



Orang yang Sering Menyesal Begadang tapi Tetap Mengulanginya Biasanya Punya 7 Ciri-ciri Berikut, Menurut Psikologi
- Begadang sering kali terasa seperti ide yang bagus saat itu terjadi, entah karena ingin menyelesaikan pekerjaan, menonton satu episode lagi, atau sekadar bersantai setelah hari yang panjang.
Namun, keesokan paginya, rasa lelah dan penyesalan selalu datang menghantui. Uniknya, meskipun sadar akan dampak buruknya, banyak orang tetap mengulangi kebiasaan ini lagi dan lagi.
Mengapa demikian? Menurut psikologi, ada beberapa ciri khas yang biasanya dimiliki oleh orang-orang yang terus terjebak dalam siklus begadang dan penyesalan ini.
Ciri-ciri ini bukan sekadar kebiasaan buruk, tetapi sering kali berakar pada pola pikir, emosi, atau bahkan cara seseorang mengelola waktu dan stres.
Jika Anda merasa selalu menyesal setelah begadang tetapi tetap mengulanginya, bisa jadi Anda memiliki salah satu dari beberapa ciri berikut.
Dilansir dari laman Small Biz Technology pada Senin (24/2), berikut merupakan 7 ciri-ciri yang dimiliki oleh orang yang sering menyesal begadang tapi tetap mengulanginya, menurut psikologi.
1. Merasa Punya Waktu Tambahan di Malam Hari
Banyak orang berpikir bahwa dengan begadang, mereka mendapatkan lebih banyak waktu untuk bersantai atau menyelesaikan pekerjaan.
Mereka merasa bahwa malam adalah waktu terbaik untuk menikmati hobi, menonton film, atau sekadar bersantai setelah seharian bekerja.
Sayangnya, mereka tidak menyadari bahwa waktu yang digunakan untuk begadang sebenarnya hanya mengurangi kualitas tidur dan membuat mereka lebih lelah keesokan harinya.
Akibatnya, mereka justru menjadi kurang produktif dan lebih sulit berkonsentrasi di siang hari.
Untuk mengatasi kebiasaan ini, mereka bisa mulai mengatur jadwal harian dengan lebih baik, membagi waktu antara pekerjaan dan waktu luang secara seimbang, serta membiasakan tidur lebih awal agar tubuh mendapatkan istirahat yang cukup.
2. Sulit Lepas dari Gadget
Orang yang sering begadang biasanya memiliki kebiasaan bermain ponsel atau menonton film hingga larut malam. Awalnya, mereka hanya berniat mengecek media sosial atau menonton satu episode serial, tetapi akhirnya terjebak hingga berjam-jam tanpa sadar.
Cahaya biru dari layar gadget juga menghambat produksi melatonin, yakni hormon yang membantu tubuh merasa mengantuk, sehingga semakin sulit untuk tidur.
Bahkan ketika mereka sudah merasa lelah, mereka tetap tergoda untuk menggulir layar atau menonton video lainnya. Akibatnya, waktu tidur semakin berkurang dan keesokan harinya mereka merasa lesu.
Untuk mengatasi hal ini, mereka bisa mulai membatasi penggunaan gadget sebelum tidur, misalnya dengan mengaktifkan mode malam atau mengganti aktivitas sebelum tidur dengan membaca buku atau mendengarkan musik yang menenangkan.
3. Terbiasa Menjadi “Manusia Malam”
Beberapa orang percaya bahwa mereka lebih produktif di malam hari dan merasa nyaman bekerja dalam keheningan tanpa gangguan. Mereka cenderung memilih begadang karena merasa lebih fokus saat suasana sepi.
Padahal, banyak penelitian menunjukkan bahwa kinerja otak sebenarnya lebih optimal pada pagi dan siang hari, saat tubuh masih penuh energi.
Walaupun mereka berpikir bisa menyelesaikan lebih banyak pekerjaan di malam hari, faktanya begadang justru membuat mereka kurang produktif keesokan harinya.
Akibatnya, mereka masuk dalam siklus yang terus berulang yakni begadang, merasa lelah di siang hari, dan akhirnya begadang lagi.
