Superlative Gallery Gelar Pameran Solo “Mata Garis” Seniman Edi Bonetski
- Pelopor galeri digital dengan kelas dunia pertama di Asia Tenggara, Superlative Gallery, mempersembahkan pameran seni bertajuk "Mata Garis" di Bali mulai Jumat (5/1/2024) hingga Senin (5/2/2024).
Pameran tersebut menampilkan karya seniman Edi Bonetski yang dikenal di luar arus utama seni rupa dengan kecenderungan karyanya yang mengingatkan pada gerakan Art Brut.
Pada pameran tersebut, Superlative Gallery mengajak penonton menjelajah serta meresapi setiap karya Edi Bonetski.
Adapun Edi merupakan seniman yang dianggap sebagai sosok yang berhasil menghidupkan keindahan Art Brut.
Gerakan Art Brut sendiri dikenal sebagai gerakan seni yang bebas dari aturan umum di pendidikan seni, menciptakan karya yang murni dari ekspresi artistik pribadi.
Pameran tersebut jadi menarik karena Superlative Gallery sendiri mengusung visi bahwa seni memiliki kekuatan untuk merangkul sudut pandang baru tentang kehidupan, kompleksitas kota, dan esensi keberagaman.
Edi Bonetski, dengan dedikasinya terhadap ekspresi seni, diharapkan mampu membawa perspektif baru kepada pengunjung galeri.
Tokoh seni terkemuka di Tanah Air, Tommy F Awuy mengatakan, Edi Bonetski merupakan pelukis atau seniman yang sama sekali tak lazimnya dipahami lewat kamus-kamus besar apalagi estetika yang bertebaran di sana-sini.
Pameran Mata Garis di Superlative Gallery merupakan peluang bagi pencinta seni untuk menyelami dunia ekspresi artistik yang dihadirkan oleh seorang seniman yang berani melintasi batas.
"Edi Bonetski hadir di Superlative Gallery. Ia suka sekali meraung, menjerit, menggeliat dan mencakar apa pun itu sesuai bisik batinnya,” ujar Awuy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/1/2024).
Sebagai informasi, pameran "Mata Garis" di Superlative Gallery merupakan peluang bagi pencinta seni untuk menyelami dunia ekspresi artistik yang dihadirkan oleh seorang seniman yang berani melintasi batas.
Adapun kehadiran Awuy pada pembukaan pameran tersebut menjadikan pameran serasa makin Istimewa.
Awuy dalam acara pembukaan menjadi manifestasi dukungan yang luar biasa terhadap perkembangan seni di Indonesia.
Sebagai figur di dunia seni yang dihormati, kehadirannya memberikan pengakuan terhadap nilai dan potensi seni yang diusung oleh pameran "Mata Garis" di Superlative Gallery.
“Pengunjung pameran akan membaca karya-karya Edi Bonetski yang bergelimang abjad-abjad, berkejaran, lompat-melompat, dan jumpalitan. Dengan gairah tertentu pengunjung pun riang mengikuti arusnya,” ungkap Awuy
Adapun pameran "Mata Garis" bukan hanya menjadi persembahan seni visual, tetapi juga menjadi wadah apresiasi seni rupa yang beragam.
Superlative Gallery berharap dapat menginspirasi pemikiran kritis dan memberikan kontribusi pada perkembangan seni di Indonesia.
Sebagai bagian dari rangkaian pameran, akan diadakan diskusi yang melibatkan tokoh di bidang kesenian Indonesia seperti Bill Mohdor dan Sudjud Dartanto.
Edi Bonetski juga akan turut berpartisipasi dalam diskusi untuk berbagi pemikiran dan pengalaman pribadinya dalam menciptakan karya seni yang unik dan inspiratif.
"Superlative Gallery memberikan pengkayaan baru buat saya secara estetis warna, tubuh, dan laku dalam mengelola hajat pertunjukkan yang bernama pameran. Semoga ini bisa terus menjadi supporting system dalam hajat art, culture di semesta, seperti semangat vivere veni versum versus visi ada di Superlative," kata Edi Bonetski.
Tag: #superlative #gallery #gelar #pameran #solo #mata #garis #seniman #bonetski