9 Ungkapan yang Membuat Kamu Terlihat Kekanak-kanakan dan Tidak Dewasa
Ilustrasi orang yang terlihat kekanak-kanakan dan tidak dewasa. (Freepik)
23:20
19 Januari 2025

9 Ungkapan yang Membuat Kamu Terlihat Kekanak-kanakan dan Tidak Dewasa

 

 Setiap orang pasti ingin dianggap serius dan dihargai, bukan? Namun, tanpa sadar, ada ungkapan-ungkapan yang kita gunakan dalam percakapan sehari-hari yang justru membuat kita terkesan kekanak-kanakan dan kurang dewasa.

Masalah ini bukan tentang seberapa luas kosakata atau seberapa lancar kamu berbicara. Namun, lebih kepada bagaimana memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pikiran dan perasaan.

Percaya atau tidak, beberapa ungkapan tertentu dapat memberikan kesan bahwa kamu kurang matang, meskipun itu tidak disengaja.

Mungkin saja, kamu sering menggunakan ungkapan-ungkapan ini tanpa menyadarinya. Dilansir dari Geediting pada Minggu (19/1), berikut 9 ungkapan yang sebaiknya dihindari agar kamu terlihat lebih dewasa dan profesional.

1. “Iya kan?”

Ungkapan ini mungkin terdengar santai dan biasa digunakan untuk menunjukkan kesepahaman. Namun, tahukah kamu? Dalam situasi tertentu, ungkapan ini bisa terkesan meremehkan atau tidak benar-benar peduli pada apa yang sedang dibicarakan lawan bicara.

Selain itu, frasa ini membawa nuansa informal yang terkesan kekanak-kanakan, sehingga kurang cocok digunakan dalam percakapan serius atau profesional. Sebagai gantinya, gunakan ungkapan seperti “Itu menarik” atau “Saya setuju” untuk menunjukkan kesepahaman tanpa kehilangan kesan dewasa.

2. “Itu nggak adil!”

Siapa yang tidak pernah merasa kecewa ketika menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan? Namun, ungkapan “Itu nggak adil” sering kali dikaitkan dengan emosi yang belum terkendali.

Mengeluh soal keadilan terdengar seperti protes anak kecil yang tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. Orang yang memiliki kecerdasan emosional tinggi cenderung menghadapi situasi tidak adil dengan lebih bijak, tanpa bereaksi berlebihan.

Daripada mengatakan “Itu nggak adil,” cobalah mengungkapkan pendapatmu dengan cara yang lebih tenang dan solutif.

3. “Kamu selalu …” atau “Kamu nggak pernah …”

Pernah mendengar istilah bahasa absolut? Itulah yang terjadi ketika kamu menggunakan ungkapan seperti “Kamu selalu” atau “Kamu nggak pernah.”

Ungkapan ini memberi kesan generalisasi dan tidak adil, sehingga cenderung membuat orang lain bersikap defensif. Dampaknya, komunikasi jadi terhambat dan konflik semakin sulit diselesaikan.

Untuk menghindari kesan tidak dewasa, lebih baik fokus pada situasi spesifik daripada membuat pernyataan yang menyeluruh.

4. “Terserah.”

Ungkapan “Terserah” sering kali digunakan untuk mengakhiri percakapan yang dianggap melelahkan. Namun, tahukah kamu bahwa frasa ini sebenarnya menunjukkan sikap yang acuh tak acuh?

Selain itu, “Terserah” juga membawa kesan pemberontakan khas remaja yang kurang peduli pada solusi. Jika kamu ingin terkesan lebih matang, coba katakan sesuatu seperti, “Kita bahas lagi nanti” atau “Aku butuh waktu untuk memikirkan ini.”

5. “Itu bukan salahku.”

Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, wajar jika kita merasa ingin membela diri. Namun, dengan mengatakan “Itu bukan salahku,” kamu justru terlihat tidak bertanggung jawab.

Sikap ini mencerminkan kecenderungan menyalahkan orang lain dan kurangnya kemampuan untuk introspeksi.

Cobalah untuk menerima tanggung jawab atas peranmu dalam suatu situasi. Mengakui kesalahan adalah langkah besar menuju kedewasaan.

6. “Aku nggak bisa.”

Ungkapan ini sering kali terkesan seperti menyerah sebelum mencoba. Walaupun mungkin benar bahwa kamu tidak bisa melakukan sesuatu, mengatakan “Aku nggak bisa” bisa memberikan kesan pesimistis dan kurang percaya diri.

Daripada langsung menyerah, cobalah untuk mengatakan, “Aku akan mencobanya” atau “Aku akan berusaha.” Hal ini menunjukkan sikap yang lebih positif dan proaktif.

7. “Itu nggak mau.”

Kembali ke soal keadilan, ungkapan ini sering kali membuat seseorang terdengar seperti anak kecil yang mengeluh tentang sesuatu yang tidak sesuai keinginannya.

Padahal, dalam kehidupan dewasa, keadilan bukanlah sesuatu yang selalu bisa kita dapatkan. Sikap yang lebih bijak adalah menerima situasi dan mencari cara untuk mengatasinya dengan kepala dingin.

8. “Tetapi aku mau sekarang!”

Dalam budaya yang serba instan, kesabaran sering kali menjadi tantangan. Ungkapan seperti “Tetapi aku mau sekarang!” mencerminkan ketidaksabaran yang biasanya diasosiasikan dengan anak kecil.

Sebagai orang dewasa, penting untuk menunjukkan kesabaran dalam menghadapi keinginan yang belum terpenuhi. Daripada menuntut, cobalah mengungkapkan keinginanmu dengan cara yang lebih tenang.

9. “Aku benci …”

Kata “benci” adalah ungkapan yang sangat kuat dan sering kali dipakai tanpa dipikirkan matang-matang. Menggunakan kata ini bisa memberikan kesan emosional yang berlebihan dan tidak terkendali.

Jika ingin menyampaikan ketidaksukaan, cobalah menggunakan kata-kata yang lebih netral dan tidak terlalu ekstrem. Ini akan membantu menciptakan kesan yang lebih bijak dan matang.

Setelah mengetahui 9 ungkapan ini, coba evaluasi kembali cara kamu berbicara. Apakah ada dari ungkapan tersebut yang sering kamu gunakan?

Ingat, perubahan tidak terjadi dalam semalam. Namun, dengan kesadaran dan latihan, kamu bisa mengubah cara berbicaramu agar lebih mencerminkan kedewasaan dan profesionalisme.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #ungkapan #yang #membuat #kamu #terlihat #kekanak #kanakan #tidak #dewasa

KOMENTAR