5 Alasan Seseorang Suka Menyembunyikan Story dari Orang Terdekat, Mulai dari Alasan Privasi hingga Strategi dalam Konten
Ilustrasi orang menggunakan social media. (Freepik)
15:08
10 Desember 2024

5 Alasan Seseorang Suka Menyembunyikan Story dari Orang Terdekat, Mulai dari Alasan Privasi hingga Strategi dalam Konten

– Setiap orang memiliki prinsip yang berbeda-beda dalam hal mengunggah story atau kegiatan pribadi pada social media. Ada orang yang suka membagikannya terhadap semua teman atau orang-orang terdekat. Namun tidak sedikit pula yang cukup selektif dalam membagikannya.

Saat seseorang menyembunyikan story mereka mereka telah memilih pengaturan dimana untuk mencegah orang lain melihat kiriman mereka. Ini tidak berarti sesuatu yang negatif tentang koneksi Anda.

Orang mungkin melakukan ini karena berbagai alasan, seperti perlu meningkatkan privasi dalalm beberapa aspek kehidupan mereka atau membagi konten yang menurut mereka hanya relevan untuk sekelompok pengikut tertentu.

Melansir dari laman Teach Focus Pro, berikut 5 alasan seseorang suka menyembunyikan story mereka dari orang terdekat.

1. Melindungi informasi pribadi

Memastikan informasi pribadi tetap terisolasi sangat penting untuk menjaga privasi digital saat ini. Dengan meningkatnya ketakutan akan dunia maya dan pelanggaran data, orang-orang menjadi lebih berhati-hati tentang apa yang mereka bagikan secara daring.

Platform media sosial memperkenalkan kontrol privasi dan metode penyandian yang canggih untuk melindungi data pengguna.

Selain itu, individu menerima kebiasaan daring yang lebih aman dengan membatasi jumlah informasi pribadi yang mereka bagikan dan sering memperbarui pengaturan privasi mereka.

Melalui upaya bersama, platform dan pengguna bersama-sama berupaya meningkatkan keamanan internet dengan melindungi informasi pribadi dari akses ilegal.

2. Selektif dalam berbagi konten

Di dunia media sosial saat ini, orang-orang lebih mementingkan privasi mereka dan lebih berhati-hati tentang apa yang mereka bagikan secara daring. Mereka ingin menjaga privasi hal-hal tertentu di tengah luasnya internet.

Hal ini menunjukkan bahwa orang-orang menjadi lebih peduli terhadap masalah privasi dan ingin mengendalikan siapa yang memiliki akses ke informasi pribadi mereka.

Mereka memanfaatkan pengaturan privasi dan memutuskan dengan siapa mereka berbagi untuk memastikan ruang daring mereka terasa aman dan pribadi, mirip dengan tindakan mereka di dunia nyata.

3. Konten yang bersifat sensitif

Berbagi konten yang mungkin dianggap sensitif atau tidak sesuai untuk semua orang memerlukan pendekatan yang cermat untuk memastikan konten tersebut tidak mengganggu atau merugikan siapa pun.

Platform media sosial biasanya memiliki aturan dan alat untuk membantu pengguna menangani konten ini secara bertanggung jawab.

Misalnya, mereka dapat memberikan peringatan atau batasan usia pada kiriman dengan topik sensitif sehingga orang dapat memilih apakah mereka ingin melihatnya.

Penanganan yang cermat ini menjaga lingkungan daring tetap penuh rasa hormat dan ramah, sehingga berbagai sudut pandang dapat diungkapkan sekaligus melindungi kesejahteraan komunitas.

4. Ditujukan untuk individu atau orang tertentu

Berbagi cerita yang ditujukan pada audiens atau individu tertentu telah menjadi aspek halus dalam komunikasi daring, yang memungkinkan penyesuaian dan pengiriman pesan yang tepat sasaran.

Metode ini bermanfaat bagi individu yang ingin terhubung lebih dekat dengan kelompok atau orang tertentu, dan bagi merek dan influencer yang mencoba menyesuaikan konten mereka untuk menarik audiens tertentu.

Platform media sosial telah berkembang untuk membantu hal ini, menawarkan alat yang memungkinkan pengguna membagi audiens mereka berdasarkan minat, hubungan, atau demografi, sehingga meningkatkan pentingnya dan dampak konten yang dibagikan.

5. Menciptakan rasa FOMO

Memahami FOMO (Fear Of Missing Out) dengan membagikan cerita secara selektif sangat penting dalam mengintensifkan keterlibatan dan perhatian pengguna terhadap konten daring.

Dengan secara cermat menyusun dan mengatur waktu perilisan cerita atau informasi yang meyakinkan, kreator dapat membangkitkan minat dan rasa ingin tahu yang memaksa audiens untuk bertindak tepat waktu agar tidak ketinggalan.

Misalnya, mengumumkan penawaran waktu terbatas, visi eksklusif, atau konten di balik layar hanya kepada audiens tertentu atau untuk periode singkat dapat menciptakan dorongan yang meyakinkan di antara audiens yang lebih luas untuk terus terlibat dengan platform pembuat konten.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #alasan #seseorang #suka #menyembunyikan #story #dari #orang #terdekat #mulai #dari #alasan #privasi #hingga #strategi #dalam #konten

KOMENTAR