



5 Cara Cerdas Siapkan Budget Menikah Meski Gaji UMR
Budget nikah menjadi pos keuangan khusus yang disiapkan untuk membiayai seluruh rangkaian kebutuhan dalam melangsungkan pernikahan.
Mulai dari akad nikah, resepsi, busana pengantin, katering, dekorasi, dokumentasi, hingga biaya-biaya lain yang terkait dengan acara tersebut.
Budget ini meliputi semua pengeluaran yang diperlukan agar pernikahan dapat berjalan lancar sesuai rencana dan keinginan pasangan pengantin.
Secara umum, budget nikah mencakup beberapa komponen utama seperti mahar atau mas kawin, biaya akad nikah (misalnya di KUA).
Biaya resepsi termasuk gedung atau tenda, katering, dekorasi. Busana dan tata rias pengantin, ada juga untuk dokumentasi foto dan video.
Kemudian ada juga untuk undangan dan souvenir, hiburan dan MC acara, serta biaya tak terduga atau cadangan dana.
Besaran budget nikah sangat bervariasi tergantung skala dan konsep pernikahan yang diinginkan, mulai dari pernikahan sederhana dengan anggaran sekitar 10 juta rupiah hingga pernikahan besar yang bisa mencapai ratusan juta rupiah atau lebih.
Oleh karena itu, penting untuk membuat perencanaan dan alokasi dana yang cermat agar penggunaan budget nikah efektif dan sesuai kemampuan finansial.
Singkatnya, budget nikah adalah total dana yang harus dipersiapkan untuk membiayai seluruh kebutuhan dan acara pernikahan agar berlangsung dengan baik dan berkesan.
Berikut adalah 5 strategi efektif untuk mengumpulkan budget nikah meski gaji masih UMR:
1. Membuat dan Mengatur Anggaran Pernikahan dengan Detail
Hitung total biaya pernikahan yang dibutuhkan, termasuk tempat, catering, busana, dokumentasi, dan lain-lain. Setelah itu, buat anggaran bulanan yang realistis dan prioritaskan pengeluaran untuk tabungan nikah agar target tercapai.
2. Membuka Rekening Tabungan Khusus untuk Dana Nikah
Pisahkan tabungan pernikahan dari tabungan atau rekening lain agar dana tidak tercampur dan lebih terkontrol. Bisa juga menggunakan deposito agar dana lebih aman dan bertambah.
3. Menyisihkan Persentase Tetap dari Gaji Setiap Bulan
Sisihkan minimal 15-20% dari gaji UMR secara konsisten setiap bulan untuk tabungan nikah. Contohnya, jika gaji Rp 5 juta, sisihkan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta per bulan.
4. Mencari Penghasilan Tambahan
Untuk mempercepat pengumpulan dana, cari pemasukan tambahan seperti kerja sampingan, freelance, atau usaha kecil-kecilan yang bisa menambah tabungan nikah.
5. Berhemat dan Mengurangi Pengeluaran Tidak Penting
Kurangi pengeluaran yang tidak mendesak seperti makan di luar, langganan yang kurang berguna, atau hiburan berlebihan. Fokuskan pengeluaran pada kebutuhan utama dan tabungan nikah.
Dengan disiplin, perencanaan matang, dan komitmen bersama pasangan, meski bergaji UMR, persiapan dana nikah tetap bisa tercapai secara bertahap dan terencana.
Berikut adalah beberapa tips hemat agar biaya nikah tetap berkualitas:
- Pilih tanggal pernikahan di hari kerja atau di luar musim ramai
Menikah di hari kerja biasanya biaya sewa gedung dan vendor lebih murah dibandingkan akhir pekan atau musim puncak pernikahan.
- Batasi jumlah tamu undangan
Mengurangi tamu undangan akan signifikan menekan biaya katering, tempat, dan souvenir tanpa mengurangi kehangatan acara.
- Pilih venue yang terjangkau atau alternatif
Gunakan lokasi seperti rumah sendiri, taman, atau gedung komunitas yang lebih murah daripada hotel atau gedung pernikahan populer.
- Dekorasi minimalis dan DIY (Do It Yourself)
Buat dekorasi sendiri dengan bahan sederhana seperti kain, balon, atau bunga artificial agar tetap cantik namun hemat biaya. Mengurangi penggunaan bunga asli juga bisa menekan pengeluaran.
- Manfaatkan keahlian keluarga atau teman
Gunakan jasa teman atau keluarga untuk hal-hal seperti fotografi, musik, atau katering rumahan agar biaya jasa profesional bisa diminimalkan.
Dengan perencanaan matang dan memilih prioritas yang tepat, pernikahan hemat tetap bisa berjalan dengan kualitas yang baik dan berkesan.