



Seiring Bertambahnya Usia Seseorang Akan Terjebak dalam Pola Pikir Negatif dengan Menerapkan 5 Perilaku Berikut
Seiring bertambahnya usia, orang-orang mudah terjebak dalam kebiasaan tertentu tanpa menyadarinya. Serta bagi sebagian orang, itu berarti terjebak dalam pola pikir negatif yang membentuk cara mereka memandang dunia.
Hal ini sering terjadi tanpa disadari. Apa yang awalnya berupa rasa frustrasi sesaat dapat berubah menjadi pola pikir yang memengaruhi hubungan, peluang, dan kebahagiaan secara keseluruhan.
Dilansir dari laman Geediting, berikut 5 perilaku seseorang yang terjebak dalam pola pikir negatif seiring bertambahnya usia.
- Fokus terhadap sesuatu yang salah
Beberapa orang tampaknya selalu menemukan masalah dalam segala hal. Apa pun situasinya, mereka akan menunjukkan apa yang mungkin salah, mengapa sesuatu tidak akan berhasil, atau mengapa sesuatu tidak layak dicoba.
Awalnya, ini mungkin tampak seperti kehati-hatian atau realisme. Namun seiring waktu, ini berubah menjadi kebiasaan melihat sisi negatif sebelum hal lain. Dan semakin sering mereka melakukannya, semakin sulit untuk melihat peluang, solusi, atau sisi positifnya.
Pola pikir seperti ini juga bisa menular. Pola pikir ini tidak hanya memengaruhi pola pikir mereka sendiri, tetapi juga orang-orang di sekitar mereka baik itu keluarga, rekan kerja, atau teman.
- Tenggelam dalam pikiran diri sendiri
Ini adalah salah satu tanda paling jelas dari munculnya pikiran negatif. Alih-alih menjalani hidup sebagaimana adanya, mereka terjebak dalam lingkaran pemikiran berlebihan dan pertanyaan “bagaimana jika” yang tak berujung.
Semakin sering mereka melakukannya, semakin sulit untuk benar-benar menikmati momen saat ini. Dengan belajar untuk fokus pada saat ini daripada terjebak dalam penyesalan masa lalu atau kecemasan masa depan, kita dapat mengubah cara berpikir kita dan mendapatkan kembali kendali atas pola pikir kita.
Hanya dengan memerhatikan napas kita, lingkungan sekitar kita, orang-orang yang bersama kita, dapat membuat perbedaan besar. Karena ketika kita hadir sepenuhnya, hal-hal negatif tidak akan memiliki ruang yang cukup untuk mengambil alih.
- Berasumsi terhadap hal buruk
Orang-orang punya kehidupan mereka sendiri, perjuangan mereka sendiri, dan alasan mereka sendiri untuk melakukan hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan saya.
Namun saat hal negatif menguasai, mudah untuk menciptakan cerita dalam kepala Anda yang tidak berdasarkan kenyataan. Sebenarnya, berasumsi yang terburuk hanya akan menyebabkan stres yang tidak perlu dan hubungan yang tegang.
Belajar memberi orang lain keuntungan dari keraguan dan tidak langsung mengambil kesimpulan negatif membuat hidup jauh lebih ringan.
- Mencoba dapat mengendalikan semuanya
Keinginan untuk mengendalikan segalanya sering kali berasal dari hal-hal yang negatif. Hal itu didorong oleh rasa takut, kecemasan, dan keyakinan bahwa jika Anda tidak mengendalikan setiap hal kecil, sesuatu yang buruk akan terjadi.
Ironisnya, pola pikir ini justru membuat hidup lebih stres, bukan lebih ringan. Rencana akan berubah, tantangan tak terduga akan muncul, dan tidak semuanya akan berjalan sesuai keinginan Anda.
Ketika seseorang terjebak dalam pola pikir ini, mereka kesulitan untuk beradaptasi. Alih-alih mengikuti arus, mereka menolak, menjadi frustrasi, dan merasa kewalahan ketika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana.
Melepaskan kendali bukan berarti ceroboh itu berarti memahami bahwa tidak semua hal perlu diatur secara mendetail. Terkadang, hal terbaik terjadi saat Anda tidak memaksakannya.
- Terjebak dengan pertemanan yang membawa pengaruh buruk
Orang-orang yang kita habiskan waktu bersama, media yang kita konsumsi, dan percakapan yang kita lakukan, semuanya membentuk cara kita berpikir. Jika seseorang terus-menerus dikelilingi oleh hal-hal negatif entah itu teman yang suka mengeluh, tempat kerja yang beracun, atau berita buruk yang tak ada habisnya hampir mustahil untuk tidak menyerapnya.
Negativitas tumbuh subur di lingkungan yang mendukungnya. Semakin sering seseorang terlibat dengannya, semakin terasa normal. Serta seiring waktu, menjadi kebiasaan untuk mengharapkan yang terburuk, berfokus pada masalah, dan melihat kehidupan melalui sudut pandang negatif.
Memutus pola ini dimulai dengan satu pilihan sederhana: bersikap bijaksana terhadap apa yang Anda izinkan masuk ke dalam pikiran Anda.
Tag: #seiring #bertambahnya #usia #seseorang #akan #terjebak #dalam #pola #pikir #negatif #dengan #menerapkan #perilaku #berikut