

ilustrasi 10 Kebiasaan Malam yang Membantu Anda Hidup Lebih Lama dan Bahagia, Menurut Psikologi. (freepik)


10 Kebiasaan Malam yang Membantu Anda Hidup Lebih Lama dan Bahagia, Menurut Psikologi
- Beberapa orang tampak selalu penuh energi, awet muda, dan menikmati hidup lebih lama. Apakah mereka memiliki rahasia khusus? Tidak juga. Mereka hanya memiliki kebiasaan yang mendukung kesehatan mental dan fisik mereka. Salah satu momen terbaik untuk membentuk kebiasaan ini adalah malam hari. Rutinitas sebelum tidur bukan sekadar penutup hari, tetapi juga fondasi untuk kesehatan jangka panjang. Dari mengatur pola tidur hingga melepaskan stres, langkah kecil yang dilakukan setiap malam dapat berdampak besar pada kebahagiaan dan umur panjang. Kabar baiknya, Anda tidak perlu perubahan drastis. Cukup beberapa kebiasaan sederhana yang terbukti secara ilmiah bisa meningkatkan kualitas hidup. Dilansir dari laman kebiasaan malam yang dilakukan oleh orang-orang yang ingin hidup lebih panjang dan bahagia, menurut psikologi. 1) Membuat Rutinitas Malam yang Menenangkan Banyak orang menghabiskan malam dengan menggulir media sosial atau menonton TV hingga larut. Sayangnya, kebiasaan ini justru meningkatkan stres dan mengganggu kualitas tidur. Psikolog menemukan bahwa memiliki rutinitas malam yang tenang membantu tubuh dan pikiran bersiap untuk istirahat. Ritual sederhana seperti membaca buku, menulis jurnal, atau bermeditasi dapat membantu meredakan stres dan membuat tidur lebih nyenyak. Seperti yang dikatakan Carl Jung, “Tragedi terbesar dalam hidup adalah tidak menjalani hidup yang sebenarnya.” Menjaga ketenangan di malam hari bukan hanya tentang tidur, tetapi juga tentang merawat diri sendiri agar lebih siap menghadapi hari esok. 2) Memprioritaskan Tidur Berkualitas Banyak orang berpikir bahwa kurang tidur bisa diakali dengan kopi atau semangat kerja tinggi. Namun, penelitian menunjukkan bahwa tidur yang cukup adalah kunci kesehatan jangka panjang. Kurang tidur tidak hanya membuat tubuh lelah, tetapi juga berdampak pada daya ingat, suasana hati, dan bahkan risiko penyakit kronis. Menurut William James, "Senjata terbaik melawan stres adalah kemampuan kita untuk memilih pikiran yang lebih baik." Sayangnya, saat kurang tidur, memilih pikiran yang baik pun menjadi sulit. Mulai sekarang, coba tetapkan jam tidur yang konsisten dan kurangi paparan layar sebelum tidur. Kebiasaan sederhana ini bisa membawa perubahan besar dalam hidup. 3) Melepaskan Stres Sebelum Tidur Stres sering kali terbawa hingga ke tempat tidur, membuat tidur gelisah dan tidak nyenyak. Alih-alih membiarkan pikiran sibuk memikirkan hari yang telah berlalu, cobalah teknik pelepasan stres seperti menulis jurnal, bernapas dalam-dalam, atau berjalan santai sebelum tidur. Sigmund Freud pernah berkata, “Suatu hari nanti, saat mengenang masa sulit, Anda akan menyadari bahwa itulah momen paling berarti dalam hidup.” Namun, untuk bisa melihat makna dari setiap pengalaman, kita perlu memberikan diri kita waktu untuk beristirahat. 4) Membiasakan Diri Bersyukur Sulit untuk merasa bahagia jika fokus hanya pada hal-hal yang belum sempurna. Oleh karena itu, melatih rasa syukur bisa menjadi kebiasaan yang mengubah cara pandang terhadap hidup. Penelitian dari Martin Seligman, pelopor psikologi positif, menunjukkan bahwa menuliskan tiga hal baik setiap malam dapat meningkatkan kebahagiaan dan mengurangi stres. Sebelum tidur, luangkan waktu untuk mengingat hal-hal baik yang terjadi di hari itu, sekecil apa pun. Kebiasaan ini akan membantu melihat sisi positif dari kehidupan dan membawa ketenangan saat tidur. 