7 Alasan Psikologis di Balik Kebiasaan Posting di Media Sosial
Alasan Psikologis Mengapa Orang Memposting Kehidupan Mereka di Media Sosial. (Freepik)
12:08
8 Mei 2024

7 Alasan Psikologis di Balik Kebiasaan Posting di Media Sosial

- Di era digital ini, media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, dan bahkan membangun personal branding.

Salah satu fenomena yang umum dijumpai di media sosial adalah kebiasaan membagikan aktivitas kehidupan pribadi, mulai dari momen keseharian, prestasi, hingga bahkan keluh kesah.

Namun, di balik kebiasaan tersebut, terdapat motif dan dorongan psikologis yang kompleks. Memahami psikologi di balik kebiasaan ini dapat membantu kita untuk lebih memahami diri sendiri dan orang lain dengan lebih baik.

Dilansir dari everyonesocial.com, berikut beberapa alasan psikologis mengapa orang sering memposting kehidupan di media sosial:

1. Butuh Pengakuan

Manusia memiliki kebutuhan dasar untuk merasa diterima dan dihargai oleh orang lain. Media sosial menyediakan platform untuk memenuhi kebutuhan ini dengan mudah.

Kebiasaan membagikan kehidupan di media sosial dapat menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan ini. Ketika seseorang membagikan momen positif dalam hidup mereka dan mendapatkan respons positif dari pengikutnya, seperti likes, komentar, atau pujian, hal ini dapat meningkatkan rasa percaya diri dan harga diri mereka.

Ketika kita memposting sesuatu dan mendapatkan respon positif, hal ini dapat memberikan 'Sense of belonging', yang penting untuk kesehatan mental dan emosional.

2. Mencari Koneksi dan Dukungan Sosial

Media sosial dapat menjadi platform untuk membangun koneksi dan menjalin interaksi dengan orang lain. Dengan membagikan kehidupan pribadi, seseorang dapat membuka diri untuk berinteraksi dan menjalin pertemanan baru. Hal ini bisa menjadi penting bagi mereka yang merasa kesepian atau terisolasi.

Media sosial menyediakan ruang bagi individu untuk mengekspresikan diri mereka dengan kreatif. Melalui foto, video, dan caption, mereka dapat menunjukkan kepribadian, minat, dan gaya hidup mereka kepada orang lain.

3. Meningkatkan Harga Diri

Mendapatkan likes, komentar positif, dan pengikut di media sosial dapat meningkatkan harga diri dan self-esteem. Hal ini terutama berlaku bagi individu yang kurang percaya diri atau insecure.

Media sosial seolah menjadi cerminan diri yang positif, di mana mereka dapat menampilkan sisi terbaik diri mereka dan mendapatkan pengakuan atas pencapaian mereka.

4. Hanya Ingin Mendokumentasikan Perjalanan Hidup

Bagi sebagian orang, membagikan aktivitas di media sosial merupakan cara untuk mendokumentasikan momen-momen penting dalam hidup mereka. Hal ini dapat menjadi semacam arsip digital yang dapat mereka lihat kembali di masa depan.

Dengan memposting foto dan video, individu dapat menyimpan momen-momen penting dalam hidup mereka dan membagikannya dengan orang lain.

5. Mencari Perhatian

Bagi sebagian orang, membagikan kehidupan di media sosial merupakan cara untuk mencari perhatian. Mereka mungkin mendambakan likes, komentar, dan pujian dari pengikutnya. Mereka ingin dilihat sebagai orang yang menarik, sukses, dan bahagia.

Dengan memposting momen-momen terbaik dalam hidup, mereka berharap mendapatkan afirmasi dan pujian dari orang lain.

6. Peluang Bisnis dan Promosi Diri

Bagi individu yang memiliki bisnis, media sosial dapat menjadi alat yang efektif. Dengan memposting konten yang relevan dan menarik, mereka dapat Menjangkau audiens yang lebih luas, Membangun citra merek yang kuat, Meningkatkan penjualan dan keuntungan.

7. Narsis

Ada juga kemungkinan bahwa orang yang sering memposting kehidupan mereka di media sosial memiliki ciri-ciri kepribadian narsisme. Mereka mungkin merasa bahwa kehidupan mereka begitu penting dan menarik sehingga perlu dibagikan secara luas kepada dunia. Mereka cenderung mencari perhatian dan pujian dari orang lain.

Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang yang sering membagikan kehidupan di media sosial memiliki motif yang sama. Alasan di balik kebiasaan ini dapat bervariasi tergantung pada masing-masing individu dan konteksnya.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #alasan #psikologis #balik #kebiasaan #posting #media #sosial

KOMENTAR