Gagal UTBK, Bagaimana agar Anak Tak Menyalahkan Diri Sendiri?
Ilustrasi UTBK (Dok. Universitas Brawijaya)
10:10
4 Juni 2025

Gagal UTBK, Bagaimana agar Anak Tak Menyalahkan Diri Sendiri?

– Bagi kebanyakan remaja, Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) merupakan salah satu momen penting dalam kehidupan mereka.

Mereka bisa merasa marah, sedih, dan kecewa ketika tidak lolos UTBK. Bahkan, ada yang sampai menyalahkan diri sendiri dan menganggap dirinya sebagai kegagalan.

Psikolog anak di Mykidz Clinic Gloria Siagian, M.Psi. menjelaskan, anak yang menyalahkan diri sendiri ketika gagal UTBK berkaitan dengan cara orangtua bereaksi terhadap kegagalan anaknya sejak mereka kecil.

“Kita harus melihat, jangan-jangan selama ini orangtua selalu menganggap kegagalan sebagai akhir dari dunia,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (1/6/2025).

Anak bisa menyalahkan dirinya sendiri karena selama ini orangtua selalu memarahi mereka setiap kali mengalami kegagalan.

Amarah tanpa ampun yang terjadi berulang kali sejak anak masih kecil, dapat membuat anak menganggap kegagalan sebagai sesuatu yang destruktif.

“Karena anak sudah berpikir bahwa kegagalan itu sesuatu yang kacau banget. Karena orangtuanya marah-marahin, merendahkan anak, dan mengecilkan harga diri anak juga,” tutur perempuan yang akrab disapa Anggi ini.

Apresiasi proses, bukan hasil akhir

Anggi menerangkan, orangtua seharusnya lebih berfokus dan mengapresiasi proses anak melakukan sesuatu daripada hasil akhir.

Apapun hasilnya, ayah dan ibu tidak boleh memarahi dan merendahkan usaha anak.

“Ketika anak misalnya dapat nilai lima di sekolah, orangtua tanya kenapa dapat nilai lima. Lalu orangtua ajak anak cek bersama, kemarin belajarnya seperti apa, anak sudah melakukan apa saja,” tutur dia.

Langkah selanjutnya adalah membimbing anak terkait apa yang perlu direfleksikan dari kegagalan tersebut, serta apa saja yang bisa dan dapat dilakukan ke depannya.

Ketika menerima respons yang positif terhadap kegagalannya, anak bisa lebih mudah untuk memahami bahwa kegagalan yang diperoleh bukanlah akhir dari segalanya.

Anak jadi lebih mudah menerima kegagalan mereka, melanjutkan hidup tanpa berlarut-larut dalam kesedihan dan kekecewaannya, serta merefleksikan apa yang harus mereka lakukan tanpa menyalahkan diri sendiri.

“Kalau gagal, orangtua tidak ngomel-ngomel, tapi bilang ‘enggak apa-apa kalau gagal sekarang, besok bisa menjadi yang terbaik. Kalau enggak bisa ke situ, ada jalan lain kok untuk mencapainya’. Gagal itu bikin anak belajar,” papar Anggi.

Tag:  #gagal #utbk #bagaimana #agar #anak #menyalahkan #diri #sendiri

KOMENTAR