



Arti Kode ACAB atau 1312 dan Sejarahnya, Viral Lagi Usai Band Sukatani Punk Menarik Lagunya
Kode 1312 atau ACAB merupakan singkatan dari All Cops Are Bastards yang artinya adalah "Semua Polisi Adalah Bajingan".
Sementara itu, dalam buku The Concise New Patridge Dictionary of Slang and Unconventional English yang ditulis Tom Dalzell, kode ACAB digunakan sebagai ekspresi kemarahan terhadap perilaku oknum polisi yang dinilai tidak etis.
Sementara itu, kode 1312 diambil dari numerik ACAB dalam abjad:
- A merupakan huruf nomor 1 di abjad
- C merupakan huruf nomor 3
- A lagi di nomor 1
- B yang merukapakan huruf nomor 2.
Ada sejarah panjang mengenai penciptaan dan penggunaan kode 1312 atau ACAB ini. Menyadur dari GQ Magazine, semua ini berawal di abad ke-20 ketika para pekerja di Inggris melakukan aksi mogok kerja di tahun 1940-an. Di momen ini, istilah "All Coppers are Bastards" disingkat menjadi ACAB untuk pertama kalinya.
Tulisan ACAB bertebaran di jalanan sebagai grafiti. James Poulter dari Vice menemukan rekaman video dari tahun 1958 saat beberapa pemuda menulisnya.
Barulah di tahun 1970 kata ACAB menjadi modern dan populer ketika media Daily Mirror menggunakannya sebagai tajuk utama.
Sejak saat itu, istilah ACAB banyak dipergunakan di seluruh dunia melalui peran musik punk. Seperti diketahui, punk menjadi pengawal gerakan anti-otoriter yang kemudian juga berkembang di Indonesia.
ACAB menjadi semakin populer ketika di tahun 2018 Amerika digegerkan oleh kematian seorang pria kulit hitam. Momen itu terekam dalam video yang beredar luas di dunia maya. Pria bernama George Floyd itu mati di tangan polisi kulit putih setelah diborgol di Portland, Oregon.
Kode ACAB atau 1312 kemudian muncul sebagai bentuk protes masyarakat akan kebrutalan oknum polisi tersebut. Momen itu juga menjadi cikal bakal frasa "Black Lives Matter".
Di Indonesia, penggunaan ACAB populer ketika pascareformasi tahun 1998. Kemudian, tulisan ACAB atau 1312 juga banyak tertempel di tembok-tembok jalanan dan stadion ketika Tragedi Kanjuruhan di tahun 2022.
Coretan ACAB itu muncul setelah 131 orang meninggal dunia dan ratusan lain luka-luka setelah menyaksikan laga Arema FC vs Persebaya pada 1 Oktober 20233. Para korban meninggal kebanyakan diakibatkan oleh efek gas air mata yang ditembakkan polisi di dalam stadion untuk meredam ricuh.
Terbaru, kode ACAB atau 1312 kembali menggema di sosial media usai band Sukatani Punk menarik lagunya yang berjudul "Bayar Bayar Bayar". Band indie punk itu juga mengungkapkan permintaan maafnya atas lagu yang memuat lirik tentang polisi tersebut.
Tag: #arti #kode #acab #atau #1312 #sejarahnya #viral #lagi #usai #band #sukatani #punk #menarik #lagunya