Tumbuh Sebagai Anak Tunggal, 8 Kebiasaan Berikut Sering Ditampilkan Saat Mereka Dewasa Menurut Psikologi
Ilustrasi tumbuh sebagai anak tunggal sering ditampilkan saat dewasa. (Freepik)
12:08
19 Januari 2025

Tumbuh Sebagai Anak Tunggal, 8 Kebiasaan Berikut Sering Ditampilkan Saat Mereka Dewasa Menurut Psikologi

- Tumbuh sebagai anak tunggal adalah pengalaman yang unik. Hal itu membentuk kita dengan cara yang sering tidak kita sadari sampai kita menjadi dewasa.

Menjadi anak tunggal bisa menjadi perjalanan penemuan diri, ketahanan, dan kemandirian. Hal ini merupakan pengalaman yang dapat menumbuhkan kreativitas, rasa tanggung jawab, kemampuan beradaptasi, dan ikatan yang kuat dengan orang tua.

Dikutip dari laman Geediting pada Minggu (19/1), di sisi lain, itu juga datang dengan bagian tantangannya dari menghadapi harapan yang tinggi hingga merasakan tekanan kesepian. Tetapi pengalaman-pengalaman ini berkontribusi untuk membentuk individu yang tangguh dan mandiri.

Sebagai anak tunggal, ada beberapa karakteristik yang melekat dan membedakan Anda dari mereka yang tumbuh berdampingan dengan saudara.

Mari kita selami 8 sifat yang biasanya terlihat pada orang dewasa yang dibesarkan sebagai anak tunggal. Bagaimana mereka melewatinya hingga dewasa? Simak penjelasannya!

1. Suka Menghabiskan Waktu Sendiri

Menjadi anak tunggal sering kali berarti harus mencari tahu sendiri. Pasalnya kita akan tumbuh dewasa, tidak ada saudara kandung untuk bermain, berdebat, atau belajar. Hanya kamu dan mainanmu, permainanmu, dan pikiranmu.

Lingkungan ini dapat menumbuhkan rasa kemandirian yang kuat pada anak-anak lajang. Mereka terbiasa berurusan dengan hal-hal sendiri dan sifat ini sering berlanjut hingga dewasa.

Sebagai orang dewasa, hanya anak-anak yang sering memulai sendiri yang mampu bekerja secara mandiri. Baik itu pemecahan masalah di tempat kerja atau menangani proyek DIY di rumah, mereka tidak takut untuk mengambil inisiatif.

Tapi ingat, kemandirian bukan berarti mereka tidak menghargai kerja tim atau kolaborasi. Bukan berarti mereka merasa nyaman memimpin saat dibutuhkan.

2. Kreativitas

Tanpa saudara kandung untuk berinteraksi, Anda sering menemukan diri menciptakan permainan, menciptakan teman imajiner, atau mengubah benda-benda biasa menjadi mainan yang menarik.

Anda memiliki bakal untuk melihat dunia secara berbeda dan menciptakan hiburan sendiri yang tidak hilang begitu saja saat tumbuh dewasa.

Sebagai orang dewasa, Anda menemukan kreativitas ini melayani diri dengan baik dalam karier, baik itu berupa menjadi seorang penulis.

Anda dapat dengan mudah menghasilkan ide-ide baru atau menemukan sudut pandang unik dalam situasi yang tampaknya biasa.

Jadi, sifat kreativitas, yang dipelihara selama waktu bermain soliter itu, telah berubah menjadi aset berharga di masa dewasa.

3. Prestasi Akademik yang Tinggi

Tumbuh sebagai anak tunggal seringkali menjadi sorotan pada pengejaran pendidikan. Dengan perhatian penuh dari orang tua, dan tidak ada persaingan saudara kandung untuk bersaing, hanya anak-anak yang sering unggul dalam studi mereka.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Marriage and Family menemukan bahwa hanya anak-anak yang umumnya memiliki aspirasi pendidikan yang lebih tinggi dan pada akhirnya mencapai lebih banyak pendidikan dibandingkan dengan mereka yang memiliki saudara kandung.

Dorongan akademis ini sering berlanjut hingga dewasa, diterjemahkan ke dalam pengejaran pembelajaran seumur hidup, pengembangan profesional atau keterampilan khusus.

