewasa, Ratih Ibrahim, M.M., menyampaikan, harus ada komunikasi terbuka yang dilakukan oleh anggota keluarga.
"Pastikan semua anggota keluarga memiliki ruang untuk berbicara tentang perasaan mereka tanpa rasa takut," ungkapnya kepada Kompas.com.
4. Komitmen terhadap kesejahteraan anak
Ratih mengingatkan orangtua untuk memastikan anak-anaknya tetap mendapatkan kasih sayang dan perhatian yang sempurna.
"Anak harus tetap menjadi prioritas utama, dengan memastikan stabilitas dan kebutuhan emosional mereka terpenuhi," paparnya.
5. Konsultasi profesional
Konseling keluarga dinilai bisa membantu semua pihak menavigasi suatu persoalan jika ada dinamika rumah tangga yang kompleks.
Tag: #cara #menjaga #keharmonisan #keluarga #saat #orangtua #berpoligami #fokus #pada #anak