Perjalanan Rumah Kain, dari UMKM di Palembang ke Panggung Fashion Nasional
PANGGUNG NASIONAL - Aktivitas Rumah Kain yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kain tradisional seperti batik dan tenun.  Meskipun kini sukses, sang pendiri, Ramaini mengaku sempat menghadapi tantangan besar dalam akses permodalan di awal perjalanan usahanya 
22:25
19 Februari 2025

Perjalanan Rumah Kain, dari UMKM di Palembang ke Panggung Fashion Nasional

Lebih dari 120 desainer dan jenama lokal tampil dalam 34 peragaan busana di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2025, yang berlangsung pada 21–27 Oktober 2024 di Pondok Indah Mall 3, Jakarta.

Mengusung tema Future Fusion: Tradition Meets Innovation acara ini menyoroti wastra tradisional Nusantara, mendorong para desainer untuk mengedepankan budaya lokal dalam inovasi mereka.

Tidak banyak yang tahu bahwa di balik kemegahan JFW 2025, terdapat peran besar UMKM lokal, salah satunya Rumah Kain—sebuah usaha yang berawal dari skala mikro dan kini berhasil menembus ajang fashion bergengsi.

Rumah Kain, yang bergerak di bidang produksi dan penjualan kain tradisional seperti batik dan tenun, telah berkomitmen untuk melestarikan budaya kain Indonesia.

Didirikan pada 2011 oleh Ramaini, perajin asal Palembang yang mencintai kain tradisional seperti Songket dan Jumputan, Rumah Kain kini menjadi salah satu sorotan di dunia fashion lokal dan internasional.

"Kami memproduksi kain dengan desain modern, namun tetap mempertahankan keaslian motif tradisional," ujar Ramaini.

Selain memproduksi kain, Rumah Kain juga aktif dalam mempromosikan seni dan budaya lokal, bekerja sama dengan perajin daerah, serta menjaga kelestarian teknik pembuatan kain tradisional.

Meskipun kini sukses, Ramaini mengaku menghadapi tantangan besar dalam akses permodalan di awal perjalanan usahanya.

Ia mengandalkan pinjaman dari rekanan sebelum akhirnya bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) dari PT Pupuk Sriwidjaja Palembang pada 2013.

Program ini memberikan dukungan finansial, pelatihan strategi pemasaran, serta bantuan legalitas usaha, sehingga membantu Rumah Kain berkembang pesat.

Berkat program tersebut, omzet penjualan Rumah Kain meningkat drastis, bahkan mencapai ratusan juta rupiah pada 2024. Produk mereka juga telah memperoleh sertifikasi SNI untuk Songket, menambah daya saing di pasar global.

Keberhasilan Rumah Kain menjadi bukti bahwa dengan dukungan yang tepat, UMKM mampu berkembang dan bersaing di pasar global.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menegaskan bahwa sinergi antara UMKM dan perusahaan BUMN dapat menciptakan dampak positif bagi industri kreatif.


"Keberhasilan UMKM ini menjadi inspirasi bahwa kreativitas dan inovasi, didukung dengan kolaborasi yang tepat, dapat membawa produk lokal ke panggung dunia," kata Rahmad
Selain Rumah Kain, Nadina Salim juga sukses mengadaptasi kain Songket Palembang ke dalam desain alas kaki dan fashion modern," katanya.

"Produk Nadina telah memperoleh sertifikasi SNI dan tampil di ajang internasional seperti Hong Kong Fashion in Style 2024 dan Trade Expo 2023," kata Direktur Utama Pusri, Daconi Khotob.

Begitu pula dengan KC Haris Jaya, yang bergerak di bidang tenun dan kini menjadi pemasok utama bagi Pusri serta tampil di China-ASEAN Expo dan Festival Tong-Tong di Belanda. (Eko Sutriyanto)

Editor: Erik S

Tag:  #perjalanan #rumah #kain #dari #umkm #palembang #panggung #fashion #nasional

KOMENTAR