Media Sosial dan Dampak terhadap Kesehatan Mental: Eksplorasi Aspek Positif dan Negatif terhadap Pengguna
Di era digital yang semakin terkoneksi dengan beragam hal, media sosial telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Seiring berkembangnya teknologi dan popularitas media sosial, muncul berbagai pertanyaan tentang dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental.
Dilansir dari helpguide.org, Senin (12/2), berhubung secara sosial dengan orang lain dapat meredakan stres, kecemasan, dan depresi, memberikan kenyamanan, kegembiraan, dan mencegah kesepian.
Di sisi lain, kurangnya koneksi sosial yang kuat dapat menimbulkan risiko serius bagi kesehatan mental dan emosional seseorang.
Oleh karena itu, untuk menjaga komunikasi kebanyakan orang saat ini mengandalkan platform media sosial untuk menemukan dan terhubung satu sama lain.
Meskipun setiap media sosial memiliki manfaatnya masing-masing, penting untuk diingat bahwa platform tersebut tidak akan bisa menggantikan hubungan antara manusia di dunia nyata.
Interaksi dan komunikasi dengan orang lain secara langsung, dapat memicu hormon yang membantu mengurangi stres, serta membuat seseorang merasa lebih bahagia, sehat, dan lebih positif.
Ironisnya teknologi yang dirancang untuk mendekatkan orang-orang, menghabiskan banyak waktu berinteraksi dengan media sosial, justru dapat membuat seseorang merasa lebih kesepian dan terisolasi.
Hal tersebut tanpa disadari secara langsung, dapat memperburuk masalah kesehatan mental yang muncul seperti kecemasan dan depresi.
Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut, berikut penjelasan terkait aspek positif dan negatif media sosial.
Aspek Positif Media Sosial
Meskipun interaksi secara virtual melalui media sosial tidak memberikan manfaat psikologis yang sama dengan kontak tatap muka, masih banyak cara positif yang dapat membantu agar tetap terhubung dengan orang lain.
-
Seseorang dapat berkomunikasi dan mendapat informasi terbaru dengan keluarga, teman, di seluruh dunia.
-
Menemukan teman dan komunitas, serta membuat jaringan dengan orang lain yang memiliki minat atau ambisi yang sama.
-
Bergabung atau melakukan promosi dengan tujuan-tujuan yang bermanfaat, serta meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu penting.
-
Temukan jalan keluar untuk kreativitas serta ekspresi diri melalui konten-konten positif yang dihasilkan.
-
Temukan dengan hati-hati sumber informasi dan pembelajaran yang berharga.
Aspek Negatif Media Sosial
Penelitian telah menemukan hubungan kuat antara penggunaan media sosial yang berlebihan dan peningkatan risiko kesehatan mental.
Beberapa gejala biasanya terjadi, seperti depresi, kecemasan, kesepian, menyakiti diri sendiri, dan bahkan pikiran untuk bunuh diri.
Selain itu, media sosial dapat mempromosikan pengalaman negatif, seperti membuat seseorang merasa tidak cukup atau berpenampilan yang berlebihan.
Selain itu, kecanduan sosial media akan membuat seseorang takut ketinggalan hal-hal yang menurutnya menarik (fomofobia).
Penggunaan media sosial yang tidak terkontrol bahkan dapat menyebabkan depresi dan kecemasan.
Semakin seseorang tersebut memprioritaskan interaksi media sosial dibandingkan hubungan tatap muka, semakin besar risiko memperburuk gangguan mood seperti kecemasan dan depresi.
Selain itu, cyberbullying juga rentan terjadi melalui media sosial. Platform media sosial dapat menjadi pusat penyebaran rumor, kebohongan, dan pelecehan yang menyakitkan yang dapat meninggalkan luka emosional yang berkepanjangan.
Oleh karena itu, memahami secara menyeluruh aspek positif dan negatif dari penggunaan media sosial, diharapkan dapat membantu untuk membatasi penggunaanya.
Hal tersebut merupakan upaya untuk menjaga kesehatan mental dan terhindar bahaya atau kemungkinan negatif dari penggunaan media sosial.
***
Tag: #media #sosial #dampak #terhadap #kesehatan #mental #eksplorasi #aspek #positif #negatif #terhadap #pengguna