Untuk mengubah kebiasaan ini, mereka bisa mulai membiasakan tidur lebih awal dan mengatur jadwal kerja di waktu yang lebih ideal, seperti pagi atau sore hari.
4. Suka Menunda Pekerjaan
Orang yang sering begadang dan menyesal keesokan harinya biasanya memiliki kebiasaan menunda pekerjaan.
Mereka cenderung mengalihkan perhatian ke hal lain saat seharusnya bekerja, seperti bermain ponsel, menonton video, atau melakukan aktivitas yang lebih menyenangkan.
Akibatnya, pekerjaan menumpuk hingga malam, hingga akhirnya memaksa mereka begadang demi menyelesaikannya. Sayangnya, bekerja di malam hari saat tubuh sudah lelah sering kali membuat mereka kurang fokus dan hasil pekerjaannya tidak maksimal.
Walaupun sudah menyesal keesokan harinya, kebiasaan ini terus berulang. Biasanya, kebiasaan menunda ini dipicu oleh rasa takut gagal atau merasa pekerjaan terlalu sulit.
Untuk mengatasinya, mereka bisa membiasakan diri membuat jadwal harian dan menyelesaikan tugas sedikit demi sedikit sejak pagi agar tidak menumpuk di malam hari.
5. Takut Ketinggalan Informasi (FOMO)
Banyak orang begadang karena merasa takut ketinggalan berita terbaru, unggahan media sosial, atau acara yang sedang viral.
Mereka terus memeriksa ponsel, membaca berita, atau menonton konten yang sedang tren karena khawatir tertinggal dari teman-teman mereka.
Padahal, informasi tersebut masih bisa diakses keesokan harinya tanpa mengorbankan waktu tidur.
Sayangnya, rasa penasaran dan kebiasaan ingin selalu “up to date” membuat mereka sulit berhenti, meskipun sudah merasa mengantuk. Akibatnya, mereka terus mengulang kebiasaan begang ini setiap malam dan menyesal saat bangun keesokan harinya.
Untuk mengatasi FOMO, mereka bisa mencoba mengatur waktu penggunaan media sosial dan menyadari bahwa tidak semua informasi harus dikonsumsi saat itu juga. Membiasakan diri untuk tidak membawa ponsel ke tempat tidur juga bisa membantu mengurangi kebiasaan ini.
6. Perfeksionis
Orang yang perfeksionis sering kali begadang karena merasa pekerjaannya belum cukup sempurna. Mereka terus mengulang, memperbaiki, dan memeriksa pekerjaan mereka hingga larut malam, meskipun sebenarnya hasilnya sudah cukup baik.
Mereka takut melakukan kesalahan atau merasa tidak puas dengan hasil kerja mereka sendiri, sehingga sulit berhenti.
Sayangnya, begadang justru membuat mereka lebih lelah dan tidak bisa berpikir jernih, yang akhirnya malah menurunkan kualitas pekerjaan.
Kebiasaan ini sulit dihentikan karena mereka selalu merasa ada hal yang harus diperbaiki. Untuk mengatasi hal ini, mereka bisa mulai menetapkan batas waktu untuk setiap tugas dan berusaha menerima bahwa tidak ada yang benar-benar sempurna.
7. Mengalami Stres yang Tinggi
Stres menjadi salah satu alasan utama seseorang sulit tidur dan akhirnya memilih begadang. Ketika menghadapi tekanan dari pekerjaan, hubungan, atau masalah sehari-hari, pikiran mereka terus bekerja meskipun tubuh sudah lelah.
Akibatnya, mereka sulit tidur karena merasa cemas, gelisah, atau bahkan terus memikirkan solusi untuk masalah yang sedang dihadapi.
Sebagai pelarian, mereka mencoba mengalihkan pikiran dengan menonton film, bermain game, atau sekadar merenung hingga larut malam.
Sayangnya, kurang tidur justru membuat stres semakin buruk dan tubuh semakin lelah. Untuk mengatasi ini, mereka bisa mencoba teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau menulis jurnal sebelum tidur agar pikiran lebih tenang.
Tag: #orang #yang #sering #menyesal #begadang #tapi #tetap #mengulanginya #biasanya #punya #ciri #ciri #berikut #menurut #psikologi