7 Kebiasaan Bawah Sadar Akibat Tumbuh di Keluarga yang Toxic dan Cara Mengatasinya
Tumbuh dalam lingkungan yang toxic atau beracun bisa berdampak besar pada kepribadian dan cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. (Freepik)
14:06
20 Februari 2025

7 Kebiasaan Bawah Sadar Akibat Tumbuh di Keluarga yang Toxic dan Cara Mengatasinya

- Tumbuh dalam lingkungan yang toxic atau beracun bisa berdampak besar pada kepribadian dan cara kita berinteraksi dengan dunia di sekitar kita. Pengalaman masa kecil membentuk pola pikir dan kebiasaan kita, termasuk kebiasaan bawah sadar yang sulit diubah.

Jika Anda pernah merasa harus selalu menyenangkan orang lain, takut konflik, atau sering meminta maaf tanpa alasan, kemungkinan besar ini adalah hasil dari lingkungan rumah yang tidak sehat di masa lalu.

Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh kebiasaan bawah sadar yang sering dimiliki oleh orang-orang yang tumbuh di rumah yang beracun, serta strategi untuk mengatasinya. Dikutip dari laman Geediting.com, simak pembahasannya:

1. Selalu Berusaha Menyenangkan Orang Lain

Jika Anda sering merasa harus mengatakan "ya" meskipun sebenarnya Anda ingin berkata "tidak," bisa jadi ini adalah kebiasaan yang terbentuk sejak kecil. Tumbuh dalam keluarga yang tidak stabil secara emosional sering kali membuat seseorang menjadi sangat peka terhadap kebutuhan orang lain sebagai mekanisme bertahan hidup.

Bagaimana Cara Mengatasinya?

Latih diri untuk mengatakan "tidak" dengan sopan tetapi tegas.

Evaluasi alasan di balik keputusan Anda: apakah karena keinginan sendiri atau karena takut mengecewakan orang lain?

Ingat bahwa kebutuhan dan perasaan Anda juga penting.

2. Terlalu Sering Meminta Maaf

Permintaan maaf yang berlebihan bisa mengirimkan sinyal ke alam bawah sadar Anda bahwa Anda selalu salah. Jika Anda sering meminta maaf bahkan untuk hal-hal kecil, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda pernah hidup di lingkungan di mana kesalahan sekecil apa pun bisa berujung pada konsekuensi besar.

Cara Mengurangi Kebiasaan Ini:

Sebelum meminta maaf, tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya benar-benar melakukan kesalahan?"

Gantilah "Maaf" dengan "Terima kasih" (misalnya, "Terima kasih telah menunggu" alih-alih "Maaf saya terlambat").

Bangun rasa percaya diri dan sadari bahwa Anda tidak perlu selalu menyenangkan orang lain.

3. Selalu Berbicara Negatif pada Diri Sendiri

Jika Anda sering merasa tidak cukup baik atau selalu menyalahkan diri sendiri, itu bisa jadi refleksi dari lingkungan masa kecil yang penuh kritik. Suara negatif dari pengasuh Anda mungkin masih terngiang dalam pikiran Anda, bahkan setelah bertahun-tahun.

Langkah untuk Mengubahnya:

Sadari pola pikir negatif dan tantang pemikiran tersebut.

Gantilah kritik terhadap diri sendiri dengan kata-kata positif.

Praktikkan self-compassion dan beri diri Anda ruang untuk tumbuh.

4. Selalu Waspada terhadap Ancaman

Jika Anda merasa sulit untuk rileks dan selalu merasa cemas, itu mungkin karena Anda terbiasa hidup dalam keadaan waspada. Hiperwaspada adalah reaksi alami dari tubuh yang terbiasa menghadapi lingkungan yang tidak stabil.

Bagaimana Mengatasi Hiperwaspada?

Latihan teknik pernapasan dalam dan meditasi untuk merilekskan tubuh.

Perhatikan postur tubuh Anda—sering kali, ketegangan fisik adalah tanda dari stres emosional.

Yakinkan diri Anda bahwa Anda berada di lingkungan yang lebih aman sekarang.

5. Meminimalkan Kebutuhan dan Perasaan Sendiri

Sering kali, orang yang tumbuh di rumah yang beracun mengabaikan kebutuhan emosionalnya sendiri. Mereka mungkin terbiasa mendengar, "Jangan mengeluh," atau "Kamu terlalu sensitif," sehingga mereka belajar untuk menekan perasaan mereka.

Cara Meningkatkan Kesadaran Diri:

Akui bahwa kebutuhan Anda valid dan layak untuk diperhatikan.

Latih komunikasi asertif dalam menyampaikan perasaan Anda.

Mulailah dengan langkah kecil, seperti meminta bantuan tanpa merasa bersalah.

6. Takut akan Konflik

Jika Anda merasa panik atau cemas saat menghadapi konfrontasi, kemungkinan besar ini adalah kebiasaan yang berasal dari masa kecil yang penuh pertengkaran atau pengabaian.

Strategi Mengatasi Ketakutan terhadap Konflik:

Pahami bahwa konflik tidak selalu berarti buruk.

Latih keterampilan komunikasi yang sehat, seperti mendengarkan aktif dan berbicara dengan tenang.

Beri diri Anda kesempatan untuk berbicara tanpa takut akan reaksi negatif.

7. Sulit Mempercayai Orang Lain

Jika Anda sering merasa sulit mempercayai orang lain, ini mungkin karena pengalaman masa kecil Anda membuat Anda merasa bahwa orang-orang tidak dapat diandalkan.

Bagaimana Membangun Kepercayaan Kembali?

Mulailah dengan hubungan kecil dan bertahap.

Berikan orang lain kesempatan untuk membuktikan diri mereka.

Sadari bahwa tidak semua orang akan menyakiti Anda seperti di masa lalu.

Kebiasaan yang terbentuk dari lingkungan yang beracun memang sulit untuk dihilangkan, tetapi bukan tidak mungkin. Langkah pertama adalah menyadari kebiasaan ini dan secara sadar berusaha mengubahnya.

Jika Anda merasa kesulitan untuk melakukannya sendiri, mencari bantuan profesional seperti terapis atau kelompok dukungan bisa sangat membantu. Ingat, Anda tidak sendirian dalam perjalanan ini.

Anda pantas hidup dengan damai, merasa cukup, dan membangun hubungan yang sehat. Mulailah dengan langkah kecil, dan berikan diri Anda waktu untuk berkembang.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #kebiasaan #bawah #sadar #akibat #tumbuh #keluarga #yang #toxic #cara #mengatasinya

KOMENTAR