Orang yang Tetap Bahagia Meski Hidup Tidak Berjalan Sesuai Rencana Biasanya Menerapkan 6 Kebiasaan Ini
Ilustrasi Orang yang Tetap Bahagia Meski Hidup Tidak Berjalan Sesuai Rencana (freepik)
20:12
20 Februari 2025

Orang yang Tetap Bahagia Meski Hidup Tidak Berjalan Sesuai Rencana Biasanya Menerapkan 6 Kebiasaan Ini

- Pernahkah kamu bertemu seseorang yang tetap bahagia, meskipun hidupnya penuh tantangan?

Saya selalu kagum dengan orang-orang yang bisa tetap optimis dan tangguh, bahkan ketika segalanya tidak berjalan sesuai rencana. Hidup penuh dengan kejutan, dan sangat mudah bagi kita untuk merasa kecewa saat mengalami kegagalan atau kesulitan. Namun, ada orang-orang yang tetap mempertahankan kebahagiaan mereka, apa pun yang terjadi.

Setelah mengamati, membaca, dan belajar dari orang-orang seperti ini, saya menemukan satu kesimpulan: kebahagiaan mereka bukan kebetulan. Mereka memiliki kebiasaan tertentu yang membuat mereka tetap bersyukur, kuat, dan bahagia, meskipun menghadapi situasi sulit.

Dilansir dari laman Geediting, Rabu (19/02), berikut adalah 6 kebiasaan orang yang tetap bahagia meski hidup tidak berjalan sesuai rencana:

1) Selalu Bersyukur

Mari mulai dengan kebiasaan yang paling penting: bersyukur.

Dulu, saya berpikir bahwa bersyukur hanyalah konsep yang terdengar indah tetapi tidak berdampak nyata. Saya sering mendengar orang-orang berbicara tentang jurnal rasa syukur atau menuliskan hal-hal yang mereka hargai, dan saya menganggapnya tidak lebih dari sekadar teori.

Namun, semuanya berubah ketika saya benar-benar mencobanya. Pada awalnya, saya merasa canggung saat harus menuliskan tiga hal yang saya syukuri setiap pagi. Tetapi, lama-kelamaan, saya mulai menyadari momen-momen kecil yang sebelumnya saya abaikan—seperti matahari terbenam yang indah, secangkir kopi hangat di pagi hari, atau kebaikan sederhana dari seorang teman.

Penelitian juga mendukung hal ini. Menurut Harvard Health, rasa syukur berkaitan erat dengan kebahagiaan yang lebih besar. Rasa syukur membantu kita merasakan lebih banyak emosi positif, menikmati pengalaman baik, meningkatkan kesehatan, mengatasi kesulitan, dan membangun hubungan yang lebih kuat.

2) Melihat Sisi Positif dalam Setiap Keadaan

Orang yang tetap bahagia meskipun hidup penuh tantangan memiliki satu kesamaan: mereka selalu mencari sisi baik dalam setiap situasi.

Namun, penting untuk dipahami bahwa optimisme bukan berarti mengabaikan kenyataan atau berpura-pura semuanya baik-baik saja. Sebaliknya, ini tentang memilih untuk melihat tantangan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Saya sendiri dulu sering terjebak dalam pikiran negatif saat mengalami kegagalan. Tetapi seiring waktu, saya belajar mengubah pola pikir saya. Daripada bertanya, "Kenapa ini terjadi padaku?" saya mulai bertanya, "Apa yang bisa aku pelajari dari ini?"

Para peneliti menemukan bahwa orang yang berpikir optimis lebih mampu mengatasi stres. Dengan kata lain, optimisme bukan sihir, melainkan pola pikir yang bisa dilatih dan dikembangkan.

3) Menjaga Rasa Humor

Hidup bisa sulit, penuh kejutan tak terduga, dan terkadang bahkan terasa absurd. Tetapi orang yang tetap bahagia di tengah kesulitan biasanya memiliki satu rahasia: mereka tahu cara menertawakan hidup.

Tertawa bukan hanya membuat kita merasa lebih baik, tetapi juga merupakan cara alami untuk meredakan stres. Ketika kita bisa melihat sesuatu dari sudut pandang yang lebih ringan, masalah yang besar terasa lebih mudah dihadapi.

Jadi, saat menghadapi situasi sulit, cobalah mencari hal yang bisa ditertawakan. Kamu akan terkejut betapa lebih ringannya beban yang kamu rasakan.

4) Menjaga Hubungan yang Baik dengan Orang Lain

Seperti yang dikatakan oleh penyair John Donne, "Tidak ada manusia yang bisa hidup sendiri."

Penelitian panjang dari Harvard Study of Adult Development menunjukkan bahwa hubungan sosial yang baik adalah kunci utama untuk hidup yang bahagia dan memuaskan. Studi ini menemukan bahwa orang yang memiliki koneksi sosial yang kuat tidak hanya lebih bahagia, tetapi juga lebih sehat dan berumur lebih panjang dibandingkan mereka yang kurang memiliki hubungan sosial.

Jadi, jangan remehkan pentingnya hubungan dengan keluarga, sahabat, dan orang-orang terdekatmu. Mereka bisa menjadi sumber kebahagiaan di saat senang dan tempat bersandar di saat sulit.

5) Mengutamakan Perawatan Diri (Self-Care)

Di dunia yang serba cepat ini, sering kali kita mengabaikan diri sendiri demi tuntutan pekerjaan dan kehidupan sosial. Namun, orang yang tetap bahagia di tengah kesibukan tahu bahwa merawat diri sendiri bukanlah pilihan, melainkan keharusan.

Self-care bukan hanya tentang perawatan fisik, tetapi juga emosional dan mental. Itu bisa berarti tidur yang cukup, makan makanan sehat, berolahraga, atau sekadar mengambil waktu untuk bersantai dan menikmati hobi.

Ketika kita merawat diri sendiri dengan baik, kita lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan kepala dingin dan hati yang lebih tenang.

6) Menerima Perubahan dengan Lapang Dada

Perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari hidup.

Banyak orang merasa cemas dan takut ketika menghadapi perubahan. Tetapi mereka yang tetap bahagia di tengah ketidakpastian telah belajar untuk menerima perubahan, bukannya melawannya.

Menerima perubahan berarti memahami bahwa hidup adalah proses pertumbuhan yang terus berlanjut. Ini tentang berani keluar dari zona nyaman, beradaptasi dengan keadaan baru, dan melihat perubahan sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Alih-alih takut akan perubahan, cobalah untuk merangkulnya. Karena sering kali, di tengah perubahan itulah kita menemukan kebahagiaan sejati dan kekuatan dalam diri kita.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #orang #yang #tetap #bahagia #meski #hidup #tidak #berjalan #sesuai #rencana #biasanya #menerapkan #kebiasaan

KOMENTAR