



Apakah Hasil Transplantasi Rambut Permanen?
– Beberapa waktu belakangan, prosedur transplantasi rambut dilakukan banyak orang demi mengatasi masalah kebotakan.
Prosedur ini dianggap mampu memberikan hasil yang tahan lama. Namun, apakah hasilnya benar-benar permanen?
Menjawab pertanyaan tersebut, dermatolog sekaligus Dokter Penanggung Jawab ERHA Central Iskandarsyah dr. Akbar Pratama, Sp.DVE membenarkan hal tersebut.
“Prosedur transplantasi rambut ini sebetulnya permanen hasilnya. Tapi untuk pasien-pasien yang usianya lebih muda harus dilihat jangka panjang kualitas rambutnya,” jelas Akbar saat ditemui Kompas.com di ERHA Central Iskandarsyah, Jakarta Selatan, Rabu (19/2/2025).
Namun, ia menegaskan, transplantasi rambut di usia muda memiliki risiko tertentu, karena proses kebotakan alami biasanya berlangsung hingga usia sekitar 40 tahun.
Jika transplantasi dilakukan terlalu dini, ada kemungkinan area yang tidak ditanam tetap mengalami kerontokan di kemudian hari.
“Jadi kalau transplantasi rambut di usia terlalu muda, maka masih ada potensi proses kebotakan sampai kira-kira usia 40 tahun,” jelasnya.
Untuk itu, ia mengimbau para pasien yang melakukan transplantasi rambut untuk konsisten menjaga kesehatan akar rambutnya.
Akbar menyarankan pasien, agar rutin memantau kondisi rambutnya dan berkonsultasi dengan dokter.
Perlukah retouch transplantasi rambut?
Jika di area yang sudah dilakukan transplantasi rambut mulai mengalami kebotakan, pasien juga bisa melakukan retouch berdasarkan saran dokter.
“Pasien juga bisa retouch rambutnya dengan menambahkan beberapa helaian rambut lagi, dengan kuantitas yang lebih sedikit dibandingkan tindakan awal,” kata Akbar.
Lebih jauh, ia mengingatkan agar retouch tidak dilakukan terlalu cepat, agar hasilnya tetap optimal.
Pasien perlu memberi waktu agar pertumbuhan rambut mencapai kondisi maksimal terlebih dahulu, sebelum memutuskan tindakan lanjutan.
“Setidaknya 10 bulan setelah tindakan pertama, boleh diperiksa ke dokter dan konsultasi, perlu retouch atau tidak,” pungkas Akbar.