8 Kebiasaan Boros yang Harus Anda Hentikan Jika Ingin Membangun Kekayaan di Usia 30-an
Ilustrasi orang yang kaya di usia 30-an. (Freepik)
16:20
19 Januari 2025

8 Kebiasaan Boros yang Harus Anda Hentikan Jika Ingin Membangun Kekayaan di Usia 30-an

 

JawaPos.Com - Masa usia 30-an sering kali menjadi periode krusial dalam hidup seseorang, di mana ambisi, tanggung jawab, dan prioritas finansial mulai bersinergi. 

Pada usia ini, banyak orang berusaha mengukir masa depan yang lebih stabil, baik dalam hal karier, keluarga, maupun keuangan. 

Namun sering kali tanpa disadari, kebiasaan belanja yang buruk bisa menjadi penghalang terbesar dalam membangun kekayaan.

Jika Anda merasa sulit menabung, selalu merasa gaji habis sebelum waktunya, atau tidak pernah punya cukup dana untuk investasi, mungkin inilah saatnya untuk mengevaluasi kebiasaan belanja Anda. 

Dilansir dari Personal Branding Blog, inilah delapan kebiasaan boros yang harus Anda tinggalkan jika ingin membangun kekayaan di usia 30-an. 

Mulai dari godaan gaya hidup hingga pengeluaran kecil yang tampaknya sepele, mari kita bongkar satu per satu jebakan finansial yang kerap menjebak banyak orang.

1. Jangan Ikuti Gaya Hidup Orang Lain

Mengikuti gaya hidup orang lain adalah salah satu jebakan terbesar dalam mengelola keuangan. 

Media sosial sering kali menjadi salah satu pemicu utama di balik gaya hidup konsumtif ini. 

Dengan tampilan foto dan video yang menampilkan kemewahan, seperti liburan ke destinasi eksotis, mobil mewah, atau barang bermerek, kita mungkin tergoda untuk mengejar hal-hal serupa tanpa memikirkan kemampuan keuangan pribadi. 

Namun apakah itu benar-benar diperlukan? Jawabannya hampir selalu tidak.

Hidup di luar kemampuan finansial Anda bukan hanya menguras tabungan, tetapi juga berpotensi menjerumuskan Anda dalam lingkaran utang yang sulit dilepaskan. 

Membeli sesuatu hanya untuk terlihat sukses di mata orang lain tidak pernah menjadi langkah bijak. 

Kekayaan sejati tidak diukur dari penampilan luar, melainkan dari apa yang berhasil Anda simpan dan investasikan untuk masa depan. 

Maka, daripada mengadopsi gaya hidup konsumtif, fokuslah pada kebutuhan dan tujuan keuangan Anda sendiri.

2. Kurangi Kebiasaan Makan di Luar

Makan di luar memang memberikan kemudahan, terutama di tengah kesibukan sehari-hari. 

Namun, jika dilakukan terlalu sering, dampaknya terhadap kondisi keuangan Anda bisa sangat signifikan. 

Biaya makan di restoran atau menggunakan layanan pesan antar jauh lebih mahal dibandingkan dengan memasak sendiri di rumah. 

Sebagai gambaran, makanan yang dimasak di rumah bisa menghemat hingga 50-70% dari pengeluaran makan Anda.

Untuk mengatasi hal ini, cobalah membuat rencana makan mingguan. 

Dengan cara ini, Anda tidak hanya dapat menghemat uang, tetapi juga lebih sehat karena memiliki kendali penuh atas bahan dan proses memasak. 

Anda juga bisa mencoba memasak dalam jumlah besar untuk beberapa hari sekaligus, sehingga mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan makanan. 

Penghematan yang dihasilkan dari kebiasaan ini bisa dialokasikan untuk hal lain, seperti menabung atau berinvestasi.

3. Hindari Pembelian Impulsif

Diskon besar-besaran atau barang yang terlihat menarik di etalase sering kali menjadi godaan yang sulit ditolak. 

Kebiasaan belanja impulsif ini, meskipun terlihat kecil, sebenarnya dapat berdampak besar pada keuangan Anda dalam jangka panjang. 

Bahkan, pembelian yang tidak direncanakan sering kali menjadi penyebab utama pengeluaran yang tidak perlu.

Sebelum membeli sesuatu, tanyakan pada diri Anda beberapa pertanyaan penting: Apakah saya benar-benar membutuhkan barang ini? 

Apakah saya bisa menundanya? Apakah ada alternatif yang lebih murah atau lebih baik? 

Dengan melatih diri untuk berpikir sebelum membeli, Anda tidak hanya menghemat uang tetapi juga menghindari akumulasi barang yang tidak benar-benar diperlukan. 

