



Warga Kota Manfaatkan Libur Panjang dan Cuti Bersama dengan Makan di Luar, Liburan Tidak Pergi Jauh-Jauh
Aktivitas belanja masyarakat Indonesia tetap kuat selama Mei hingga awal Juni 2025. Ditopang oleh momentum libur dan cuti bersama. Jika tidak ada, indeks konsumsi bisa lebih rendah 5-8 persen dari level saat ini.
Data Mandiri Spending Index (MSI) menunjukkan tingkat konsumsi masyarakat meningkat sejak akhir April hingga pertengahan Juni 2025. Tercatat berada di level 255,4 per 4 Mei 2025. Kemudian, indeks naik ke posisi 269,5 pada 15 Juni 2025.
"Tanpa momentum libur tersebut, MSI kami perkirakan 5 sampai 8 persen di bawah level saat ini. Kelompok menengah dan atas menjadi penopang utama belanja selama liburan," kata Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro kepada Jawa Pos, Minggu (29/6).
Salah satu tren yang menonjol dalam belanja masyarakat selama periode libur tahun ini adalah preferensi perjalanan jarak dekat. MSI mencatat belanja di daerah wisata yang berlokasi lebih dekat dengan kawasan Jadetabek (Jakarta-Depok-Tangerang-Bekasi) lebih tinggi dibandingkan Jogjakarta dan Bali. Seperti Puncak Bogor, Bandung, dan Anyer.
Tren tersebut tercermin pada peningkatan belanja pada pekan libur terhadap rata-rata dua pekan sebelum libur MSI di Bogor yang mencapai 15,5 persen di tahun ini. Begitu pula di kota Bogor sebesar 11,2 persen. Sedangkan di Jogjakarta dan Bali masing-masing hanya 8 persen dan 11,6 persen, merosot 6,7 persen dan 7,2 persen dibandingkan tahun lalu.
Sejalan dengan itu, belanja di kota besar sebagai daerah utama asal wisatawan juga meningkat lebih tinggi. Aktivitas makan di luar (dining-out) menjadi belanja paling dominan selama liburan. Mencerminkan gaya konsumsi masyarakat perkotaan yang semakin mengarah ke sektor jasa dan pengalaman.
"Hal ini mengindikasikan pola mobilitas masyarakat saat liburan mayoritas terjadi di dalam kota. Pendataan diperoleh dari belanja menggunakan mode pembayaran QRIS Bank Mandiri," ungkap Asmo.
Dia juga memetakan perbedaan perilaku konsumsi berdasarkan segmen pendapatan. Pada kelompok bawah, peningkatan mobilitas dan perjalanan biasanya disertai belanja untuk kebutuhan rumah tangga. Sementara itu, kelompok menengah-atas cenderung membelanjakan lebih banyak untuk hiburan serta barang tahan lama.
Pola konsumsi ini menjadi sinyal positif terhadap daya beli masyarakat yang masih cukup solid di tengah ketidakpastian ekonomi global. Namun, keberlanjutan konsumsi tetap perlu dicermati. Seiring meredanya efek liburan dan potensi tekanan dari sisi eksternal. (han)
Tag: #warga #kota #manfaatkan #libur #panjang #cuti #bersama #dengan #makan #luar #liburan #tidak #pergi #jauh #jauh