



8 Tips Untuk Menerima Diri Sendiri Apa Adanya Menurut Psikologi, Apa Saja?
Menerima diri sendiri apa adanya adalah kunci untuk menjalani hidup dengan lebih bahagia dan percaya diri.
Namun, banyak orang merasa sulit untuk menerima kekurangan dan kelebihan mereka sendiri, terutama ketika dihadapkan dengan ekspektasi sosial yang tinggi.
Menurut psikologi, ada beberapa tips yang dapat membantu seseorang berdamai dengan dirinya sendiri, memahami nilai dirinya, merefleksikan diri dan menjalani hidup dengan lebih tenang.
Dilansir dari geediting.com pada Selasa (25/2), diterangkan bahwa terdapat delapan tips yang dapat dilakukan untuk dapat menerima diri sendiri apa adanya menurut psikologi.
- Berhenti membandingkan diri dengan orang lain
Terjebak dalam permainan perbandingan adalah hal yang sangat mudah terjadi, terutama di era digital saat ini. Saat menjelajahi media sosial, kita sering melihat kesuksesan orang lain dan tiba-tiba merasa tidak cukup baik.
Namun perlu diingat bahwa perbandingan adalah permainan yang tidak mungkin dimenangkan, karena akan selalu ada seseorang yang tampaknya memiliki lebih banyak, melakukan lebih banyak, atau menjadi lebih baik.
Alih-alih mengukur dirimu dengan standar orang lain, cobalah alihkan fokus ke dalam diri sendiri dan rayakan kemajuanmu sendiri, sekecil apapun itu.
- Bersikap baik pada diri sendiri
Kita sering menjadi kritikus terberat untuk diri sendiri. Ketika membuat kesalahan, kita cenderung menyalahkan diri berlebihan, memutar ulang situasi dalam pikiran dan mengatakan pada diri sendiri bahwa seharusnya kita bisa melakukan lebih baik.
Ironisnya, kita tidak akan pernah berbicara kepada teman dengan cara yang sama seperti kita berbicara pada diri sendiri. Kepada seorang teman yang melakukan kesalahan, kita akan mengingatkan bahwa mereka hanyalah manusia biasa dan kesalahan tidak mendefinisikan siapa mereka.
- Merangkul ketidaksempurnaan
Perfeksionisme dapat membuat penerimaan diri terasa mustahil. Saat kamu percaya harus sempurna, setiap kesalahan terasa seperti bukti bahwa kamu tidak cukup baik. Namun dalam filosofi Jepang yang disebut wabi-sabi, keindahan justru ditemukan dalam ketidaksempurnaan.
Keramik yang retak diperbaiki dengan emas, menonjolkan cacat alih-alih menyembunyikannya, dengan pemikiran bahwa ketidaksempurnaan menceritakan kisah dan membuat sesuatu menjadi lebih unik dan berharga.
- Tantang pikiran negatif
Cara kamu berbicara kepada diri sendiri membentuk bagaimana kamu melihat dirimu. Jika suara batinmu terus-menerus negatif, tidak mengherankan bahwa penerimaan diri terasa sulit diraih.
Masalahnya, kita sering menganggap pikiran kita sebagai fakta padahal sebenarnya hanyalah pendapat yang tidak selalu benar. Hanya karena pikiranmu mengatakan bahwa kamu tidak cukup baik bukan berarti itu kenyataan.
- Maafkan dirimu
Semua orang membuat kesalahan. Kita semua memiliki momen yang ingin kita tarik kembali, hal-hal yang kita sesali, atau kata-kata yang seharusnya tidak kita ucapkan.
Namun memegang rasa bersalah dan malu hanya membuat kita terjebak di masa lalu, mempersulit penerimaan diri di masa kini. Kamu tidak didefinisikan oleh momen terburukmu. Satu kesalahan, atau bahkan banyak kesalahan, tidak membuatmu tidak layak menerima cinta dan penerimaan.
- Berhenti mencari persetujuan dari orang lain
Cukup lama kita mendasarkan harga diri pada apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Jika mereka menyetujui kita, kita merasa baik. Jika tidak, kita mempertanyakan segala hal tentang diri kita.
Namun hidup dengan cara seperti itu sangat melelahkan. Kenyataannya, seberapapun kerasnya kamu berusaha, kamu tidak akan pernah bisa menyenangkan semua orang.
- Fokus pada hal yang dapat kamu kendalikan
Banyak stres kita berasal dari upaya mengendalikan hal-hal yang berada di luar kendali kita—pendapat orang lain, masa lalu, masa depan. Semakin kita mencoba mengendalikan hal yang tidak terkendali, semakin frustrasi dan tidak berdaya kita rasakan.
Bagaimana jika, sebagai gantinya, kamu mengalihkan fokusmu pada apa yang berada dalam kendalimu? Kamu dapat mengendalikan bagaimana kamu berbicara pada dirimu sendiri, bagaimana kamu merespons tantangan, dan bagaimana kamu memilih untuk tumbuh.
- Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah cukup
Kamu tidak perlu menjadi lebih, melakukan lebih, atau membuktikan apapun kepada siapapun untuk layak mendapatkan cinta dan penerimaan. Kamu sudah cukup persis seperti dirimu sekarang.
Di beberapa hari, hal itu mungkin sulit dipercaya. Tetapi cara kamu melihat dirimu tidak selalu merupakan kebenaran—itu hanyalah cerita yang telah diceritakan kepadamu atau standar yang telah kamu diajarkan untuk dikejar.
Tag: #tips #untuk #menerima #diri #sendiri #adanya #menurut #psikologi #saja