Kenali Ciri Orang yang Suka Playing Victim! Mereka Sering Melakukan 5 Perilaku ini saat Ketahuan Bersalah, Menurut Psikologi
Ilustrasi- Orang yang jago playing victim (shurkin_son-freepik)
11:48
16 Januari 2025

Kenali Ciri Orang yang Suka Playing Victim! Mereka Sering Melakukan 5 Perilaku ini saat Ketahuan Bersalah, Menurut Psikologi

 

 

 

 - Karakter manusia di dunia ini memang beraneka ragam. Ada yang pemberani, mau mengakui kesalahan, siap menerima konsekuensi, mau mengevaluasi diri, dan ada juga yang suka menyalahkan orang lain, takut menghadapi konsekuensi, dan suka play victim.

Play victim merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan karakter orang yang suka menggap dirinya sebagai korban ketidakadilan, meskipun sebenarnya mereka adalah pihak yang bersalah.

Istilah ini sekarang cukup populer di Indonesia dan banyak digunakan, terutama oleh anak-anak muda. Pasalnya, dalam kehidupan sehari-hari kita sebenarnya cukup sering menemukan karakter orang yang suka play victim.

Untuk mengetahui bahwa seseorang suka play victim, sebenarnya ada beberapa cara, salah satunya adalah dari perilakunya. Dirangkum dari Global English Editing, terdapat setidaknya lima perilaku yang sering mereka lakukan saat ketahuan bersalah.

  1. Mereka Mengalihkan Kesalahan.

Ini adalah sifat yang umum di temui pada orang yang suka play victim. Mereka sudah terbiasa dan ahli dalam mengalihkan kesalahan.

Dalam psikologi, perilaku ini sering dikaitkan dengan ketidakmampuan atau keengganan untuk menerima tanggung jawab atas tindakan yang mereka lakukan. Perilaku ini juga merupakan mekanisme pertahanan atau defense mechanism yang mereka lakukan untuk melindungi harga diri dan mempertahankan citra diri yang positif.

Orang yang suka play victim dapat sangat menjengkelkan dan tidak bertanggung jawab di tempat kerja. Hal ini karena saat melakukan kesalahan di tempat kerja, mereka sering dengan cepat menyalahkan orang lain atau keadaan eksternal.

  1. Mereka Suka Memanipulasi Emosi

Memanipulasi emosi sering kali menjadi strategi jitu untuk orang yang suka play victim. Mereka mungkin menggunakan rasa bersalah, takut, atau simpati untuk memengaruhi orang sekitar agar mereka tidak disalahkan.

Dilansir dari Global English Editing, menurut para ahli, manipulator sering kali mengeksploitasi 'norma timbal balik', yaitu ekspektasi sosial bahwa kebaikan harus dibalas.

Dengan menampilkan diri mereka sebagai korban, orang yang suka play victim menciptakan rasa berutang dan mengeksploitasi rasa simpati orang di sekitarnya, sehingga orang lain lebih sulit meminta pertanggungjawaban mereka.

Misalnya, jika mereka melakukan kesalahan, mereka mungkin mulai membicarakan masalah atau kesulitan pribadi mereka untuk membangkitkan simpati. Tujuannya adalah agar orang di sekitar menjadi kasihan dan mereka tidak disalahkan, serta tidak perlu bertanggung jawab atas tindakannya.

  1. Suka Membesar-besarkan Masalah Mereka

Orang yang suka play victim sering kali memiliki ketertarikan kuat untuk berdrama. Mereka suka membesar-besarkan masalahnya, padahal mungkin sebenarnya itu adalah masalah kecil.

Orang dengan karakter ini, suka melihat perselisihan sederhana berubah menjadi perseteruan besar, kesalahan kecil berubah menjadi kegagalan besar, dan ketidaknyamanan kecil dianggap sebagai peristiwa yang menyengsarakan hidup mereka.

Hal ini mereka lakukan untuk dua tujuan, yaitu menarik perhatian dan simpati ekstra, dan untuk menggambarkan diri mereka sebagai seseorang yang selalu bergulat dengan tantangan besar, sehingga wajarlah bila berbuat salah karena masalah mereka juga besar.

  1. Tidak Bisa Menerima Kritik yang Membangun dengan Baik

Ciri yang selanjutnya ini cukup sering kita jumpai. Hal ini sering terjadi saat kita ingin mengingatkan atau membantu rekan kerja atau teman agar mereka dapat berkembang dan memperbaiki kesalahan yang dilakukan.

Saat momen seperti itu, kita kerap kali dianggap menyerang mereka secara personal. Padahal, dilansir dari Global English Edit, kritik yang membangun sangat penting untuk pertumbuhan kepribadian seseorang. Hal itu dapat membantu kita belajar dari kesalahan, agar di masa depan bisa menjadi pribadi yang lebih baik.

Akan tetapi, bagi seseorang yang suka play victim, kritik dianggap sebagai ejekan. Mereka sering kali menganggapnya sebagai serangan, sehingga mungkin menjadi defensif, balik meremehkan kita, atau bahkan memusuhi kita.

Tak jarang juga, mereka akan menolak kritik atau saran yang disampaikan dengan alasan bahwa kita tidak tahu betapa sulitnya kehidupan yang dihadapi, padahal kritik yang membangun justru sebenarnya bisa membantu mereka keluar dari kesulitan yang dihadapi.

     5.Jarang Meminta Maaf dengan Tulus

Ciri paling jelas dari seseorang yang suka play victim adalah keengganan mereka untuk meminta maaf. Alih-alih meminta maaf, mereka akan melakukan hal pertama tadi, yaitu mengalihkan kesalahan.

Mengatakan kata "maaf" mengharuskan mereka mengakui kesalahan yang diperbuat. Tindakan ini adalah sesuatu yang sering kali tidak mau atau tidak bisa dilakukan oleh orang yang suka play victim.

Kalaupun meminta maaf, biasanya mereka melakukannya untuk mencari simpati orang-orang, atau dengan kata lain permintaan maaf tersebut tidak tulus.

Hal ini biasanya ditandai dengan keinginan untuk mengumbarnya ke orang lain dengan menambahkan narasi lain untuk menjaga citra mereka. Contohnya seperti menceritakan bahwa ia sudah minta maaf, namun kemudian menambahkan bahwa sebenarnya ia tidak bersalah.

Permintaan maaf yang tulus lebih dari sekadar kata-kata, namun juga dibarengi dengan pengakuan atas kesalahan, ungkapan penyesalan, dan komitmen untuk memperbaiki keadaan

Editor: Kuswandi

Tag:  #kenali #ciri #orang #yang #suka #playing #victim #mereka #sering #melakukan #perilaku #saat #ketahuan #bersalah #menurut #psikologi

KOMENTAR