Tetap Bau Badan Meski Sudah Menggunakan Deodoran, Apa Penyebabnya? Simak Penjelasan Berikut
Ini penyebab bau badan meski sudah menggunakan deodoran./Freepik
11:28
17 Februari 2024

Tetap Bau Badan Meski Sudah Menggunakan Deodoran, Apa Penyebabnya? Simak Penjelasan Berikut

 

 - Ketika seseorang berkeringat, aroma tidak sedap sering muncul. Hal ini terjadi karena tubuh manusia memiliki dua jenis kelenjar keringat, yakni ekrin dan apokrin.

Kelenjar ekrin tersebar di seluruh tubuh, sementara kelenjar apokrin terdapat di area dengan rambut, seperti ketiak dan lain sebagainya.

Ketika seseorang merasa panas atau cemas, kelenjar apokrin menghasilkan cairan kental seperti susu yang dikenal sebagai keringat.

Meskipun demikian, keringat itu sendiri pada awalnya tidak berbau. Aroma yang tidak sedap muncul ketika keringat berinteraksi dengan bakteri di permukaan kulit, yang kemudian mengurai keringat dan menghasilkan aroma yang tak sedap.

Meskipun sudah menggunakan deodoran, beberapa orang masih mengalami masalah bau badan.

Meskipun deodoran bertujuan untuk mengurangi bau badan dengan menghambat pertumbuhan bakteri yang menyebabkan bau tak sedap, namun beberapa faktor dapat membuat deodoran menjadi tidak efektif.

Penyebab bau badan yang tetap muncul meskipun sudah menggunakan deodoran dapat berkisar dari masalah kesehatan tertentu hingga kebiasaan perawatan tubuh yang kurang optimal.



Dilansir dari Livestrong pada Jumat (16/2), berikut merupakan beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab bau badan meskipun sudah menggunakan deodoran.

1. Perubahan hormon

Bau badan bisa dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Misalnya, selama menopause, penurunan kadar estrogen dapat memicu gejala seperti hot flashes dan keringat berlebihan, menurut National Institute on Aging (NIA).

Pubertas juga merupakan periode hormonal di mana ketiak mungkin menghasilkan bau yang tidak sedap.

Kelenjar keringat apokrin menjadi lebih aktif selama pubertas yang dapat memperburuk bau badan.

Untungnya, fluktuasi hormon biasanya bersifat sementara, sehingga bau badan seharusnya mereda ketika hormon kembali stabil.

Namun, jika produk deodoran tidak efektif mengontrol bau badan, sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan antiperspiran/deodoran sesuai resep yang dianjurkan.



2. Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu

Peningkatan keringat dan bau ketiak sebagai hasilnya bisa menjadi efek samping dari beberapa obat, termasuk antidepresan (seperti bupropion, clomipramine, fluoxetine, dan sertraline)

Jika Anda melihat perubahan pada bau badan sejak mengonsumsi suatu obat tertentu, bicarakan dengan dokter Anda, yang mungkin dapat meresepkan obat lain (namun jangan menghentikan penggunaan obat resep kecuali jika disetujui oleh dokter).


3. Mengalami Intertrigo   Intertrigo merupakan kondisi kulit inflamasi yang umum terjadi di lipatan tubuh, termasuk ketiak dan lain-lain.   Kelembaban, panas, dan gesekan dapat menyebabkan peradangan kulit, kemerahan, dan terkadang menimbulkan bau yang tidak sedap

Kondisi hangat dan lembap pada area ketiak merupakan lingkungan yang ideal bagi pertumbuhan bakteri dan jamur yang menyebabkan bau tak sedap.

Jika Anda mengalami ruam pada ketiak bersama dengan bau badan yang tidak sedap, mungkin Anda mengalami intertrigo dan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter.    Terkadang, intertrigo dapat menyebabkan infeksi bakteri atau jamur, sehingga Anda mungkin memerlukan obat resep untuk mengatasi masalah ini.  



4. Mengalami Hiperhidrosis   Hiperhidrosis ditandai dengan keringat berlebihan yang bisa menjadi penyebab bau tak sedap.   Meskipun keringat itu sendiri tidak berbau, aroma tak sedap muncul ketika bakteri di kulit Anda mengurai keringat tersebut.

Terkadang, hiperhidrosis disebabkan oleh masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, gout, tiroid yang terlalu aktif, dan gangguan kelenjar hipofisis dikaitkan dengan keringat berlebihan.
Jika keringat Anda berlebihan atau tidak terkontrol dengan antiperspiran, Anda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi dan pengobatan.

Berdasarkan Harvard Health Publishing, selain antiperspiran, perawatan lain untuk keringat berlebihan mencakup suntikan toksin botulinum (Botox), obat topikal, dan, dalam kasus yang parah, operasi untuk memblokir atau menghapus kelenjar keringat.  



5. Mengalami gangguan kesehatan   Selain itu, masalah kesehatan serius lainnya juga dapat menjadi penyebab bau badan yang tidak sedap.   Bromhidrosis, yang mengacu pada bau badan berlebihan, dapat dipicu oleh berbagai kondisi medis, termasuk infeksi dan gangguan metabolisme.

Terdapat beberapa gangguan metabolisme genetik langka, seperti trimethylaminuria dan fenilketonuria, yang juga dapat menjadi penyebab ketiak berbau tak sedap.   Penderita trimethylaminuria, misalnya, tidak mampu mengurai trimethylamine, sebuah zat kimia yang ditemukan dalam beberapa makanan, yang mengakibatkan tubuh mereka mengeluarkan bau tak sedap saat berkeringat.  



6. Pola makan   Meskipun makanan berbau (seperti bawang putih dan bawang bombay) biasanya diasosiasikan dengan bau napas yang tidak sedap, namun, bau badan yang tidak sedap juga dapat disebabkan oleh pola makan.

Menurut Harvard Health Publishing, beberapa makanan dapat menyebabkan aroma tidak sedap di area ketiak Anda.   Seperti bawang putih dan bawang bombay, pasalnya tubuh Anda melepaskan senyawa belerang yang berbau busuk ketika mengurai bahan alium aromatik ini.

Selain itu, menurut Harvard Health Publishing, sayuran cruciferous yang menghasilkan gas seperti brokoli, kubis, dan kembang kol juga dapat menjadi penyebab bau menyengat yang keluar dari pori-pori Anda. Selain itu, kari, asparagus, dan alkohol juga dapat menyebabkan bau ketiak.   ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #tetap #badan #meski #sudah #menggunakan #deodoran #penyebabnya #simak #penjelasan #berikut

KOMENTAR