



Penjualan Barang Mewah Melambat, tapi Belum Runtuh
- Penjualan global produk gaya hidup mewah saat ini mengalami perlambatan namun tidak mengalami kejatuhan, menurut studi konsultan Bain & Co yang dirilis pada 19 Juni 2025.
Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa penjualan barang mewah pribadi menurun menjadi 419 miliar US dollar pada tahun 2024, dan diproyeksikan turun lagi antara 2 hingga 5 persen tahun ini.
Penurunan ini dipicu oleh ancaman tarif dari Amerika Serikat serta ketegangan geopolitik yang menyebabkan perlambatan ekonomi.
“Namun, jika dilihat dari sisi positif di tengah situasi sulit, dengan tiga perang yang terjadi, perlambatan ekonomi, dan ketimpangan yang mencapai titik tertinggi, pasar ini belum bisa dikatakan kolaps,” kata Claudia D’Arpizio, mitra di Bain sekaligus penulis studi tersebut.
“Ini memang melambat, tapi belum runtuh,” ujarnya.
Selain tekanan eksternal, Bain mencatat bahwa krisis direktur kreatif yang terus berlanjut di rumah mode dan kenaikan harga yang tajam membuat konsumen memilih menunggu.
Konsumen juga mulai jengah setelah investigasi di media sosial yang mengungkap kondisi kerja yang buruk dan upah rendah di perusahaan subkontraktor yang memproduksi tas mewah.
Penurunan penjualan paling tajam terjadi di dua pasar utama: Amerika Serikat dan China. Di AS, volatilitas pasar akibat tarif membuat kepercayaan konsumen melemah.
Sementara di Tiongkok, kepercayaan konsumen yang rendah telah menyebabkan kontraksi selama enam kuartal berturut-turut.
Sebaliknya, kawasan Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Tenggara mencatat pertumbuhan. Sementara Eropa cenderung stagnan, menurut studi tersebut.
Presiden asosiasi merek mewah Italia, Altagamma, Matteo Lunelli, menyatakan bahwa sektor barang mewah tumbuh 28 persen dari 2019 hingga 2024, melampaui level sebelum pandemi.
Meski sensitif terhadap gejolak global, ia menyebut belanja barang mewah cenderung cepat pulih, didorong oleh pasar baru dan permintaan yang tertahan.
Contohnya, setelah krisis finansial 2008–2009 membuat penjualan turun tapi pasar pulih 14 persen pada 2010 berkat lonjakan di pasar China. Hal serupa terjadi pascapandemi, saat penjualan sempat anjlok 21 persen namun kembali mencetak rekor baru karena lonjakan belanja tertunda.
Tag: #penjualan #barang #mewah #melambat #tapi #belum #runtuh