Seseorang yang Malas Namun Sukses dalam Hal Pekerjaan Akan Melakukan 5 Hal Berikut Ini
Ilustrasi orang malas namun sukses. (Freepik)
17:18
21 Januari 2025

Seseorang yang Malas Namun Sukses dalam Hal Pekerjaan Akan Melakukan 5 Hal Berikut Ini

– Ada kepercayaan umum bahwa hanya orang yang paling bersemangat dan memiliki ambisi tinggi akan mendapatkan kesuksesan.

Namun, terdapat beberapa orang malas yang menjadi sukses, Orang-orang yang disebut malas ini belum tentu tidak memiliki etos kerja atau ambisi. Mereka hanya memiliki pendekatan yang berbeda terhadap pekerjaan, dan ternyata pendekatan itu berhasil bagi mereka.

Dilansir dari laman Geediting, Berikut 5 hal yang dilakukan oleh orang malas namun mendapatkan kesuksesan.

1. Memprioritaskan tugas

Seseorang yang memiliki bakat untuk mengidentifikasi tugas mana yang akan memberikan hasil paling banyak. Alih-alih mencoba melakukan semuanya sekaligus, mereka berfokus pada apa yang benar-benar membutuhkan perhatian mereka.

Dengan cara ini, mereka dapat mengalokasikan energi mereka secara efektif. Bagi sebagian orang, ini mungkin tampak seperti kemalasan. Namun pada kenyataannya, ini adalah strategi cerdas untuk menghindari kejenuhan dan meraih lebih banyak hal dengan usaha yang lebih sedikit.

Kemampuan unik untuk memprioritaskan dan berfokus pada tugas berdampak tinggi inilah yang membedakan mereka dan membantu mereka menaiki tangga karier. Namun ingat, ini bukan alasan untuk bermalas-malasan atau mengabaikan tanggung jawab. Ini tentang kerja cerdas, bukan sekadar kerja keras.

2. Menggunakan waktu senggang dengan cara yang kreatif

Meskipun anggapan umum adalah bahwa orang-orang yang malas menghabiskan waktu luang mereka dengan bermalas-malasan, kenyataannya sangat berbeda ketika menyangkut mereka yang menaiki tangga karier.

Orang-orang ini menggunakan waktu luang mereka dengan cara-cara yang secara langsung atau tidak langsung berkontribusi pada pertumbuhan profesional mereka. Misalnya, mereka dapat menggunakan waktu ini untuk mempelajari keterampilan baru, bertukar pikiran tentang ide-ide inovatif, atau sekadar mengisi ulang baterai mental mereka.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Applied Psychology menemukan bahwa karyawan yang tidak bekerja di luar jam kerja lebih terlibat dan produktif saat kembali bekerja.

Ini bukan tentang bermalas-malasan. Melainkan, ini tentang menyadari pentingnya melepaskan diri dari pekerjaan dan menggunakan waktu itu secara produktif untuk kembali segar dan siap menghadapi tantangan baru.

Jadi, jangan remehkan kekuatan waktu senggang yang digunakan dengan baik; itu bisa menjadi senjata rahasia Anda untuk menaiki tangga karier.

3. Tahu harus berkata ‘Tidak’

Ada seni dalam mengatakan ‘tidak’ yang ternyata dikuasai oleh banyak orang ‘malas’. Ini bukan tentang menghindari pekerjaan, tetapi tentang menetapkan batasan untuk memastikan mereka dapat bekerja sebaik-baiknya.

Meskipun sebagian orang mungkin memandang orang-orang ini kurang berkomitmen karena mereka terkadang menolak mengerjakan tugas tambahan, kenyataannya sangat berbeda. Mereka memahami batasan mereka dan tidak takut untuk menyuarakannya.

Dengan mengatakan ‘tidak’ pada tugas yang membebani mereka atau berada di luar bidang keahlian mereka, mereka memastikan bahwa mereka dapat memberikan pekerjaan yang berkualitas dalam jangka waktu yang wajar. Ini adalah sifat utama yang membantu mereka dalam peningkatan karier di dunia korporat.

Jadi jangan takut untuk mengatakan ‘tidak' bila perlu. Itu bukan tanda kemalasan, tetapi tanda kesadaran diri dan rasa hormat terhadap kemampuan dan waktu Anda sendiri.

4. Dapat menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi

Dalam budaya kerja keras kita, mudah untuk menyamakan kesibukan dengan kesuksesan. Namun, orang-orang ‘malas’ yang menanjak kariernya sering kali memiliki perspektif yang berbeda.

Mereka memahami bahwa kehidupan yang memuaskan di luar pekerjaan berkontribusi pada kinerja mereka di tempat kerja. Orang-orang ini menghargai waktu pribadi mereka. Mereka menikmati hobi, menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terkasih, dan memastikan mereka mendapatkan istirahat yang cukup.

Mereka menyadari bahwa kegiatan-kegiatan ini mengisi ulang energi mereka secara emosional dan fisik, sehingga membuat mereka lebih produktif saat kembali bekerja. Ini bukan tentang memilih pekerjaan atau kehidupan, tetapi tentang menemukan keseimbangan yang harmonis antara keduanya. Dan keseimbangan inilah yang membantu mereka menjaga kewarasan mereka saat menaiki tangga karier.

Ingat, kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian profesional; tetapi juga tentang menikmati perjalanan dan menjalani hidup yang menyeluruh. Jadi, jika Anda ingin menaiki jenjang karier seperti orang-orang ‘malas’ ini, jangan lupa untuk menyeimbangkan kehidupan dan pekerjaan. Mungkin itu adalah pengubah permainan yang Anda butuhkan.

5. Bukan termasuk orang yang perfeksionis

Di sisi lain, orang-orang ‘malas’ yang berhasil menaiki tangga karier tampaknya memiliki pendekatan yang berbeda. Mereka merasa cukup baik. Ini tidak berarti mereka menghasilkan karya yang buruk, tetapi mereka tahu kapan harus berhenti menyempurnakan dan menyempurnakan.

Mereka memahami bahwa kesempurnaan sering kali tidak dapat dicapai dan bahwa mengejarnya dapat menjadi kontraproduktif. Sebaliknya, mereka bertujuan untuk mencapai keunggulan menghasilkan pekerjaan berkualitas tinggi secara tepat waktu tanpa terjebak dalam detail-detail kecil.

Pendekatan pragmatis ini memungkinkan mereka menyelesaikan tugas secara efisien, sehingga mereka punya waktu luang untuk mengerjakan tanggung jawab yang lebih strategis. Jadi, jika Anda terjebak dalam lingkaran perfeksionisme, mungkin inilah saatnya untuk menganut filosofi ‘cukup baik’ dari para pendaki yang ‘malas’ ini.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #seseorang #yang #malas #namun #sukses #dalam #pekerjaan #akan #melakukan #berikut

KOMENTAR