Orang-orang yang Cenderung Mendominasi Percakapan Biasanya Menampilkan 7 Ciri Khusus ini
Ilustrasi 7 ciri spesifik yang umum ditemukan pada individu yang cenderung mengendalikan percakapan./Pexels.
04:36
16 Januari 2025

Orang-orang yang Cenderung Mendominasi Percakapan Biasanya Menampilkan 7 Ciri Khusus ini

Sangat penting untuk memahami perbedaan antara mengambil alih pembicaraan dan mendominasinya.

Saat kamu memimpin, kamu akan mengarahkan percakapan sambil tetap menghargai masukan orang lain. Hal ini berbeda dengan mendominasi.

Mendominasi percakapan melibatkan pengambil alih dialog yang seringkali mengabaikan pendapat orang lain.

Orang yang cenderung mendominasi percakapan biasanya menunjukkan ciri-ciri tertentu yang dapat dikenali.

Ciri-ciri ini terkadang tidak kentara, tetapi dapat memiliki dampak yang signifikan pada dinamika diskusi apapun.

Dilansir dari Small Business Bonfire, inilah 7 ciri spesifik yang umum ditemukan pada individu yang cenderung mengendalikan percakapan.

1. Mementingkan diri sendiri

Ciri pertama yang biasanya terlihat pada orang yang mendominasi percakapan adalah pendekatan yang mementingkan diri sendiri.

Mereka cenderung memfokuskan percakapan pada diri sendiri, pengalaman, dan pendapat mereka.

Hal ini tidak selalu terjadi karena mereka egois atau narsis. Terkadang, hal ini terjadi karena mereka terlalu bersemangat atau antusias terhadap suatu topik dan gagal menyadari bahwa mereka tidak memberi ruang bagi orang lain untuk berkontribusi.

Namun, hasrat ini dapat dianggap sebagai sesuatu yang berlebihan bagi orang lain dalam percakapan.

Hal ini dapat membuat orang lain merasa tidak didengarkan atau tidak penting yang berujung pada dialog sepihak alih-alih pertukaran ide yang seimbang.

2. Sering menyela

Setiap kali seseorang mencoba berbicara, orang yang selalu mendominasi pembicaraan akan memotong pembicaraan orang lain di tengah kalimat dengan pikiran atau ceritanya sendiri.

Interupsi yang terus menerus darinya membuat orang lain kesulitan untuk berkontribusi dalam percakapan.

Tidak lama kemudian orang-orang mulai menarik diri, dan pertukaran ide yang bersemangat berubah menjadi monolog oleh mereka.

Hal ini karena memotong pembicaraan orang lain tidak hanya mengganggu alur pembicaraan tetapi juga mengirimkan pesan bahwa apa yang dikatakan orang lain kurang penting.

3. Kebutuhan tinggi untuk mengendalikan

Keinginan untuk mendominasi pembicaraan sering kali bersumber dari kebutuhan yang tinggi untuk mengendalikan. Hal ini dapat terlihat dalam berbagai aspek kehidupan, tidak hanya selama diskusi.

Menurut penelitian psikologi, individu dengan kebutuhan kontrol yang tinggi cenderung terlalu peduli untuk mendapatkan pengaruh atas situasi, orang, dan hasil.

Dalam percakapan, hal ini terwujud sebagai kecenderungan untuk mengarahkan dialog, mendikte topik, dan menentukan arah diskusi.

Mereka mungkin mengubah topik pembicaraan secara tiba-tiba atau mengabaikan upaya orang lain untuk memperkenalkan topik baru.

Kebutuhan akan kontrol ini dapat menciptakan percakapan yang tidak seimbang di mana pandangan satu orang terlalu terwakili.

4. Kurang memiliki keterampilan mendengarkan secara aktif

Mendengarkan secara aktif adalah komponen krusial dari setiap percakapan yang bermakna. Namun, orang-orang yang mendominasi percakapan seringkali tidak memiliki keterampilan penting ini.

Alih-alih benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan orang lain, mereka biasanya merencanakan pernyataan berikutnya atau menunggu giliran untuk berbicara lagi.

Kurangnya mendengarkan secara aktif dapat menyebabkan kesalahpahaman dan hilangnya kesempatan untuk menjalin hubungan yang lebih dalam.

Hal ini juga mengirimkan pesan bahwa mereka tidak benar-benar tertarik pada pikiran atau perasaan orang lain yang dapat merugikan hubungan pribadi dan profesional.

5. Tidak menyadari dampaknya

Orang-orang yang mendominasi percakapan seringkali tidak menyadari dampak yang mereka berikan kepada orang lain.

Mereka perlu diberi tahu bahwa mereka memiliki kecenderungan untuk mengambil alih diskusi tanpa memberi ruang bagi orang lain untuk mengungkapkan pikirannya.

Mereka selalu menganggap dirinya sebagai pembicara yang antusias, bukan mendominasi percakapan.

Namun setelah merenung, mereka mungkin akan menyadari bahwa kegembiraannya itu terkadang membuat mereka memonopoli percakapan.

6. Menunjukkan ketidaksabaran

Ketidaksabaran merupakan sifat umum lainnya di antara mereka yang cenderung mendominasi percakapan.

Hal ini dapat terwujud dalam berbagai cara, seperti menyela pembicaraan orang lain, terburu-buru dalam percakapan, atau menunjukkan tanda-tanda kegelisahan yang nyata saat orang lain berbicara.

Ketidaksabaran ini sering kali muncul karena keinginan untuk menyampaikan maksud dengan cepat atau karena kurangnya minat terhadap apa yang dikatakan orang lain.

Namun, hal ini dapat membuat orang lain merasa tergesa-gesa dan tidak dihargai yang menyebabkan kurangnya kedalaman dan keterhubungan dalam percakapan.

7. Kurang empati

Empati adalah kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Tanpa itu, percakapan dapat menjadi berat sebelah, membuat orang lain merasa tidak didengarkan dan tidak penting.

Orang yang kurang empati seringkali gagal menangkap isyarat non-verbal, seperti ekspresi wajah atau bahasa tubuh, yang menunjukkan orang lain ingin berkontribusi dalam percakapan.

Mereka mungkin juga mengabaikan sudut pandang orang lain tanpa mempertimbangkan perspektifnya.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #orang #orang #yang #cenderung #mendominasi #percakapan #biasanya #menampilkan #ciri #khusus

KOMENTAR