Orang yang Sering Mengumbar Janji Tapi Juga Sering Mengingkarinya Cenderung Punya 8 Ciri Kepribadian Berikut
- Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering bertemu dengan orang yang begitu mudah mengumbar janji, namun sering kali tidak menepatinya.
Meskipun mungkin mereka tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan orang lain, kenyataannya perilaku ini dapat menciptakan kekecewaan dan merusak hubungan.
Mengingkari janji bukan hanya soal tidak memenuhi harapan, tetapi juga mencerminkan karakter dan cara seseorang menghadapi komitmen.
Psikologi menyebutkan bahwa orang-orang yang sering mengingkari janji cenderung memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa kita amati.
Dilansir dari laman Global English Editing pada Kamis (16/1), berikut merupakan 8 ciri kepribadian yang dimiliki oleh orang yang sering mengumbar janji tapi juga sering mengingkarinya.
1. Kurangnya Pertimbangan
Orang yang sering mengingkari janji umumnya tidak memikirkan dampak yang timbul akibat tindakan mereka terhadap orang lain.
Mereka merasa bahwa janji yang mereka buat hanya sekadar kata-kata yang bisa diubah kapan saja, tanpa menyadari betapa besar efeknya bagi orang yang menunggu atau berharap.
Ketika janji tidak ditepati, rasa kecewa dan perasaan terluka bisa sangat dalam, bahkan bisa merusak hubungan.
Ketidakpedulian ini juga bisa menciptakan ketegangan dalam hubungan interpersonal, karena orang yang merasa dikecewakan akan lebih berhati-hati untuk percaya lagi, karena kepercayaan yang hilang bisa sangat sulit untuk dibangun kembali.
2. Perilaku Tidak Konsisten
Perilaku yang tidak konsisten adalah tanda jelas dari seseorang yang sering mengingkari janji.
Mereka mungkin sangat bersemangat dan berkomitmen pada satu waktu, tetapi kemudian mereka mengabaikan atau melupakan janji mereka di waktu lain tanpa alasan yang jelas.
Ketidakpastian ini membuat mereka menjadi sulit untuk diandalkan, dan hubungan dengan mereka sering kali penuh dengan ketegangan dan kekecewaan.
Hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak dapat diprediksi, yang membuat orang lain merasa tidak aman atau tidak dihargai.
Ketidakmampuan mereka untuk mempertahankan konsistensi ini bisa menyebabkan keretakan dalam hubungan, karena kepercayaan yang dibangun perlahan-lahan terkikis seiring waktu
3. Kurangnya Disiplin Diri
Disiplin diri adalah kunci untuk dapat menepati janji, tetapi orang yang sering mengingkari janji sering kali kekurangan sifat ini.
Mereka lebih memilih cara yang lebih mudah dan nyaman untuk menghindari kewajiban, meskipun itu berarti mengingkari janji yang sudah dibuat.
Kurangnya kontrol diri ini terlihat dalam hal-hal kecil, seperti terlambat hadir pada pertemuan atau tidak memenuhi deadline, hingga hal-hal yang lebih besar seperti tidak menepati janji jangka panjang.
Tanpa disiplin diri, mereka akan terus-menerus melanggar komitmen mereka, dan ini akan menyebabkan ketidakpercayaan yang besar dalam hubungan mereka.
Memahami kurangnya disiplin diri ini bisa membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan mereka dan mengelola harapan kita pada mereka.
4. Keinginan untuk Menyenangkan
Beberapa orang mengingkari janji bukan karena niat buruk, tetapi karena keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain.
Mereka sering kali mengatakan “ya” untuk setiap permintaan atau ajakan, meskipun mereka tidak mampu memenuhi semua komitmen tersebut.
Ini biasanya berasal dari rasa takut untuk mengecewakan orang lain atau khawatir tidak diterima dalam kelompok.
Namun, keinginan untuk menyenangkan orang lain ini sering kali membuat mereka kewalahan dengan terlalu banyak janji yang harus dipenuhi, sehingga mereka tidak bisa menepati semuanya.
Pada akhirnya, mereka gagal memenuhi janji-janji ini dan menyebabkan kekecewaan, meskipun niat awal mereka bukanlah untuk menyakiti orang lain.
5. Mengabaikan Waktu dan Usaha
Mengabaikan waktu dan usaha orang lain adalah salah satu ciri khas dari orang yang sering mengingkari janji.
Mereka tidak memperhitungkan berapa banyak waktu, tenaga, atau sumber daya yang telah digunakan orang lain untuk memenuhi janji mereka.
Misalnya, seseorang yang menunggu untuk bertemu dengan janji yang dibatalkan mendadak akan merasa waktu mereka terbuang percuma. Ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap komitmen orang lain.
Orang yang sering mengingkari janji sering kali tidak menyadari atau tidak peduli dengan pengorbanan yang telah dilakukan oleh orang lain, dan ini bisa menyebabkan hubungan menjadi tegang dan penuh rasa sakit hati.
6. Menghindari Tanggung Jawab
Bagi mereka yang sering mengingkari janji, menghadapi tanggung jawab adalah hal yang sangat dihindari. Mereka lebih memilih untuk menghindar dari masalah daripada menghadapinya secara jujur dan terbuka.
Ketika mereka berjanji melakukan sesuatu, sering kali mereka tidak berniat untuk benar-benar menepatinya. Janji hanya menjadi cara untuk menghindari ketidaknyamanan dalam situasi sosial.
Sayangnya, kebiasaan ini akhirnya dapat menciptakan rasa ketidakpercayaan, karena orang lain merasa dimanipulasi oleh kata-kata kosong yang tidak memiliki makna nyata.
Ketika seseorang terjebak dalam kebiasaan ini, hubungan mereka cenderung menjadi tidak stabil dan tidak sehat.
7. Takut Akan Konfrontasi
Banyak orang yang lebih memilih untuk mengingkari janji daripada menghadapi konfrontasi yang mungkin terjadi jika mereka mengakui kegagalan mereka.
Takut akan konfrontasi ini mengarah pada penghindaran terhadap masalah dengan berbohong atau memberi alasan palsu, bukannya jujur tentang kemampuan mereka untuk memenuhi janji.
Akibatnya, mereka lebih memilih untuk menjaga citra baik mereka dengan tidak mengakui kesalahan, yang pada akhirnya malah menambah masalah dalam hubungan mereka.
Rasa takut akan konfrontasi ini bisa membuat hubungan menjadi penuh ketegangan, karena masalah yang seharusnya dibicarakan dan diselesaikan justru terpendam dan tidak diungkapkan.
8. Rasa Percaya Diri yang Rendah
Orang yang memiliki rasa percaya diri rendah sering kali merasa bahwa mereka tidak cukup mampu untuk memenuhi janji mereka, dan karenanya mereka lebih sering mengingkari janji.
Mereka meragukan kemampuan diri mereka dan berpikir bahwa komitmen yang mereka buat tidak sebanding dengan kemampuan mereka untuk menepatinya.
Hal ini menciptakan siklus kegagalan di mana janji yang mereka buat tidak pernah dipenuhi, yang kemudian memperburuk rasa percaya diri mereka.
Ketika mereka gagal memenuhi janji, perasaan tidak mampu semakin menguat, dan mereka merasa semakin sulit untuk memenuhi harapan orang lain di masa depan.
Menyadari adanya masalah ini pada seseorang bisa membantu kita memberikan dukungan dan dorongan agar mereka membangun rasa percaya diri mereka kembali.
Tag: #orang #yang #sering #mengumbar #janji #tapi #juga #sering #mengingkarinya #cenderung #punya #ciri #kepribadian #berikut