



Jangan Anggap Sepele, Ini 7 Efek Buruk Suka Berteriak Pada Anak! Orang Tua Wajib Tahu
– Membesarkan anak memang tidak mudah. Ada kalanya perilaku anak membuat orang tua jengkel, sehingga sering kali mereka kehilangan kendali untuk mengontrol emosinya.
Banyak orang tua yang memarahi anak mereka dengan cara berteriak dan membentak. Umumnya, cara ini dilakukan untuk mendisiplinkan anak mereka.
Meski demikian, perilaku seperti ini tidak baik jika terus diterapkan kepada anak. Terdapat beberapa efek negatif dalam perkembangan anak, mulai dari pola pikir hingga kondisi emosionalnya dalam jangka panjang.
Seperti dirangkum dari The Sense Hub, berikut ini sejumlah dampak buruk yang bisa terjadi bila orang tua terus membentak atau berteriak kepada anak.
1. Anak menjadi takut dengan orang tua
Berteriak mungkin membuat anak mendengar, tetapi jika terlalu sering dilakukan, ini justru akan membuat anak menjadi takut, bukan karena mereka mengerti atau menghormati orang tuanya.
Membentak anak ketika mereka melakukan kesalahan hanya akan membuat anak merasa terancam. Ini tidak benar-benar mengajarkan mereka alasan mengapa mereka harus berperilaku baik. Alih-alih belajar disiplin, anak hanya belajar untuk menghindari amarah orang tuanya.
2. Anak akan berpikir bahwa berteriak bisa menyelesaikan masalah
Anak-anak tidak hanya mendengarkan atau melihat, mereka akan mempraktikkan bagaimana orang tuanya berperilaku.
Jika mereka terus mendengar atau melihat bahwa teriakan digunakan sebagai cara untuk mengekspresikan kekesalan, anak mulai percaya bahwa mereka harus bertindak seperti itu untuk menyelesaikan masalah.
3. Anak menjadi mudah cemas
Salah satu dampak buruk berteriak kepada anak dapat membuat mereka mudah cemas atau gelisah. Mereka takut membuat orang tuanya marah, sehingga ini bisa menyebabkan gangguan kecemasan.
Anak yang terus-terusan dibentak oleh orang tuanya akan selalu mencoba menghindari masalah dan merespons sesuatu dengan sangat hati-hati.
Di lain sisi, ada juga anak yang mengisolasi dirinya sendiri dan menutup diri sepenuhnya. Alih-alih merasa aman di rumah, mereka akan selalu merasa tegang dan waspada karena takut dibentak oleh orang tua mereka.
4. Hubungan antara orang tua dan anak bisa melemah
Anak-anak selalu mendambakan cinta dan kasih sayang dari orang tua mereka. Tetapi, jika mereka terus-menerus diteriaki atau dibentak, ikatan antara orang tua dan anak akan melemah.
Anak bahkan bisa mulai takut atau membenci orang tua mereka sendiri, yang membuat mereka menutup diri di rumah. Alih-alih merasa aman secara emosional dengan orang tua sendiri, anak akan mencari kenyamanan di tempat lain yang membuat mereka merasa lebih diterima dan dihargai.
5. Anak menjadi lebih agresif
Anak-anak yang sering diteriaki cenderung merespons dengan cara yang lebih agresif. Jika mereka melihat bahwa berteriak atau membentak merupakan cara normal untuk melepaskan emosi, mereka juga akan melakukannya kepada teman, saudara, atau bahkan guru di sekolah.
Dalam tahap ekstrem, mereka bahkan bisa menggunakan kekerasan ketika merasa frustrasi. Anak bisa tidak terkendali ketika meluapkan emosinya karena sering dibentak atau diteriaki oleh orang tua mereka.
6. Performa akademik anak akan menurun
Anak-anak yang merasa tidak stabil secara emosional di rumah kerap kali berjuang untuk bisa fokus di sekolah. Jika mereka merasa cemas, stres, dan terganggu karena memikirkan ketegangan di rumah, anak akan menjadi lebih sulit untuk berkonsentrasi belajar. Mereka mungkin akan meragukan diri sendiri, yang bisa mengarah pada motivasi dan performa akademik yang rendah.
7. Anak merasa rumah bukan tempat yang aman
Rumah seharusnya menjadi tempat di mana anak merasa aman, dicintai, dan didukung. Tetapi, jika orang tua terus-menerus membentak dan berteriak pada anak, rumah mulai terasa seperti medan pertempuan bagi anak.
Alih-alih merasa rileks, anak akan selalu merasa cemas dan mencari segala cara untuk menghindari masalah. Meskipun disiplin itu penting, namun ingatlah untuk tidak mengorbankan keamanan anak.
Tag: #jangan #anggap #sepele #efek #buruk #suka #berteriak #pada #anak #orang #wajib #tahu