Cara Mencegah Anak Alami ''Sleep Terror'' dengan ''Scheduled Awakening''
Ilustrasi anak tidur nyaman(FREEPIK)
14:20
20 Februari 2025

Cara Mencegah Anak Alami ''Sleep Terror'' dengan ''Scheduled Awakening''

- Salah satu jenis gangguan tidur yang bisa terjadi pada anak adalah sleep terror atau night terror.

Kondisi ini membuat anak terbangun dari tidurnya dalam kondisi ketakutan, berteriak, panik, maupun menendang-nendang.

Umunya, jenis gangguan tidur ini lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama yang berusia 3-7 tahun.

Namun, dr Eva Devita Harmoniati, Sp.A., mengatakan, sebenarnya orangtua bisa melakukan antisipasi.

“Tidak ada terapi khusus selain menenangkan anak,” ujarnya dalam webinar “Gangguan Tidur dan Night Terror pada Anak”, Selasa (18/02/2025), yang digelar oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Lebih lanjut dokter Eva mengungkap, salah satu cara mencegah sleep terror pada anak, yakni dengan menerapakan scheduled awakening. Metode ini dilakukan dengan membangunkan anak di waktu sebelum sleep terror biasa terjadi.

Sleep terror ini terjadi karena incomplete arousal, momen ketika anak terbangun dari fase tidur dalam, tetapi tidak komplit. Anak tidak sepenuhnya sadar maupun mengingat apa yang dialami selama tidur.

"Karena itulah, menerapkan scheduled awakening bisa menjadi langkah antisipasi," kata dr Eva.

Langkah-langkah scheduled awakening adalah sebagai berikut:

  • Bangunkan anak secara rutin di waktu biasanya dia terbangun selama sleep terror
  • Bangunkan 15-30 menit lebih awal
  • Tenangkan anak hingga ia kembali ke tidurnya

“Misalnya orangtua mengetahui anak ini biasa terbangun pada jam 2 pagi, maka orangtua bisa membangunkan anak sebelum sleep terror terjadi,” jelasnya.

Metode ini akan membuat anak terbangun secara spontan dan pelan-pelan kembali tertidur sendiri. Hal ini berpengaruh untuk memperbaiki konsolidasi tidurnya.

Selain itu, kondisi stres pada anak juga bisa menyebabkan anak mengalami sleep terror, sehingga penting bagi orangtua untuk berkonsultasi pada dokter.

Tujuannya, agar orangtua mengetahui coping techniques untuk mengurangi frekuensi kejadian sleep terror.

“Walaupun tampak menakutkan, tetapi prognosisnya baik. Sleep terror bisa hilang sendiri di usia 10 tahun atau bisa dikatakan self-limiting,” tutur Eva.

Selain melakukan scheduled awakening, orangtua juga bisa melakukan intervensi awal pada pola tidur anak, yakni menerapkan sleep hygiene yang baik.

Sleep hygiene berhubungan erat dengan rutinitas sebelum tidur anak, maupun keadaan ruang tidur yang nyaman. Tujuannya agar anak bisa rileks sebelum tidur dan punya kebiasaan sebelum tidur yang baik.

Editor: Rifky Pramadani

Tag:  #cara #mencegah #anak #alami #sleep #terror #dengan #scheduled #awakening

KOMENTAR