Berkaca dari Nikita Mirzani-Lolly, Ini 4 Cara Mengatasi Konflik Keluarga
Tak jarang, keluarga dihadapkan dengan konflik yang dapat memengaruhi keharmonisan rumah tangga. Konflik bisa muncul dari mana saja, baik itu perbedaan pendapat maupun tuntutan tiap-tiap anggota keluarga.
Salah satu contoh konflik antar-anggota keluarga terjadi antara artis Nikita Mirzani dan putrinya Lolly.
Psikolog klinis keluarga Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina, melihat bahwa konflik dalam keluarga dipicu oleh ketidakseimbangan komunikasi.
"Konflik ini juga bisa terjadi akibat orangtua yang menetapkan aturan terlalu ketat sehingga anggota keluarga jadi tertekan," kata Nina saat dihubungi Kompas.com, Selasa (15/1/2025).
Jika konflik tidak segera diatasi, masalah tersebut akan terus berkembang dan berujung pada keretakan hubungan keluarga.
Namun, konflik keluarga masih bisa diatasi jika dikelola dengan baik. Berikut empat cara efektif mengatasi konflik keluarga yang dapat diketahui.
Cara mengatasi konflik keluarga
1. Terbuka dalam komunikasi
Untuk mengatasi konflik keluarga secara efektif, setiap anggota keluarga perlu terbuka dalam berkomunikasi.
Artinya, mereka tidak boleh mengabaikan perasaan satu sama lain dan mengutamakan ego sendiri. Komunikasi yang terbuka melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik.
Namun sayangnya, tidak sedikit yang memilih untuk menarik diri dan enggan berbicara secara terbuka.
"Ketika berkonflik, kadang remaja dan orangtuanya jadi malas bersosialisasi, cenderung menarik diri dari pergaulannya," jelas Nina.
Hal tersebut dapat membuat komunikasi terputus dan konflik tidak bisa diatasi secara efektif.
2. Saling menghargai
Konflik dapat muncul karena adanya perbedaan pandangan dan opini. Oleh karena itu, setiap anggota keluarga harus belajar untuk menghargai opini lawan bicara.
"Kalau remaja sudah sangat anti dengan orangtuanya, maka perlu bantuan pihak lain," terang Nina.
Pihak lain yang dimaksud adalah kerabat dekat, guru, atau pihak profesional seperti konselor dan psikolog.
3. Mencari solusi bersama
Saat berdiskusi, penting untuk memastikan solusi dari masalah yang sedang dihadapi.
Setiap anggota keluarga juga perlu terlibat aktif dalam mencari jalan keluar yang bisa diterima bersama.
“Yang sehat, hanya berargumen untuk masalah yang jelas. Yang tidak sehat, melebar ke hal-hal lain, misalnya mengaitkan dengan masalah lain yang sudah selesai di masa lalu,” ucap Nina.
Jika diskusi dilaksanakan dengan mementingkan ego masing-masing, solusi akan sulit ditemukan dan konflik bisa terus berlarut-larut.
4. Mengontrol emosi
Cara terakhir yang efektif mengatasi konflik keluarga adalah mengontrol emosi.
Nina menjelaskan, argumen yang membangun tidaklah melibatkan emosi.
“Yang sehat, argumen dilakukan lewat pembicaraan atau diskusi, dapat dilakukan sambil sama-sama duduk dengan tenang. Yang tidak sehat, diam saja atau saling berteriak, bahkan sampai memukul atau membanting barang,” ujarnya.
Meski sulit, mengendalikan emosi saat konflik muncul sangatlah penting. Emosi yang tidak terkontrol hanya akan memperkeruh situasi dan membuat masalah sulit diatasi.
Konflik dalam keluarga sulit untuk dihindari, tetapi bisa diatasi dengan baik jika tahu cara yang efektif. Pada akhirnya, keluarga yang dapat mengatasi konflik dengan cara efektif adalah keluarga yang harmonis dan sehat.
Tag: #berkaca #dari #nikita #mirzani #lolly #cara #mengatasi #konflik #keluarga