5) Berhenti Mengejar Produktivitas Tanpa Henti Malam hari bukan waktu untuk mengejar produktivitas, tetapi untuk beristirahat. Banyak orang merasa bersalah jika tidak "menghasilkan sesuatu" hingga larut malam. Padahal, psikolog Carl Rogers menekankan bahwa "kehidupan yang baik adalah sebuah proses, bukan tujuan." Meluangkan waktu untuk bersantai di malam hari—dengan membaca buku, mendengarkan musik, atau sekadar duduk diam—justru dapat meningkatkan produktivitas di hari berikutnya. 6) Mengurangi Paparan Layar Menonton TV atau menggulir media sosial memang terasa menyenangkan, tetapi dapat mengganggu ritme alami tubuh. Cahaya biru dari layar gadget menekan produksi melatonin, hormon yang membantu tidur. BF Skinner pernah mengatakan, “Masalahnya bukan apakah mesin berpikir, tetapi apakah manusia masih berpikir.” Jika terlalu banyak waktu dihabiskan dengan layar, pikiran pun bisa menjadi terlalu terstimulasi untuk beristirahat. Cobalah untuk tidak menggunakan ponsel setidaknya 30 menit sebelum tidur dan ganti dengan aktivitas lain seperti membaca atau bermeditasi. 7) Menghabiskan Waktu dengan Orang yang Dicintai Kesibukan sering kali membuat hubungan dengan orang-orang terdekat terabaikan. Padahal, studi menunjukkan bahwa hubungan sosial yang kuat adalah salah satu faktor utama umur panjang dan kebahagiaan. Meluangkan waktu untuk berbicara dengan pasangan, keluarga, atau teman sebelum tidur bisa memberikan ketenangan dan rasa kebersamaan. Seperti yang dikatakan Abraham Maslow, "Kemampuan untuk hidup di saat ini adalah kunci kesehatan mental." Tidak perlu pertemuan besar, sekadar percakapan ringan melalui telepon atau berbagi cerita singkat sudah cukup untuk memperkuat ikatan dengan orang terdekat. 8) Menerima Hal yang Belum Selesai Banyak orang mengakhiri hari dengan rasa cemas karena masih ada pekerjaan yang belum selesai. Namun, kenyataannya adalah tidak ada yang bisa menyelesaikan semuanya dalam satu hari. Albert Ellis, pendiri Rational Emotive Behavior Therapy (REBT), pernah mengatakan, “Seni mencintai adalah seni kegigihan.” Ini bukan hanya tentang mencintai orang lain, tetapi juga menerima diri sendiri dengan segala ketidaksempurnaannya. Sebelum tidur, ingatkan diri bahwa apa yang telah dilakukan sudah cukup. Besok adalah hari baru dengan kesempatan baru. 9) Belajar Menikmati Kebosanan Di era digital, banyak orang merasa harus selalu terhibur atau sibuk. Padahal, sedikit rasa bosan justru baik untuk kreativitas dan kesehatan mental. Psikolog Mihály Csíkszentmihályi mengatakan bahwa “kontrol terhadap kesadaran menentukan kualitas hidup.” Jika setiap momen kosong diisi dengan hiburan instan, tidak ada ruang bagi refleksi dan pemikiran mendalam. Luangkan waktu untuk duduk diam tanpa distraksi sebelum tidur. Dari kebosanan, sering kali muncul ide-ide terbaik. 10) Merenungkan Makna Hidup Terkadang, tekanan sehari-hari membuat fokus hanya pada masalah kecil yang tidak terlalu penting dalam gambaran besar kehidupan. Viktor Frankl, seorang psikiater dan penyintas Holocaust, mengatakan bahwa “mereka yang memiliki alasan untuk hidup dapat bertahan menghadapi hampir segala tantangan.” Sebelum tidur, coba renungkan: Apakah hari ini telah digunakan untuk sesuatu yang berarti? Apakah sudah cukup hadir untuk orang-orang terkasih? Dengan cara ini, malam akan ditutup dengan kedamaian dan kesiapan untuk menghadapi hari berikutnya. Kebiasaan malam bukan hanya tentang tidur lebih awal atau menghindari gadget, tetapi tentang bagaimana mempersiapkan diri untuk hidup yang lebih sehat dan bahagia. Dengan melakukan perubahan kecil seperti menciptakan rutinitas malam yang tenang, berlatih bersyukur, dan mengurangi stres, hidup bisa menjadi lebih seimbang dan berkualitas. Tidak perlu mengubah segalanya dalam semalam. Mulailah dengan satu kebiasaan, lalu tambahkan perlahan. Seiring waktu, manfaatnya akan terasa, bukan hanya dalam kualitas tidur, tetapi juga dalam kebahagiaan dan umur panjang.
Editor: Novia Tri Astuti
Tag: #kebiasaan #malam #yang #membantu #anda #hidup #lebih #lama #bahagia #menurut #psikologi