4. Ikatan Erat dengan Orangtua

Sebagai anak tunggal, Anda adalah satu-satunya fokus perhatian dan kasih sayang orang tua Anda. Hal ini sering menghasilkan ikatan erat yang berlangsung hingga dewasa.

Tanpa saudara kandung untuk berbagi sorotan, atau untuk menengahi dan bernegosiasi, hanya anak-anak yang sering mengembangkan hubungan yang lebih dalam dengan orang tua mereka.

Mereka mungkin memiliki percakapan yang lebih dewasa, lebih terlibat dalam proses pengambilan keputusan, dan umumnya lebih selaras dengan kehidupan orang tua mereka.

Hubungan orang tua-anak yang kuat ini dapat membentuk pendekatan anak tunggal dewasa terhadap hubungan, sering kali mengarah pada kapasitas yang lebih besar untuk empati, pemahaman, dan hubungan yang dalam dengan orang lain.

5. Rasa Tanggung Jawab

Menjadi anak tunggal seringkali berarti membawa beban harapan orang tua sendirian. Tidak ada saudara kandung untuk berbagi tanggung jawab atau mengalihkan perhatian.

Rasa tanggung jawab ini sering matang menjadi rasa tugas dan akuntabilitas yang kuat dalam kehidupan ketika dewasa kelak.

Sebagai anak tunggal, Anda belajar sejak awal bahwa tindakan Anda memiliki konsekuensi dan Anda sendiri yang bertanggung jawab atas tindakan tersebut.

Jadi, meskipun terkadang bisa menjadi beban, pelajaran awal dalam tanggung jawab ini dapat berfungsi sebagai keterampilan hidup yang tak ternilai ketika menavigasi melalui dunia orang dewasa.

6. Kenyamanan dalam Kesendirian

Sebagai anak tunggal, Anda menghabiskan banyak waktu sendirian. Anda belajar untuk menikmati perusahaan Anda sendiri dan menemukan cara untuk menghibur diri sendiri.

Sifat ini sering meluas ke masa dewasa. Anda dapat menghabiskan waktu berjam-jam membaca buku, mengerjakan sebuah proyek, atau hanya duduk dengan tenang dengan pikiran Anda.

Sementara beberapa orang mungkin melihat ini sebagai introvert, namun hal ini lebih tentang puas dengan diri sendiri dan menemukan kegembiraan di saat-saat kesendirian yang tenang. Itu adalah sifat yang tidak akan Anda tukar dengan apa pun.

7. Kemampuan Adaptasi

Tumbuh sebagai anak tunggal, Anda sering menemukan diri Anda dalam situasi dan percakapan dewasa. Anda adalah satu-satunya anak di meja selama pertemuan sosial, pertemuan keluarga, atau bahkan makan malam santai.

Paparan ini pada usia dini dapat mengembangkan rasa kemampuan beradaptasi yang kuat. Anda belajar untuk beradaptasi dengan gaya percakapan, situasi, dan lingkungan yang berbeda dengan lebih mudah.

Sebagai orang dewasa, kemampuan beradaptasi ini dapat terbukti bermanfaat dalam berbagai keadaan - baik itu menyesuaikan diri dengan pekerjaan baru, bekerja dengan tim yang beragam, atau menyesuaikan diri dengan situasi kehidupan baru.

Kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri menjadi sifat kedua bagi mereka yang menghabiskan tahun-tahun formatif mereka sebagai anak tunggal.

8. Kemandirian

Jika ada satu hal yang harus diketahui tentang mereka yang tumbuh sebagai anak tunggal, itu adalah bahwa mereka sangat menghargai kemandirian mereka.

Sejak usia muda, mereka belajar untuk melakukan sesuatu sendiri, membuat keputusan secara mandiri, dan berdiri di atas kedua kaki mereka sendiri.

Kemandirian ini sering diterjemahkan ke dalam kedewasaan sebagai kemampuan untuk membuat keputusan dengan percaya diri, kesediaan untuk mengambil risiko, dan keinginan kuat untuk ruang pribadi dan otonomi.

Hal ini adalah sifat yang menentukan yang membentuk hubungan, pilihan karier, dan pendekatan hidup mereka secara keseluruhan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #tumbuh #sebagai #anak #tunggal #kebiasaan #berikut #sering #ditampilkan #saat #mereka #dewasa #menurut #psikologi

KOMENTAR