Jika perlu, buat daftar belanjaan sebelum pergi ke toko dan patuhi daftar tersebut.

4. Perhatikan Saldo Kartu Kredit Anda

Kartu kredit bisa menjadi alat yang sangat berguna jika digunakan dengan bijak. 

Namun, jika tidak dikontrol, kartu kredit juga bisa menjadi salah satu penyebab utama masalah keuangan. 

Banyak orang terjebak dalam utang kartu kredit karena mereka hanya membayar jumlah minimum setiap bulan, yang pada akhirnya membuat bunga terus bertambah.

Biasakan untuk memantau saldo kartu kredit Anda secara rutin. 

Pastikan Anda hanya menggunakan kartu kredit untuk pembelian yang benar-benar mampu Anda bayar sepenuhnya sebelum jatuh tempo. 

Dengan cara ini, Anda bisa menghindari bunga tinggi yang sering kali memberatkan.

Selain itu, jika memungkinkan, gunakan kartu kredit yang menawarkan manfaat tambahan, seperti cashback atau poin reward, untuk memaksimalkan pengeluaran Anda.

5. Jangan Lupakan Tabungan

Menunda untuk menabung dengan alasan “nanti saja” adalah kesalahan besar yang sering dilakukan banyak orang. 

Tabungan bukan hanya sekadar cadangan uang, tetapi juga menjadi fondasi keuangan yang kokoh. 

Tabungan sangat penting untuk menghadapi keadaan darurat, seperti biaya kesehatan mendadak, atau untuk mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau merencanakan pensiun.

Mulailah dengan menyisihkan minimal 10-20% dari penghasilan Anda setiap bulan untuk ditabung. 

Jika memungkinkan, otomatisasikan proses ini dengan mengatur transfer otomatis dari rekening gaji ke rekening tabungan. 

Dengan cara ini, Anda akan terbiasa menabung tanpa harus memikirkannya setiap bulan. 

Ingat, menabung adalah kebiasaan yang harus diprioritaskan sebelum memikirkan pengeluaran lainnya.

6. Mulailah Berinvestasi Lebih Awal

Investasi sering kali dianggap sebagai sesuatu yang rumit atau berisiko, terutama bagi mereka yang masih muda atau baru memulai karier. 

Padahal, semakin awal Anda memulai investasi, semakin besar potensi keuntungan yang bisa Anda peroleh, berkat keajaiban bunga majemuk. 

Bunga majemuk memungkinkan uang Anda tumbuh secara eksponensial seiring waktu.

Tidak perlu memulai dengan jumlah besar. Saat ini, ada banyak instrumen investasi yang terjangkau, seperti reksa dana, saham, atau emas, yang memungkinkan Anda berinvestasi dengan nominal kecil. 

Yang terpenting adalah memulai sesegera mungkin dan tetap konsisten. Jangan takut untuk belajar dan mencari tahu lebih banyak tentang opsi investasi yang tersedia.

7. Jangan Remehkan Pengeluaran Kecil

Pengeluaran kecil sering kali luput dari perhatian, tetapi jika diakumulasikan, jumlahnya bisa sangat signifikan. 

Misalnya, membeli kopi di kafe setiap hari atau berlangganan layanan streaming yang jarang digunakan. 

Jika tidak diawasi, pengeluaran seperti ini dapat menyedot dana yang sebenarnya bisa digunakan untuk tujuan yang lebih produktif.

Lakukan audit terhadap pengeluaran kecil Anda secara berkala. Periksa langganan yang tidak terpakai, kebiasaan belanja kecil yang tidak penting, dan pengeluaran lainnya yang bisa dikurangi. 

Alih-alih membeli kopi di luar, Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. 

Dengan mengelola pengeluaran kecil ini, Anda dapat menghemat uang yang lebih besar dalam jangka panjang.

8. Hindari Hidup Tanpa Anggaran

Tanpa anggaran yang jelas, Anda akan kesulitan mengontrol pengeluaran dan sering kali menghabiskan uang lebih dari yang seharusnya. 

Anggaran adalah alat penting untuk membantu Anda melacak pengeluaran dan memastikan setiap rupiah yang Anda keluarkan sesuai dengan prioritas keuangan Anda.

Mulailah dengan membuat anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran utama Anda, seperti kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan. 

Setelah anggaran dibuat, patuhi batasan yang telah Anda tetapkan. Gunakan aplikasi keuangan atau alat pencatatan lainnya untuk membantu Anda memantau pengeluaran secara real-time. 

Dengan disiplin mengikuti anggaran, Anda bisa mencapai tujuan keuangan dengan lebih mudah dan cepat.

 

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kebiasaan #boros #yang #harus #anda #hentikan #jika #ingin #membangun #kekayaan #usia

KOMENTAR