Bikin Lawan Bicara Kabur Duluan: 7 Topik Percakapan dari Orang dengan Kemampuan Sosial Rendah
Ilustrasi dua orang yang memulai percakapan. (Pexels)
06:42
20 Februari 2025

Bikin Lawan Bicara Kabur Duluan: 7 Topik Percakapan dari Orang dengan Kemampuan Sosial Rendah

- Ngobrol itu sebenarnya seni. Tapi, sayangnya, tidak semua orang punya naluri yang baik dalam memilih topik percakapan.

Ada orang dengan kemampuan sosial rendah yang tanpa sadar sering membawa obrolan ke arah yang bikin suasana jadi canggung.

Bukannya membangun interaksi sosial yang menyenangkan, mereka malah membuat lawan bicaranya ingin segera kabur.

Dilansir dari laman News Reports pada Rabu (19/2) berikut adalah tujuh topik percakapan yang sering kali bikin orang kehilangan minat untuk lanjut ngobrol.

1. Pertanyaan Personal yang Terlalu Dini

Beberapa orang tidak sadar bahwa ada batasan dalam interaksi sosial. Baru ngobrol lima menit, tapi sudah menanyakan, “Kamu kerja di mana? Gajinya berapa?” atau “Kapan nikah?” seolah-olah itu hal yang wajar.

Padahal, pertanyaan seperti ini bisa terasa invasif, apalagi kalau lawan bicara belum merasa cukup nyaman untuk berbagi hal pribadi.

2. Pendapat Kontroversial Hanya untuk Mendapatkan Reaksi

Membahas politik, agama, atau topik sensitif lainnya bisa jadi menarik kalau dilakukan dengan niat bertukar pikiran secara sehat. Tapi kalau seseorang sengaja mengangkat isu panas hanya untuk melihat orang lain kesal atau berdebat, itu tandanya dia kurang memahami psikologi dalam interaksi sosial.

Orang yang nyaman diajak ngobrol biasanya adalah mereka yang bisa menjaga keseimbangan antara berbagi pendapat dan menghargai sudut pandang orang lain.

3. Membanggakan Diri dengan Kedok Keluhan

Ada tipe orang yang kalau ngomong, selalu diawali dengan keluhan. Tapi kalau didengar lebih jauh, keluhannya itu sebenarnya bukan sekadar curhat, melainkan pamer terselubung.

Misalnya, “Aduh, capek banget, tiap minggu harus bolak-balik ke luar negeri buat kerja.” atau “Aku sih tidak terlalu suka punya mobil sport, tapi ya sudahlah, gimana lagi?”

Penelitian psikologi menunjukkan bahwa membatidakan diri secara halus seperti ini sering kali malah lebih mengganggu daripada membatidakan diri secara terang-terangan.

4. Rincian tentang Masalah Kesehatan Mereka

Tentu, kesehatan itu penting. Tapi ada waktu dan tempatnya untuk membahas hal-hal medis. Tidak semua orang ingin tahu detail tentang operasi usus buntu atau masalah pencernaan seseorang saat sedang makan siang. Orang dengan kemampuan sosial rendah sering kali gagal memahami bahwa terlalu banyak berbagi hal-hal yang terlalu pribadi bisa membuat suasana jadi tidak nyaman.

5. Berapa Biaya Semuanya?

“Aduh, mahal banget ya makan di sini? Kamu bayar berapa tadi?” atau “Duh, cicilan rumahku bikin pusing, lho.”—beberapa orang tidak sadar bahwa membahas uang dalam topik percakapan bisa jadi canggung.

Bukan cuma soal pamer kekayaan, tapi juga kebiasaan terus-menerus mengeluhkan harga atau membandingkan pengeluaran mereka dengan orang lain. Mengingat keuangan adalah hal yang sensitif bagi banyak orang, obrolan seperti ini sering kali bikin suasana jadi tidak nyaman.

6. Menghina Diri Sendiri demi Validasi

Sedikit humor yang merendahkan diri sendiri bisa membuat suasana lebih santai. Tapi kalau ada orang yang terus-menerus mengatakan, “Aku ini jelek banget, ya,” atau “Aku tuh sebenernya bodoh, kan?” dengan harapan lawan bicaranya menyangkal dan meyakinkan mereka, itu bisa terasa melelahkan.

Daripada jadi percakapan yang menyenangkan, ini lebih mirip seperti tugas buat orang lain untuk terus-menerus memberikan validasi.

7. Mengeluh tentang Betapa “Palsunya” Semua Orang

Ada orang yang selalu merasa dirinya satu-satunya yang “asli,” sementara semua orang di sekitar mereka dianggap terlalu pura-pura. “Orang-orang tuh suka sok baik, padahal tidak tulus.” atau “Kenapa sih orang tidak bisa jujur aja?”

Padahal, dalam interaksi sosial, bersikap sopan dan menjaga perasaan orang lain bukanlah kepalsuan, itu bagian dari memahami psikologi komunikasi. Sikap seperti ini justru membuat mereka sulit menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain.

Bukan berarti seseorang harus selalu mencari topik percakapan yang sempurna setiap saat. Tapi memahami batasan dalam interaksi sosial bisa membantu menjaga kenyamanan lawan bicara.

Sebaliknya, orang dengan kemampuan sosial rendah sering kali tidak menyadari bahwa cara mereka berbicara justru bisa membuat orang lain enggan untuk terus mendengarkan.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #bikin #lawan #bicara #kabur #duluan #topik #percakapan #dari #orang #dengan #kemampuan #sosial #rendah

KOMENTAR