Orang yang Terlihat Percaya Diri dan Menawan Tapi Sebenarnya Merasa Hancur di Dalam Biasanya Menunjukkan 7 Perilaku Berikut
kesedihan yang terasa seperti menghancurkan Anda dari dalam ke luar.
Tidak selalu tentang momen tragis besar atau kegagalan monumental. Kadang-kadang itu hanya perasaan tidak nyaman yang terpendam, perasaan mengganggu bahwa meskipun Anda telah berupaya sebaik mungkin untuk tampak bahagia dan percaya diri, Anda tidak merasakannya.
Dilansir perilaku yang umumnya ditunjukkan oleh orang-orang yang terlihat percaya diri dan menawan tetapi sebenarnya sedang berjuang melawan kesedihan di dalam diri mereka.
1. Mereka selalu aktif
Tidak ada seorang pun yang bisa selalu aktif. Hal ini melelahkan, menguras tenaga, dan tidak berkelanjutan. Energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan persona ini sering kali dapat menimbulkan perasaan hampa dan kelelahan saat mereka sendirian.
Jadi, jika Anda melihat seseorang selalu aktif, selalu siap dengan senyum atau candaan apa pun situasinya, hal itu mungkin bukan karena mereka memang orang yang bersemangat. Bisa jadi itu hanya kedok, topeng yang mereka pakai untuk menyembunyikan kekacauan batin mereka.
2. Mereka adalah ahli dalam pengalihan
Anda tahu teman yang sepertinya selalu punya lelucon atau anekdot sempurna yang siap dilontarkan setiap kali percakapan mulai serius? Seringkali yang mereka lakukan adalah pengalihkan perhatian dan perasaan. Mereka mengubah percakapan apa pun tentang perjuangan menjadi bahan tertawaan.
Namun, hal itu dilakukan bukan karena saya orang yang lucu atau cerdas. Itu karena mereka takut orang lain melihat dirinya yang sebenarnya, yang tidak selalu kuat, percaya diri, atau menawan. Hal ini sering kali menjadi taktik bertahan hidup bagi mereka yang merasa hancur di dalam tetapi ingin mempertahankan penampilan luar yang percaya diri.
3. Mereka terlalu perfeksionis
Perfeksionisme mungkin tampak seperti suatu kebajikan, terutama di dunia yang menghargai kesuksesan dan prestasi di atas segalanya. Namun, bagi mereka yang merasa hancur di dalam hati, hal ini sering kali dapat menjadi cara untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya, untuk menutupi pergumulan batin mereka dengan kepercayaan diri dan pesona yang sempurna.
4. Kalender sosial mereka selalu penuh
Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Jurnal Kepribadian dan Psikologi Sosial menemukan bahwa orang yang lebih aktif secara sosial mungkin lebih baik dalam menyembunyikan emosi negatif mereka. Menjadi sibuk dan aktif secara sosial sering kali dapat menjadi cara bagi mereka yang merasa tertekan untuk mengalihkan perhatian dari pikiran dan perasaan mereka sendiri.
5. Mereka jarang meminta bantuan
Setiap orang terkadang butuh bantuan. Namun, mereka yang merasa hancur di dalam hati sering kali merasa sulit untuk mengakuinya, bahkan kepada diri mereka sendiri. Mereka terus berpura-pura tegar, bertindak seolah semuanya baik-baik saja, bahkan ketika dunia mereka sedang hancur.
Seseorang yang tampaknya tidak pernah membutuhkan bantuan, yang tampaknya selalu dapat mengendalikan segalanya, mungkin bukan karena mereka tak terkalahkan. Bisa jadi karena mereka berusaha mati-matian untuk mempertahankan kepercayaan diri dan pesona mereka sambil berjuang melawan kesedihan dalam diri mereka.
6. Mereka kesulitan membentuk koneksi yang dalam
Di permukaan, mereka mungkin tampak memiliki lingkaran pertemanan yang luas. Mereka populer, disukai, dan selalu menjadi pusat perhatian. Meskipun mereka punya banyak kenalan, teman dekat mereka biasanya hanya sedikit. Mereka menjaga jarak dengan orang lain.
Mereka takut jika seseorang terlalu dekat dengan mereka, orang lain akan melihat kepura-puraan mereka yang percaya diri dan menawan. Mereka takut bahwa mengungkapkan jati diri mereka yang sebenarnya akan menjauhkan orang lain, jadi mereka menjaga hubungan mereka tetap dangkal dan terkendali.
7. Mereka sering kali menjadi pengkritik terburuk bagi diri mereka sendiri
Berusaha untuk menjadi lebih baik adalah satu hal yang wajar, tetapi mengkritik diri sendiri tanpa henti adalah hal yang lain. Orang yang tampak percaya diri dan menawan sering kali memiliki dialog internal yang jauh dari positif. Mereka terus-menerus menghakimi diri sendiri dan menetapkan harapan yang tidak realistis.
Mereka menyalahkan diri sendiri ketika gagal memenuhinya. Kritik diri yang keras ini dapat berfungsi sebagai topeng, menyembunyikan kekacauan batin mereka di balik kedok kepercayaan diri dan pesona. Mereka mungkin tampak memiliki segalanya di luar, tetapi di dalam, mereka terus-menerus berjuang melawan perasaan tidak mampu.
***Tag: #orang #yang #terlihat #percaya #diri #menawan #tapi #sebenarnya #merasa #hancur #dalam #biasanya #menunjukkan #perilaku #berikut