



5 Cara Tragedi Hidup Mendewasakan hingga Benar-benar dapat Mengubah Seseorang
- Setiap manusia punya tragedi hidupnya masing-masing, ada yang ditinggalkan orang tersayang, kehilangan pekerjaan, dikhianati orang terpercaya, serta hal pahit lainnya.
Mengutip dari laman Fakultas Psikologi UII pada Rabu (04/06) dalam bukunya Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, and Other Everyday Hurts, Winch menyebutkan bahwa ada tiga luka psikologis yang ditimbulkan ketika kita mengalami tragedi hidup, yakni kegagalan.
Pertama, bisa melemahkan keyakinan. Kedua, bisa membahayakan harga diri. Serta yang ketiga, tragedi hidup ini memicu stres dan ketakutan yang tidak kita sadari sehingga tanpa sengaja merusak upaya-upaya yang dilakukan.
Melansir dari laman Your Tango pada Rabu (04/06) inilah 5 cara tragedi hidup yang mendewasakan hingga benar-benar dapat mengubah seseorang.
1. Sadar bahwa kamu lebih kuat dari yang apa yang dipikirkan
Kita menjadi lebih tangguh dengan secara bertahap mengatasi rintangan dan peristiwa tragis dalam hidup, dan kemudian menerapkan pelajaran yang dipelajari ke area lain dalam hidup kita.
Ben Michaelis, Ph.D., psikolog klinis dan ahli kesehatan mental, mengatakan, "Hanya melalui pengalaman mengatasi tragedi hidup atau mengatasi rintangan inilah kita dapat mengembangkan kepercayaan diri dan keyakinan yang dibutuhkan untuk menjadi tangguh."
2. Berhenti lari dari hal-hal yang sulit
Dalam budaya kita yang menghindari rasa sakit, ada persepsi umum bahwa yang paling sehat secara psikologis dan spiritual adalah mereka yang menghindari krisis.
Orang-orang hanya diuji dalam kekuatan mereka ketika mereka menghadapi kesulitan atau krisis, inilah saatnya diri kita yang sebenarnya keluar. Entah itu menyikapi dengan tenang atau malah meluapkan emosi negatif.
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa menghadapi masalah secara langsung, alih-alih menghindari atau menyangkalnya, mengarah pada beberapa manfaat, termasuk peningkatan ketahanan, peningkatan keterampilan pemecahan masalah, dan peningkatan kesadaran diri.
Dengan menghadapi tantangan secara langsung, individu dapat mengembangkan rasa diri yang lebih kuat, belajar mengelola emosi yang sulit dan mendapatkan wawasan berharga untuk situasi masa depan.
3. Mengambil risiko yang lebih berarti
Banyak orang tidak mengambil risiko yang diperlukan untuk benar-benar mencapai sesuatu yang hebat dalam hidup mereka, semua karena mereka tidak tahu apakah dapat mengelola kegagalan atau tidak.
Psikolog perusahaan Dave Popple, Ph. D., berkata, "Karena kegagalan dalam skala yang lebih besar adalah pengalaman yang tidak diketahui, orang-orang yang belum mengalaminya cenderung menghancurkannya.
Namun, mereka yang telah hidup melalui tragedi tahu bahwa mereka memiliki keterampilan mengatasi untuk mengelola bencana."
Menurut Popple, pengetahuan ini memungkinkan mereka untuk mengambil risiko yang diperlukan untuk melakukan dan menjadi sesuatu yang hebat. "Ini adalah pepatah umum dalam bisnis kami bahwa 90% pemimpin hebat mengalami tragedi di masa remaja dan awal masa dewasa mereka, dan 10% lainnya sangat optimis," tambahnya.
4. Merespons sesuatu dengan baik
Trauma hidup terjadi pada semua orang, seperti kematian, kecelakaan, penyakit, dan kerugian ekonomi. Mencegah trauma menjadi tragedi mengharuskan kita untuk fokus bukan pada peristiwa, tetapi pada tanggapan terhadap peristiwa tersebut.
"Menyalahkan, marah, menarik diri, dan mengasumsikan sikap tak berdaya biasanya bukan cara terbaik untuk menghadapi peristiwa tragis," kata Howard.
"Kekuatan ditunjukkan dengan memberi diri dan orang lain waktu dan ruang untuk bekerja melalui trauma, dan memfasilitasi pembingkaian ulang trauma dengan cara yang bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan."
Penelitian menunjukkan bahwa merenungkan tragedi hidup, terutama dalam seni atau sastra, dapat meningkatkan empati, mempromosikan refleksi diri, dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Mengalami emosi yang campur aduk, termasuk kesedihan dan kepositifan, dapat menghasilkan pengalaman yang lebih bermakna dan kuat.
5. Memikirkan kembali apa yang benar-benar penting
Mengambil tanggung jawab yang tepat untuk setiap keputusan hidup itu sulit tetapi penting agar berfungsi dengan baik. Beban tragedi apapun harus dibagi.
"Ketika menyalahkan ditempatkan secara langsung pada satu orang atau kelompok, ini menyebabkan segala macam disfungsi dan sering kali mengabadikan teater tragis dalam hubungan," tambah Howard.
***
Tag: #cara #tragedi #hidup #mendewasakan #hingga #benar #benar #dapat #mengubah #seseorang