



2 Penyebab Nyeri Saat Haid dan Cara Mengatasinya
– Banyak perempuan merasakan nyeri pada perut ketika sedang menstruasi atau haid.
Ada yang perutnya nyeri selama satu sampai dua hari, tetapi juga ada yang merasa nyeri sepanjang menstruasi.
Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER menjelaskan, penyebab nyeri saat menstruasi dibagi menjadi dua jenis.
“Bicara nyeri haid, ada dua jenis, yaitu nyeri haid primer dan nyeri haid sekunder,” kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Nyeri haid primer
Nyeri haid primer adalah kondisi ketika perempuan mengalami nyeri saat haid, tetapi tidak ada gejala fisik ketika diperiksa dokter.
Kemal menjelaskan, nyeri haid primer terjadi karena kontraksi yang dilakukan oleh rahim saat mengeluarkan darah.
Namun, kontraksinya level ringan alias tidak sesakit kontraksi ketika perempuan hendak melahirkan.
“Artinya, rahim ada kontraksi. Tapi begitu darah haid sudah keluar, kontraksi sudah tidak sedemikian kuat dan nyerinya berkurang,” terang Kemal.
Selain itu, umumnya nyeri haid primer hanya terjadi pada hari pertama dan kedua haid saja. Setelah itu, nyeri akan mereda atau menghilang.
Nyeri haid sekunder
Selanjutnya, nyeri haid sekunder adalah kondisi ketika perempuan mengalami nyeri sepanjang haid. Kontraksi rahim saat mengeluarkan darah lebih intens daripada nyeri haid primer.
Akibatnya, nyeri yang dirasakan juga lebih intens.
“Kontraksi saja seharusnya tidak sampai bikin perempuannya pingsan, mengganggu kegiatan, dan ada misalnya keluhan sampai muntah-muntah. Seharusnya enggak begini,” kata Kemal.
Apabila nyeri haid disertai dengan hal-hal yang mengganggu aktivitas, ada kemungkinan ada penyakit yang menyertainya. Kamu harus segera periksa ke dokter.
Apa yang harus dilakukan?
Untuk nyeri haid primer, cara menanganinya bisa dengan mengonsumi produk penghilang nyeri biasa.
Melakukan aktivitas seperti berolahraga dan mengonsumsi suplemen vitamin E dan vitamin C juga bisa membantu meminimalisasi nyerinya.
“Tapi kalau yang derajatnya berat, yang ke arah ada penyakitnya, harus segera ke dokter supaya enggak terlambat diagnosisnya,” ucap Kemal.